Lamaran

562 4 0
                                    



Namanya Lia seorang wanita yang Tiga tahun lalu menyandang gelas sarjana di belakang namanya tapi masih sibuk mencari kerja setelaah mengundurkan diri dari kantor lamanya satu bulan yang lalu karena gaji sedikit dan perlakuan kurang baik dari Bos tempat ia bekerja, padahal mantan atasannya itu sudah memiliki anak tapi masih saja ganjen sama wanita lain. Orang-orang di sekitarnya sering menyarankan untuk mencari kerja di Kalimantan sejak pertama kali ia lulus kuliah.

Sekarang Lia berada di kosan Wiwi teman kuliahnya dulu yang kini bekerja sebagai Resepsionis Hotel. Ia ingin curhat tentang betapa lelahnya ia menenteng map untuk mencari kerja.

"Wi, kayaknya gue benar- benar harus ke kalimantan deh, disini cari kerja susah banget, enggak ada yang klik di hati seperti gue kalo lagi nonton drakor," Ujar Lia lesu.

"serius lu? Emang sih di Kalimantan katanya mudah cari kerja tapi pertimbangin lagi deh, lu itu kan paling enggak bisa jauh dari keluarga Ya' tiap bulan pulang kampung. Kalo lu di Kalimantan mana bisa pulang kampung semudah itu," Wiwi mencoba menasehati sahabatnya itu.

"Tapi Wi' gue frustasi tiap pulang ditanya kerja di mana atau kenapa tidak nikah aja, Ibu' malah punya wacana buat jodohin gue kalo sampai pertengahan tahun belum kerja lagi."

"Sabar Lia-ku sayang, kalo gitu nikah aja deh. Lumayan ada yang biayain," saran Wiwi di ikuti dengan cengiran khas miliknya.

"kok malah nyuruh gue nikah, kamu aja yang nikah dulun Wi. Bilangin sama Rian buat cepet-cepet halalin kamu biar tante Ani enggak ngedumel mulu kalo anaknya jarang pulang terus enggak ada yang jagain,"

"kalo itu sih udah ada rencana, emang elu yang rela jadi jomblowati, melamar kerja mulu dilamarnya kapan?" sindir Wiwi

Kalo yang bicara barusan bukan Wiwi mungkin Lia sudah sakit hati dan menangis sejadi-jadinya. Wiwi dari dulu memang memiliki mulut yang kadang-kadang minta di balsemin

"gue balik aja de Wi' males gue ngobrol sama lu apalagi bahas topik yang sensitif buat jomblo seperti gue," pamit Lia pada sahabatnya itu.

"oke, hati-hati ya Lia, semoga cepat dilamar,"

Lia mengabaikan ucapan sahabatnya itu dan bersegera melaju bersama motor matic yang sudah menemanyi hampir lima tahun ini. Wanita yang memiliki nama lengkap NurAulia itu sudah berpindah-pindah pekerjaan sebanyak 4 kali dalam kurun waktu Dua setengah tahun ini. Lia lebih memilih berhenti kerja dibanding mendapatkan gaji yang untuk beli bedak aja sering kurang, hanya cukup untuk bayar uang kosan dan makan saja. Tidak ada yang disimpan bahkan masih sering dikirimi uang oleh orang tuanya di kampung.

Akhir-akhir ini ia sering berpikir untuk pergi merantau saja seperti beberapa temannya di kampung yang sukses di perantauan. Tapi masalahnya ia tidak punya keluarga di sana hanya ada beberapa temannya yang mayoritas sudah berkeluarga dan beberapa tetangganya yang sudah sulit ia kenali.

#TBC

Teman lamaWhere stories live. Discover now