Chapter 2

180 14 3
                                    

Sebelumnya gini ya

Saya nggak akan privat akun ini.

Karena semua berhak membaca, jadi mohon setelah baca kasih like dan mohon masukannya.

😄

Saa.... DOUZO....

Yamada datang bersama mobil putih mewah yang biasanya terparkir manis di garasi apartemen

"Daichan.... Moshi moshi!"

Disisi lain.

"Chii, itu yamachan udah dateng!"

"Yaudah bukain aja sana!"

"Yaudah, kamu cepetan beres beres"

Bukannya beres beres setelah Daichan keluar. Chii malah mengunci pintu dari dalam, tanpa sepengetahuan Daichan

"Yamachan, chotto matte!"

"Aa, Daichan! Yuri dimana?"

"Masih dikamarku"

"Kok dikamarmu?"

"Santai yamachan. Iya jadi Chii aku suruh tidur dikamarku. aku tidur di kamar sebelah"

"Sebentar Daichan, apakah menurut mu ada yang aneh dengan yuri?"

"Aaaa, iya menurut ku sih aneh. Dia tadi waktu bilang yamachan akan datang dia Nggak merespon aku. Dia kemarin sampai sini waktu tanya kenapa dengan nya. dia malah ingin segera tidur"

"Menurut aku sih dia aneh. Tapi dia tidak marah sama aku" *dasar nggak peka lu yam*

"Selesai in masalah kalian!"

"kalo gitu. sekarang anterin aku kekamar ya Daichan!"

"Kochi, lewat sini!"

Sampai didepan didepan pintu akan dibuka oleh Daichan tapi tidak bisa

"Are, Yamachan kayaknya pintunya dikunci dari dalam. ini aku buka nggak bisa"

"Yang benar saja!"

Chinen mendengar apa yang mereka lakukanm tetapi dia abaikan begitu saja dan memilih bermain handphone nya

Dan sampai akhirnya Yamachan ikut teriak teriak

"Yuri, bisakah kau bukakan pintunya?"

"Yuri kamu kenapa?"

"Yuri kamu marah ya?"

tidak ada jawaban dari Chinen

"Yappari. Jadi kamu benar benar marah ya. maafkan aku yuri"

"Tapi aku nggak tau apa masalahnya"

"dasar Nggak peka"

"Yuri, bukalah pintunya"

" Jelas kan masalahnya yuri"

Lama lama Chinen tidak tahan dengan teriakan teriakan Yamada

"Yuri!"

"Urusai yo Ryochan!"

Cklek.

Pintupun terbuka

Terlihat Chinen keluar dari kamar dengan piyama kebesaran milik Daichan Dan dengan mata yang seperti anak kecil minta permen

Yang akhirnya malah membuat Yamada tidak berkedip

"Kawaii!" ucap Yamada tanpa disadari

"Nani o Ryochan!"

"A, iie iie!!. Yuri ada apa dengan mu"

"Aku ingin pulang!"

Akhirnya Yamada tersenyum lega.

"Jaa, Ikou!"

Karena terlalu bersemangat, Yamada menggendong tubuh kecil milik Chinen

"Ryochan, chotto"

"Tenang saja"

Tak mau lama Yamada berpamitan dengan pemilik rumah

"Daichan aku duluan ya!"

"Iya iya"

Didalam mobil Yuri tidak mau bicara lagi( ini anak mau nya apa ya? mau senam ranjang kali ya ?😂😂)

"Yuri, ada apa yang sebenernya!"

"dasar Ryochan nggak peka"

"Kamu mau sesuatu?"

"Aku mau beli sushi te*"

"Tapi itu jauh lo Yuri!"

"Kenapa ? Ryochan nggak mau ?"

"Bukan gitu Yuri, lihatlah bajumu dulu. kamu tadi masih pake piyama kebesaran"

Mendengar itu sebenarnya Chinen malu . dia lupa tadi tidak ganti pakaian

Tetapi chinen berusaha menutupi semuanya dengan memojokkan Yamada

"Kenapa Ryochan, malu ya!"

"Malu buat apa Yuri! Kamu sangat lucu dan imut memakai itu."

"Aku mau pulang dulu"

"Baiklah Baiklah"

Karena Yamada malas mencari masalah dengan kekasihnya itu. Yamada hanya mengikuti j

Didalam perjalanan pulang, Chinen hanya diam sesekali menghembuskan nafas kasar

"Huuft"

"Ada apa yuri?"

"Betsuni!"

10 menit berlalu dan kini telah sampai di apartemen mewah Yamada

"yuri, kita udah sampai"

"Aa" Chinen segera berlari menuju kamar

"Yuri kok ke kamar. Kamar mandinya disana ya! Apa kamu mau kita ngelakuin itu lagi ?" teriak Yamada

Sebenarnya kamar mandi mereka ada yang didalam kamar.

Dan Chinen lebih suka memakai kamar mandi itu daripada kamar mandi luar

"Dasar hentai"

"Cepat ya Yuri! Kalo nggak aku mandiin kamu!"

"Yamero yo Ryochan!"

Chinen keluar dari kamar mandi dengan rambut yang setengah basah dan berantakan

Tiba tiba Yamada telah memeluk Chinen dari belakang sehingga membuat Chinen terkejut

"Apa yang kamu lakukan Ryochan!"

Bukannya melepaskan Chinen. Yamada malah menghisap tengkuk Chinen

"Amai yo yuri! ( manis lo Yuri"

"Ryochan lepaskan! Aku mau pake baju dulu"

"Aku gantiin ya yuri!"

"Nggak Ryochan! Cepat keluar. ato aku bakalan marah beneran sama Ryochan!"

perlahan Yamada melepaskan pelukannya

Chinen berganti pakaian sekitar 5 menit

"Yuri, ayo kita berangkat"

Ajak Yamada sambil menggemgang tangan Chinen, tetapi langsung ditepis oleh Chinen

Mengetahui itu Yamada hanya menghembuskan nafas kasar dan bersiap mengendarai mobil

The Next.... Jaa matta nee!!

Kuroi TenshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang