Goals

3. Adkel kurang ajar.

"Saya akan berbicara sopan kepada orang lain"

"Saya akan berbicara sopan kepada orang lain"

"Saya akan berbicara sopan kepada orang lain"

...

"Buat yang lainnya, temennya ini buat pelajaran. Kita nggak ngehukum ataupun berbuat semena mena. Tapi ini buat pelajaran, mau ke siapapun. Ke kakak kelas kalian, ke guru kalian. Ke orang yang lebih tua dari kalian. Bahkan ke temen kalian sendiri, sopan itu perlu, kalau kita bisa menghargai orang lain. Orang lain juga bakal ngehargain kita..."

"... Kalian itu udah smp sekarang. oke kalian belum SMA atau Kuliah. Tapi tiga tahun lagi kalian SMA terus kuliah terus kerja. Di smp ini masa peralihan dek, dari anak anak ke remaja. Kalian udah bukan anak SD. Jadi apa apa perlu dipikir dulu, berpikir sebelum bertindak."

"Kamu juga dek, bayangin kalo semisal kamu perempuan terus dikatain kaya gitu. Sakit hati enggak?!"

Gue duduk diem dikursi guru sambil ngeliatin Raffi yang dari tadi ngoceh sama anak kelas 7B.

Jadi tadi pas ada adkel yang bilang kenapa gue tepos gue diem aja sih. Tapi engga sama Alken plus Raffi. Alken langsung nyamperin adik kelas yang gue tau namanya Adrian tadi langung disuruh berdiri didepan kelas. Angkat satu kaki gaboleh jatuh. Dang ngulangin kata kata

'Saya akan berbicara sopan kepada orang lain' sebanyak 150 kali. Tadi dihitungan ke 47 kakinya adrian jatuh. Disuruh ngulang sama Alken :v

Mampus kau dek :v

"Udah berapa mit?" gue tanya mitha yang dari tadi ngitungin hukumannya Adrian.

"67 kak le." gue cuma manggut manggut sambil berdiri nyamperin Alken sama Raffi.

"Udah dek. Balik duduk sana."
Raffi langsung pelototin gue.

"Apa?! Minta dicolok lu?! Lagian kasian kali dia. Udah keitung 100 lebih tadi." kata gue sambil nurunin tangannya Adrian yang ditelinga.

Alken balik duduk, si Raffi malah ngotot "kan tadi jatuh le."

"Tinggal dipungut apa susahnya sih."
Kata gue santai sambil jalan ke meja ambil kertas absen.

"Kak Lea, gue minta maaf ya kak. Tadi cuma bercanda kok sumpah." Kata Adrian yang berdiri dari kursinya.

"Iya udah santai aja. Besok jangan diulang ya"

"Oh iya, buat semua. Barang yang kemaren kakak suruh bawa udah dibawa kan?" Dan gue liat mayoritas anak ngeliarin barang yang gue maksut.

"Topi kerucut warna pink?"

"Udah kak"

"Tas plastik warna merah? Pitanya merah?"

"Udaaaaah~" gosah ngegas babi :)

"Co-card bentuk love warna pink?"

"Udaah~"

"Biodatanya harus bener loh. Oh iya Buku catatan?"

"Udaah."

Anjir, ngomong mulu capek ya. Gue duduk dan minta si Raffi yang bacain agenda selanjutnya. Ya allah ni aer minum gada yang mau ngasih gitu?

"Nih, jangan capek capek."

"Bacot." gue tetep ngambil jus yang disodorin Alken, kembaran laknat. Sejujurnya, doi tadi sempet ketawa kecil pas ada adkel yang bahas tentang keteposan gue.

"Nah, habis ini kan bel istirahat, itu kalian gunain buat makan sama istirahat. Karena kalo udah ada bel masuk nanti kalian wajib ngumpulin tanda tangan, sama keterangan lengkap. Contohnya, tanda tangan kak Lea, terus keterangannya boleh username sosmed, boleh tanggal lahir. Sama keterangan kriteria. Contohnya Kak Lea, kelas bla bla bla, IGnya alearfzhfr ket krit. Cantik, baik, imut, menggemaskan. Gitu boleh. Dan minimal ngumpulin 20 tanda tangan serta kelengkapan tadi. Dikumpulin setelah sholat dhuhur. Ada pertanyaan?"

"Nyarinya biasanya dimana ya kak?" tanya adkel yang namanya cantika. njir boro boro cantik. Hmmmm

"Karena ini game, nanti kakak kakaknya osis ga bakal pake tanda pengenal kaya almamater atau cocard panitia. Kalian harus pinter pinter nyari plus ngapalin muka muka OSIS. Kemaren di Aula udah ada pertemuan pengurus osis sama kalian kan? Kalian yang ga merhatiin kemaren itu ya salah kalian."

Gue ngelirik Alken yang lagi asik main handphone. Ah curang, handphone gue ketinggalan diruang osas masa :(

"Sembunyi dimana?" tanya gue.

"Tempat biasa." jawab dia santuy.

Tempat biasa ya, hmm. Ikut engga nih. Masalahnya kalo ikut ntar ketemu Bang Devan, Bang Davin sama Bang Alfa, ga boleh jajan tejus kan males :(

"Yaudah gue ikut."

Lumayan ketemu cogan esema :v