Bus Trans Metro Jakarta berhenti disebuah halte, Fika siap untuk sekolah pertamanya, ia tidak mau diatar dengan mobil, karena mau mencoba naik bus. Fika hanya bisa melihat keadaan yang begitu berdesak-desakan, tubuhnya yang pedek agak kesusahan memegang pegangan bus, dan membuatnya harus menjinjitkan kaki.
Bus melaju dengan kecepatan normal.
Fika meletakan tasnya didepan, karena harus was-was dengan keadaan yang berdesakan seperti ini, bisa saja terjadi pencopetan.
Fika seketika melotot, mata membulat karena seseorang tiba-tiba menyentuh pantatnya, ia menatap kiri dan kanan. Seorang pria yang juga anak SMA sedang sibuk bermain game disebelahnya. Fika mulai curiga dengan orang itu.
Lagi-lagi Fika dibuat risih dengan orang itu, yang mulai mencari kesempatan. "YAK!!!" Fika berteriak, semua orang menatap Fika dengan misteri, kecuali pria yang sedang bermain game itu. Membuat Fika bertambah yakin dialah orangnya.
"Heh!" Fika merampas ponsel itu. "Beraninya ya lo nyari kesempatan didalam kesempitan!". Pria itu dibuat bingun dengan apa yang diucapkan Fika.
"Balikin hp gue!"
Mendengar ucapan pria itu membuat fika bertambah kesal. "Lo nggak mau minta maaf sama gue! Lo udah ketahuan salah, masih aja ngelak"
"Bapak-bapak ibu-ibu, apa kalian masih mau lihat wajah laki-laki cabul didalam bus ini?" Tanya Fika kesemua penumpang
"Nek, perasaan nenek gimana jika pantat nenek dipegang sama laki-laki cabul" Tanya Fika yang menghampiri seorang nenek-nenek yang sedang duduk disampingnya.
"Wah nggak bener ni" Ucap salah seorang penumpang.
"Keluar lo dari bus ini, atau gue lapor polisi" Ucap Fika.
"Woi gue nggak tau apa-apa BG!" Jawab pria itu dengan wajahnya yang bingung.
Bus berhenti, dan para penumpang langsung mengeluarkan pria cabul itu dari bus. "Woi hp gue!" Teriaknya.
&&&
"Dasar sapi rabies! Lo mau bunuh gue bilang!" Fani berdecak kecal kepada laki-laki yang barusan menarik tasnya, membuat Fani terduduk dilantai. Laki-laki itu hanya tersenyum simpul melihat ekspresi Fani. "Hai mantan" Sapa laki-laki itu sambil mengacak-ngacak rambut Fani
"ARSEEENN!!" Fani bangun dari duduknya sambil membuang napas berat. Kadang Fani selalu bertanya-tanya sendiri, kenapa sih dia bisa jadi cinta pertamanya Fani. Orang stres hobinya bikin rusuh.
"TANGKAP!" Teriak Arsen yang membuat Fani spontan menangkap sesuatu yang entah apa dan siapa yang melempar. "AAKKHHH!!" Teriakan yang histeris keluar dari mulut Fani, sebuah mainan kecil berbentuk cicak dan kenyal-kenyal membuat Fani terkejut dan geli.
Fani sudah habis kesabaran, darahnya naik seketika. "Lo bener-bener mau gue bunuh!"
"Wiss sadis bener, jangan gitu dong. Emang lo mau jadi janda sebelum nikah?"
"ASEEENN!! Bener-bener lo sakit jiwa. Lo belum pernah liat pacar gue marah?" Teriakan Fani membuat semua murid menoleh kearah mereka. Padahal lagi sibuk-sibuknya buat PR, tapi rela dihentikan karena ada LIVE DRAMA KOREA MENDADAK.
"Jangankan pacar lo, 9999 orang yang menghalangi cinta kita bakal gue lawan, sampai ajal memisahkan" Arsen terus cengengesan melihat Fani yang makin bertambah kesal.
"Cieeee...." Semua murid didalam kelas heboh bahkan ada yang bersiul-siul.
Fani yang melihat Iqbal memasuki kelas, langsung berlari menyembunyi diri dibelakang tubuh Iqbal. "Iqbal, tolongin fani" Fani terus berjalan disamping Iqbal sampai ketempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MSG • My Sweet Gamer
Teen Fiction"Mencintaimu sama saja menelan MSG dan bermain game, sama-sama mebuat ketagihan dan membuat ku menjadi bodoh" -Arsenic Noufan Alvaro- "Mencintaimu sama saja seperti mimpi, aku kira indah ternyata tidak" -Tricyana Nofika Luv Annisa Ardani ------- Mul...