Gue berusaha tegar berjalan di samping Ten seakan ngga ada yang terjadi. Bisa-bisanya cowok ini sekarang senyum bahkan tertawa waktu liat pertunjukan jalanan. Gue ngga tau apa Ten lagi berusaha menutupi kesedihannya atau gimana tapi gue aja ngga bisa senyum waktu liat wajahnya.
You know like, orang se polos dia terjebak dalam pembunuhan. Ngga masuk akal banget kan?
Untung aja ayahnya Ten punya kenalan di polisi sehingga dia masih bisa bebas jalan-jalan begini sementara polisi melanjutkan penyelidikan. Ayah Ten pasti sayang banget sama Ten dan ngga tega kalo anaknya itu jadi tersangka pembunuhan. Ya siapa sih yang tega liat anaknya masuk penjara?
Walaupun ayah Ten sendiri adalah mantan pembunuh, dia pasti masih sayang anaknya. Dan gimanapun caranya, dia pasti ngga mau anaknya jadi orang seperti dirinya.
Gue mikirnya gitu.
Ngga tau kalo ada cerita lain dibalik ini semua.
"Tell me and i'll stay by your side"
Merasa terganggu dengan benak gue yang ngga bisa berhenti mikir masalah itu, gue beranikan menghentikan langkah di sebuah trotoar yang sepi dan bertanya ke Ten. Walaupun gue tau ini bakal menghilangkan senyum diwajahnya, gimanapun gue harus tau faktanya.
"Tell what?""The killer"
Dan benar, senyumnya hilang sedikit demi sedikit. Ten menatap gue dalam.
"No. I can't""Kenapa?"
Ten mengacak rambutnya kasar. Dia seperti sedang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama buruk.
"Aku harus melindungi kamu kata kak Taeyong"
Gue jadi inget orang itu. Kak Taeyong belum ngehubungin gue sejak dia pindah ke Jepang. Terus, apa dia belum denger berita ini? Secara dia kan deket sama keluarganya Ten dulu.Tapi kembali ke Ten, apa yang harus dia lindungin dari gue? Gue ngga papa perasaan.
"Apa aku bakal dalam bahaya kalo aku tau faktanya?"
Ten mengalihkan pandangannya seakan apa yang akan dia katakan adalah sesuatu yang buruk.
"Iya""What about you? Kamu kan juga tau siapa pelakunya"
"I'll be alright. I guess"
Mendengar jawabannya, gue taruh tangan gue di kedua pundak Ten, membuat dia kembali mengangkat kepalanya, menatap mata gue.
"Kamu ragu""Asalkan kamu aman, Ann"
Mata Ten bergetar.Gue menggeleng menanggapi bahwa jawaban Ten itu salah. Bukan itu yang gue inginkan.
Gue coba menghilangkan keraguan dalam tatapan yang gue berikan ke Ten, berusaha membuatnya percaya dengan apa yang akan gue katakan.
"Kamu minta aku stay by your side, tapi kalo kayak gini aku malah jadi beban. Ten, i want to help you"
Ten terdiam. Dia terlihat sedang menimbang sesuatu.
"Are you sure? Kamu bisa mati, Ann"
Gue memejamkan mata dan menarik nafas dalam sebelum menggenggam kedua tangan Ten dengan erat.
"Yes. So tell me who's the killer"
***
Gue masuk apartment dengan tatapan kosong. Percaya ngga percaya dengan jawaban Ten atas pertanyaan gue tadi.
'how can he- astaga..'
Dan disaat gue ribut sama pikiran gue sendiri, gue liat Lisa yang tadinya lagi nonton tv langsung masuk kamarnya ketika dia liat wajah gue. Belakangan ini dia selalu menghindar dari gue dan gue tau penyebabnya apa.Gue tau dia cuma pengin ngelindungi gue tapi hati gue berkata gue harus percaya sama Ten. Gue juga tau kalo pilihan gue ini gila. Tapi kayak pepatah, selalu ikutin kata hati lo, gue lagi menerapkan pepatah itu. Walaupun resikonya ngga main-main.
Gue mendesah lalu berjalan ke arah kamar. Dengan sembarang gue lempar tas gue dan merebahkan diri di ranjang. Gue capek. Kayak, ini tuh bukan masalah lo Ann, ngapain lo urusin?
Ngga tau juga kenapa gue tiba-tiba begini. Gue cuma ngerasa harus ada di samping Ten. Udah itu aja.
'Alah udahlah. Mau tidur gue'
Tapi sepertinya Tuhan tak mengizinkan. Ada notif masuk ke hape gue di saku celana.
Line!
'kak Taeyong?'
Taey
Ann
Gue denger ibunya Ten meninggal
Pembunuhan?AnnK
Yes
SadlyTaey
Boleh gue tanya siapa tersangkanya?
'hadeh, bahas ini lagi'
AnnK
Belum diputusin
Tapi dugaan sementaranya TenTaey
Ga mungkinAnnK
Cuma dia yang ada di tkp kak
Polisi taunya gituTaey
Jauhin diaAnnK
Ngga kak
Gue mau percaya sama diaTaey
Iya gue tau lo ngga bakal percaya kalo pelakunya Ten
Gue juga ngga percayaAnnK
So?
Gue ngga harus jauhin dia kan?Taey
Ann please
Ini bukan karena dia pelakunya
Pelakunya orang terdekat Ten
Lo bisa kena masalahAnnK
Gue udah janji bakal tetep disisi Ten apapun yang terjadi
Gue juga tau kok ayahnya Ten sendiri pembunuhnya
***
Pendek?
Ga greget?
Wkwk
Mianhaeyo yorobun
Ngga pengalaman nulis yang beginiVomment juseyoo
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE ; Ten
Short StoryHe's just too pure for this world. Non baku -au- #233 ss 02/05/2018