8. D A L A M

31 3 0
                                    

Malam itu itu mungkin malam yang mengejutkan bagi Abi. Bagaimana tidak? disaat ia bersiap untuk bernyanyi di hadapan pengunjung café, sesosok perempuan cantik dan manis ada di hadapannya. Perempuan yang sorot mata nya begitu teduh dan kala itu memakai kacamata. Ya! Perempuan itu Hara.

SEKOLAH

"Sorry ya kemaren gua gabisa ikut perform bareng kalian." Ucap Angga. Angga kemarin tidak bisa ikut bersama ke empat temannya soalnya ia harus pergi bersama keluarga nya.

"Iye gapapa." Balas Gilang yang sedang asik bermain gitar.

Tiba-tiba seorang murid datang sambil berlari, dia nampak begitu panik hingga pandangan seisi kelas tertuju kepadanya. "WOY WOYY DI KANTIN ABI LAGI RIBUT SAMA KAKA KELAS!" Ucap murid tersebut. Sontak saja seisi kelas kaget mendengar ucapan nya. Bagaimana tidak? Abi yang baru saja menginjak kelas 10 sudah berani-beraninya berhadapan dengan kaka kelas sampai membuat keributan seisi sekolah.

Gilang dan Angga tentu tidak diam saja, mereka dengan kecepatan super kilat langsung berlari kearah kantin. Diiringi seisi kelas yang mendengar nya tadi.

"Anjing lo bangsat!" Teriak Abi dengan tampang menakutkan memukul pelipis bagian kanan kaka kelas tersebut. Raut wajah nya terlihat begitu geram, tatapan nya yang begitu tajam sangat terlihat.

"Gausah ikut campur lo njing!!" Rafael membalas dengan pukulan tepat di perut hingga membuat Abi tersungkur ke lantai.

Suasana kantin menjadi mencekam, lantaran dua pria tampan di sekolah itu sedang berkelahi. Ya, sebut saja si Rusuh Rafael berhadapan dengan si dingin Fabio alias Abi. Seisi kantin mengabadikan moment langka ini, moment ketika kaka kelas berduel dengan adik kelas yang baru saja kelas 10. Mereka mulai memfoto, insta story, dan bahkan live streming di instagram pribadinya.

Abi yang tak terima tersungkur ke lantai segera bangkit dan membalas dengan satu tendangan kerasnya. Tak sampai di situ saja dia dengan cepat menggenggam kerah baju milik Rafael kemudian berkata, "Biar mampus lo sekalian!" Kemudian dilemparnya ketembok kantin. Rafael yang sudah bercucuran darah kembali dihantam bogeman mentah dari Abi tepat di bagian hidungnya. "Lo makan ini anjing!!" Teriak Abi kesal sambil menonjok hidung Rafael. "Kalo emang lo laki, hargain cewe!! Apalagi itu Hara!!" Teriaknya lagi sambil menendang perut Rafael dengan lutut nya. "Dan ini karena lo udah nyentuh Hara!!" Pukulnya keras tepat dibagian bawah dagu milik Rafael.

"Abiii udahh ihh, udahh bi gue gapapa." Ucap Hara panik sambil menarik tangan Abi yang terlihat kalap saat itu.

Dan saat itu juga Angga dan Gilang datang melerai mereka berdua.

"UDAH CUKUP LO!!" Teriak Gilang kepada Abi dengan menariknya agar menjauh.

Kedua teman Rafael pun ikut melerai padahal sedari tadi ada di kantin menyaksikan nya. Mereka terlalu takut melerai Abi dan Rafael.

Wajar saja jika Abi marah besar kepada Rafael. Sebab tepat di hadapannya, Rafael memperlakukan Hara dengan seenaknya, ia yang saat itu sedang melahap baso nya tidak tahan melihat Hara yang disentuh-sentuh pinggul dan leher nya oleh Rafael.

"Lo inget ini baik-baik! Gue gaakan diem disini aja! Cepet atau lambat gue bakal bales perbuatan lo!!" Ucap Rafael pergi sambil dirangkul oleh kedua temannya.

"Lo gapapa kan? Ada yang luka? Ga dicium kan?" Ucap Abi sambil menatap Hara penuh cemas. Tangannya tepat mengusap wajah Hara yang terlihat ketakutan.

"Gue gapapa bi, lo tuh yang kenapa-kenapa, berdarah itu bibir lo bi ihhh. Ayo ke uks!" Hara menarik tangan Abi dan meninggalkan Gilang dan Angga yang berada di kantin.

"Ga dienggep gue." Keluh Angga saat ditinggal mereka berdua pergi.

"Iyaa sialan. Oiya Noeg sama Chandra mana?" Tanya Gilang yang sedari tadi tidak melihat keberadaan Noeg dan Chandra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PENYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang