Perkenalan yang tiba-tiba,
Yang membuat ku bertanya-tanya,
Apa maksud mu sebenarnya?●●●
Matahari sudah kembali muncul ke permukaan dan siap untuk menyinari dunia hari ini. Orang-orang pun sudah mulai berakivitas dengan kegiatannya masing-masing.
Termasuk Dira yang sudah siap pergi dengan seragam sekolahnya dan sebuah roti ditangannya.
"Bunda Dira pergi ya. Assalamualaikum." Pamit Dira sambil memakan rotinya.
Namun sebelum Ia pergi, Bunda yang baru muncul dari dapur menahannya lalu menariknya untuk duduk di kursi ruang tamu.
"Kebiasaan, udah bunda bilang kalo makan atau minum itu duduk. Abisin rotinya sekarang baru pergi."
"Hehe iya bun maafin, takut telat soalnya." Sahut Dira sambil memakan roti nya dengan cepat.
"Yaelah dek baru juga jam 6 lebih dikit , ga akan telat. Kamunya aja yang ke-rajinan." Sahut Dian yang tiba-tiba datang entah darimana.
Dira yang mendengar pun hanya mendengus kesal.
"Yaudah Dira pergi dulu ya bun! Assalamualaikum bunda." Pamit Dira lalu ia berlari keluar rumah.
"Waalaikumsalam."
●●●
Sesampainya di sekolah , Dira pun segera menuju kelas. Saat sedang berjalan tiba-tiba ada yang menepuk bahunya dari belakang.
"Pagi Ra!" Sapa Radi dengan senyuman diwajahnya.
Dira pun hanya membalas dengan anggukan.
"Cuek amat nih cewe" ucap Radi pelan namun masih bisa didengar oleh Dira.
Dira yang mendengar pun seolah tak peduli.
Radi yang merasa diabaikan pun mendengus sebal.
"Yaudah selamat belajar, sampai ketemu di kantin!"
Radi pergi meninggalkan Dira.
Dan Dira juga kembali berjalan ke kelasnya.
●●●
Bel istirahat berbunyi. Radi dan teman-temannya pun bergegas untuk ke kantin. Cacing di perut mereka sudah berdemo sejak tadi.
Radi dan Mahesa memesan mie ayam, Jodi memesan nasi goreng, sedangkan Farhan memesan batagor.
Setelah membawa makanan mereka masing-masing , mereka pun pergi ke meja yang biasa mereka tempati saat dikantin.
"Sumpah deh mie ayam Pak Udin makin enak aja." Ucap Mahesa dengan semangat.
"Apasih loh lebay , lagian sama aja kaya biasanya" timpal Radi dengan malas.
"Alay lo" Jodi dan Farhan pun membalas ucapan Mahesa.
Mahesa yang mendengar Ia seperti diejek pun hanya bisa menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radira
Teen FictionPerkenalan yang membuat benih-benih cinta tumbuh diantara mereka. Bahagia pasti yang mereka harapkan. Namun,apakah hanya kebahagiaan yang akan selalu mereka dapatkan? Ini hanyalah cerita antara dua remaja yang saling jatuh cinta dan berharap dengan...