Bab 3 - Baik-baikin Pak Alif

146K 8.3K 119
                                    

Ada dua jenis muslimah, satu bunga di taman yang mudah dipetik lalu dibuang begitu layu. Dua, mutiara yang ada di bawah laut, susah diambil dan gak akan dibuang karena berharga.

Alif

- Selamat Membaca -

Aisya pengen jedotin kepala ke pintu. Di sofa ruang keluarga, Aisya membiarkan televisi menonton dirinya yang membodohi diri sendiri ketika teringat kejadian ia meninju Pak Alif dan membalas perkataan Pak Alif dengan jawab kasar ketika didekat lapangan basket.

Dia gak boleh kalah sama Dara.

"Kakak kenapa sih?" tanya Hafis yang tengah mengerjakan tugas menggambar sambil menonton televisi.

"Kepo lo," ketus Aisya.

"Daripada Kakak kayak orang gak bener gitu, lebih baik Kakak manfaatkan waktu sebaik-baiknya. Kalau kata guruku, Kak. Manfaatkan waktu sebaik mungkin, jangan pernah sia-siakan ia walau hanya satu detik, karena waktu akan menghunus layaknya pedang menghunus pemakainya yang tidak pandai mengunakan."

Alisya melotot saat mendengar kalimat kayak orang gak bener dari mulut adiknya. "Sekata-kata! Kaya Ustad aja lu," protes Aisya. Ia membuang remot TV kesal ke meja dekat sofa berwarna coklat tua itu.

"Aamiin. Hafis doakan kakak jadi Ustahzah."

Aisya bangkit. "Nunggu matahari terbit dari barat."

Hafis masih merocoki Aisya. "Kalau matahari terbit dari barat itu tandanya kiamat, Kak. Emang kakak udah siap lahir batih menghadapi kiamat? Terjemahan surat Al Waqi'ah ayat satu sampai sembilan. Apabila terjadi hari kiamat, satu. Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya, ayat dua. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), ayat tiga. Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, empat. Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, lima. Maka, jadilah ia debu yang beterbangan, ayat enam.
Dan kamu menjadi tiga golongan, tujuh. Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu, ayat delapan. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu, sembilan," jelas Hafis panjang lebar sambil mengembalikan pensil warna kedalam tempatnya.

Aisya memutar bola mata malas. Suara Hafis masih saja terdengar hingga dapur. Ia membuka lemari es, mengambil jus jeruk, kemudian menuangkannya ke dalam gelas.

"Dengerin kalau adek ngomong!" itu suara Alysa yang sedang membuat teh hangat untuk Haris—papa Aisya dan Hafis.

"Dari tadi kan Aisya dengerin, Ma. Enggak tutup mulut, eh telinga." Aisya membela diri.

Alysa mengaduk teh yang sudah ia campur dengan gula. "Iya enggak ditutup, dibuka lebar-lebar telinga kanan kemudian dibuang lewat telinga kiri."

"Ish, Mama."

"Kalau minum itu duduk, Kak. Kata guru IPA, Apabila kita minum air sambil duduk, Air yang masuk akan disaring oleh sfringer, suatu struktur berotot yang bisa membuka sehingga air kemih bisa lewat dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.
Namun, jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum tidak disaring lagi, tapi langsung menuju kandung kemih. Hal ini bisa menimbulkan terjadinya pengendapan di saluran ureter akibat banyaknya limbah yang tersisa di ureter. Ini bisa menyebabkan penyakit salah satu penyakit ginjal berbahaya, kristal ginjal yang disebabkan susah buang air kecil," jelas Alysa kemudian berlalu menuju suaminya yang tengah membaca buku.

Aisya menarik napas panjang, lalu membuangnya kasar. Kesal dengan semua orang yang ada di rumahnya, sering ceramah. Selesai mencuci gelas kotor, gadis berusia delapan belas tahun itu masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar, dia berpikir keras cara untuk mendekati Pak Alif.

Diaku Imamku (Spin off Doctor Marriage)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang