That Summer

That Summer [그 해 여름 (두 번째 이야기)]

Do you remember that night?
the day we met?
even though I was drenched and running ,
because I was with you, I liked it

Sungyeol baru saja menyelesaikan rehearsal lagu 'that summer', lelaki itu merasa menyesal setelahnya. Bukan menyesal yang apa-apa, laki-laki itu menyesal tak bisa bersama gadisnya musim panas ini. World Tour bersama Infinite membuatnya harus berjauhan selama musim panas ini dengan Jiyeon.
Dua musim panas yang lalu, mereka berdua bertemu pada hari yang cerah di taman. Satu musim panas yang lalu, mereka berkencan malam hari. Pertemuan bagi keduanya merupakan hal yang langka, Sungyeol diantara jadwal grup dan individunya yang padat membuat Jiyeon harus ekstra bersabar. Gadis itu masih sama, hanya menatap pada Sungyeol dan Sungyeol juga masih sama, bersyukur atas gadisnya yang tak pernah berpaling.
Gerimis pada malam kencannya itu tidak bisa dilupakan Sungyeol, mereka berlarian menembus rintik air yang menyegarkan untuk segera mencari tempat berteduh. Lelaki itu menggenggam tangan gadisnya, menariknya lembut dan membawa gadisnya berlari. Seperti pada drama, banyak orang menatap mereka dengan senyum malu-malu. Sungyeol tersenyum mengingatnya.

Up in the blindingly shiny sky ,
all the stars were pouring on you
(so you)
I saw only you,
at that time I was
drenched in you

Jiyeon tersenyum saat tangan besar itu menarik lembut tangannya, membawanya berlari. Langit mungkin kehilangan bintang-bintangnya malam ini, karena seluruh bintang-bintangnya menjelma menjadi lelaki di depannya. Gadis itu tak pernah bisa berpaling, Sungyeol hanya membuat gadis itu melihatnya seorang. Gadis itu lagi-lagi jatuh cinta pada Lee Sungyeol. Lelaki tinggi yang hanya bisa ditemuinya sesekali dalam setahun.

"Apakah baik-baik saja jika kau kehujanan? Aku tak mau disalahkan manajermu," gadis itu membuka suaranya begitu mereka sampai di sebuah halte bus yang cukup nyaman untuk berteduh.

"Asalkan bersamamu itu akan baik-baik saja," laki-laki itu membual.

Jiyeon tersenyum kemudian meninju lengan lelakinya.

Hey hello do you remember?
the memories we made in that summer?
Hey hello I only saw you,
What type of memory am I to you?
Hey hello

"Lee Sungyeol apa kau ingat, musim panas lalu kita menikmati satu hari bersama. Tanpa member Infinite yang meneriakimu untuk segera kembali pada mereka."
Gadis itu tersenyum menatap ponsel yang digenggamnya. Ada fotonya dan Sungyeol yang tersenyum kearah kamera dengan pipi yang sama sama bersemu merah. Baju keduanya sedikit basah, rambut mereka tak rapi lagi, tapi mereka tampak lucu.
"Malam ini sepertinya kau sedang sangat sibuk, ah malam musim panas selalu membuatku berharap lebih." Gadis itu menggumam lagi.
Ponsel gadis itu berdering, sebuah video call. Jiyeon meraih ponselnya malas, tapi matanya seketika melebar ketika membaca nama yang tertera meneleponnya. Lee Sungyeol. Gadis itu merapikan poninya sebentar kemudian mengangkatnya dengan senyum lebar.
"Oppa!" Gadis itu menatap layar ponselnya dengan mata berbinar.
"Hai, Jiyeonku! Merindukanku kan?" Lelaki di seberang telepon tersenyum simpul.
Jiyeon mengangguk berulang-ulang. Membenarkan tebakan lelaki itu.
"Bagaimana kau tahu?" Tanyanya kemudian.
"Karena kau mengangkatnya dengan cepat," Lee Sungyeol memeletkan lidahnya.
"Ah tidak romantis," gadis itu merengut.
"Hei hei, jangan membuat wajahmu seperti itu. Aku hanya ingin melihat secantik apa kau malam ini," Sungyeol mendekatkan wajahnya pada kamera.
Jiyeon tersenyum lebar. Dia menang.
"Aku selalu cantik kapanpun, tapi kau tidak perlu cemas, aku tidak mudah berpaling." Gadis itu terkekeh sebentar.
"Aku tahu," lelaki di seberang telepon mengiyakan saja.
"Kapan oppa pulang?" Jiyeon menatap layar ponselnya serius.
"Mungkin musim panas sudah berakhir ketika aku sampai di Korea, maafkan aku. Aku tak bisa memberimu musim panasku tahun ini," lelaki itu merasa bersalah.
"Kembalilah dengan selamat, bagiku semua musim asalkan denganmu adalah musim panas." Gadis itu tersenyum simpul, tak ingin memperkeruh suasana hati lelakinya, meskipun sesungguhnya dia ingin Lee Sungyeol bersamanya musim panas ini.
"Kau sangat cantik malam ini," sebuah pujian meluncur begitu saja dari mulut lelaki yang baru saja terpesona dengan senyum si gadis.