1

90 5 0
                                    

From Hendra Saputra :

    Selama yg tlah aku bayangkan, aku tak pernah bahagia dgn harta yg melimpah di depan mataku setiap hari, Aku hanya berjumpa dgn orngtuaku ketika sarapan pagi, setelah itu aku pun di tinggalkan bersama para pembantu rumah tanggaku.

     Tpi, semua itu berubah ketika aku berkenalan dgnmu, darimulah aku baru bisa merasakan indahnya kebersamaan dan kasih sayang .

#####

Aku tak pernah bahagia dengan apa yg dimiliki kedua orang tua ku saat ini, rumah yg begitu mewah, mobil mewah, pakaian yg bagus dan mahal, pokoknya semuanya yg paling aku butuhkan adalah perhatian kedua orang tuaku, yg selama ini makin jarang kurasakan. Akhir2 ini mereka selalu sibuk kerja sementara aku dititipkan pada pembantu rumah tanggaku. Aku jarang bertemu dengan mereka, terkadang mereka gk ada dirumah karna ada urusan kerja diluar kota.

  Akhir2 ini mereka seperti tidak punya waktu untukku karna waktu2 yg biasanya untukku direbut paksa oleh urusan bisnis mereka. Bahkan dihari ulang tahunku sendiri, aku selalu merayakan ultahku bersama para pembantu rumah tangga ku tanpa ayah dan ibu di sampingku. Terkadang aku merasa cemburu saat menghadiri pesta ultah temanku, ketika mereka meniup lilin, dan mendapatkan ciuman dikening mereka dari orang tua yg sangat mencintai mereka. Ciuman yg tidk pernah kuterima lagi dari orang tuaku saat aku ultah, yg ku dapat hanyalah ciuman ketika mereka pulang kerja dan aku sudah tertidur bahkan, itu pun jarang.

  Aku hanya bisa menatap wajah kedua orang tuaku ketika kami sedang sarapan. Hanya ketika itulah kesempatanku untuk bertemu langsung dengan kedua orang tuaku. Tapi, selalu saja tak ada waktu bagiku untuk berbicara, Karna ketika sarapan pun kadang mereka sibuk membicarakan bisnis atau teleponan. Hal yg selalu aku lihat semejak aku kecil.

"Ayah, ibu, kapan kalian punya waktu untukku ? " Bisikku dalam hati ketika melihat mereka yg sibuk telepon saat sarapan pagi.

   Ingin sekali aku merebut ponsel itu dan membuangnya jauh2 hingga mereka punya waktu untukku tapi urung kulakukan karna takut nanti dimarahin ayah ketika mereka selesai menelpon mereka pun kembali melanjutkan acara makannya dan itu kesempatan bagus untukku berbicara. Tapi ibu hari ini tidak ada disini karna sedang keluar kota.

" ayah,, " panggilku

"hmm,, " Sahut ayah sambil terus mengunyah makanannya, aku tersenyum karena masih ada kesempatanku.

" dua hari lagi di.... "

Tiniiitt. ,,,, Tiniiittt,,,,,

  suara ponsel ayahku berbunyi dan memutuskan perkataanku.

" bentar ya sayang " Kata papa sambil beranjak dan mengangkat telepon itu.

" Hallo,, Iya pak! sebentar lagi saya sampai, iya, dimana ? oh! baiklah, terima kasih pak " teleponpun dimatikan.

" Maaf nak, ayah sebentar lagi akan pergi kebandung, minggu depan baru ayah pulang kamu baik2 dirumah ya! Oh ya, kamu tadi mau bilang apa sayang ? " Tanya ayah.

" bukan apa2, bukan sesuatu yg penting untuk dibahas kok " Hatiku berbohong.

  Padahal yg ingin aku katakan adalah dua hari lagi akan ada perlombaan menghitung cepat dan cerdas cermat disekolahku dan aku ingin kedua orang tuaku menyaksikannya walau hanya sekali, Aku ingin ketika aku menang nanti suara merekalah yg paling menggema dan ketika aku kalah merekalah yg menghiburku dan menyemangatiku meski aku tau hal seperti itu mustahil terjadi.

You Are My EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang