"Veloren Presence" ujar ku pelan...
Butiran butiran cahaya menyelubungi ku selama beberapa detik dan aku mulai berjalan lagi...
Dimana kah aku? Jika ada seseorang yang bertanya-tanya mengenai keberadaan ku saat ini. Telah 2 hari aku meninggalkan Roen menuju ke Libert, dan kini aku berada di dalam hutan gelap bersama barang daganganku yang letakkan di atas kereta dan kugerakan dengan sihir.
Didunia tempat aku di besarkan ini sihir adalah hal yang biasa ditemui, semua orang bisa menggunakan sihir. Tentu saja jika kita mengatakan kekuatan sihir, akan di ikuti dengan hal lainnya seperti monster, vampire, manusia serigala dan lain sebagainya. Jika kau menanyakan aku, Lucretia Lineage asli seorang manusia.
Setelah berjalan beberapa lama aku mampu melihat cahaya bersinar yang merupakan pertanda bahwa area hutan akan segera kulewati.
______________________________________"woaaahhh" gumamku perlahan, terlihat lembah hijau luas sepanjang mata memandang. "Desa Libert berada di seberang lembah ini".
"Libert" gumamku pelan sembari berjalan dan membuka peta, selembar artikel dari koran kutempelkan di posisi dekat Desa Libert pada peta.
Artikel itu berisikan kisah seseorang yang dikatakan mampu membaca masa depan. Seorang gadis cantik dengan umur sekitar 17-18 tahun dengan ras manusia. Bisa jadi seorang gadis dengan kekuatan sihir meramal atauuu... Dia memiliki apa yang kucari Schicksal Record, dan aku yakin Co, Corvo Schwarz juga mengetahui berita ini dan ada kemungkinan dia juga menuju ke Desa Libert.
"Alice Verde... Seorang peramal terkenal berparas cantik yang mampu melihat masa depan. Seorang peternak sapi yang merupakan pelanggangnya membuktikan bahwa kesuksesan yang dimilikinya juga bantuan dari Alice... " gumamku sambil membaca artikel tersebut.
Sebelum aku berangkat dari Desa Erelies, aku mencari tahu mengenai Schicksal Record dari para tetua desa dengan memaksa... uhuk... bertanya pada mereka. Ternyata, tak banyak pula yang diketahui oleh para tetua. Terdapat 3 poin penting yang diketuhui oleh mereka. Pertama, keturunan yang lahir di desa kami wajib menjaga Schikcksal Record apapun yang terjadi. Kedua, Schicksal Record menyerap kekuatan sihir yang besar, sehingga meski tidak digunakan dan hanya menjaganya saja. Desa kami selalu mengadakan upacara setiap 10 tahunnys dimana seluruh warga memberikan kekuatan sihir kepada Schicksal Record. Terakhir, Schicksal Record adalah buku yang mengusai ruang dan waktu. Di saat saat genting, secara sendirinya Schicksal Record akan memperlihatkan masa depan tertentu. Aku sendiri belum pernah melihatnya, para tetua mengatakan bahwa perang yang terjadi ratusan tahun lalu, bencana alam dan lainnya diramalkan oleh Schicksal Record demi menyelamatkan umat manusia.
Selama aku melamun dan berjalan tanpa kusadari, semakin banyak orang yang searah denganku. Terlihat ada pedagagang keliling, pesulap keliling baik perseorangan hingga tingkat caravan, penari, penyanyi dan laon sebagainya. Sibuk melihat orang-orang, seorang lelaki bertubuh besar tiba-tiba menyapaku.
"Hei nona cilik, apa kamu mau berdagang juga di Libert Festival?
"Eh??? "
"Libert festival? " sahutku terkejut.
"Ya festival, kau tak tahu nona kecil? " ujar laki-laki tersebut.
"Lucretia Lineage, bukan nona kecil. Dipanggil Lucia juga tak apa. " sahutku sedikit tersinggung. Aku tahu tak banyak seorang pedagang keliling se usiaku yang berjalan sendirian seperti ini. Tapi bukan berarti aku tak bisa melakukan apa-apa.
"heee aku Daniel, Daniel Viral." sahut lelaki itu.
"Mr. Daniel, apa yang kau maksud dengan Libert Festival? " tanyaku kemudian.
"Jadi kau benar-benar tak mengetahuinya Nona Lucia? Lihat ini... " ujar Daniel sambil menyodorkan selebaran kepadaku.
Selebaran tersebut berisikan tentang festival Libert yang akan di adakan 1 minggu lagi beserta ajakan untuk mengisi tenant bagi beragam komunitas dan pedagang, serta ajakan untuk mengisi acara demi memeriahkan festival. Tapi bagian terpenting disitu bahwa pengisi acara utama yang telah di tetapkan sebelumnya. Salah satunya adalah Alice Verde. Aku tersenyum lebar.
"Ini kesempatanku.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Schicksal Record
Roman d'amour"Maaf" sahut sang anak lelaki sambil tersenyum lebar. Dia tak ingin membuat gadis dihadapannya khawatir. Sedangkan gadis dihadapannya hanya menangis tersedu-sedu. Parasnya terlihat manis rambut peraknya bersinar dibawah terang rembulan berayun-bera...