cerita baru ini
meskipun masih amatiran
jangan lupa vote dan commennya ya
buat penyemangat aku nya****
"kak gue pinjem hpnya!"
"masih gue pakek"
"kakak buka dong pintunya, gue pinjem hp lo!" sambil mengedor-gedor pintu didepannya
"apaan sih! rame amat" dengan malas dia bangkit dan membuka pintu.
"apaan?"
"kak dina gue pinjem hp lo, bentar" dengan mengulurkan tangannya "penting!!"
"kan udah gue bilang, masih gue pakek bawel"
"kak....bentar doang kok"
"ini apa ya? kok pada ribut?" dari belakang anak kecil itu muncul wanita yang sudah tidak lagi muda.
"ini bun, kakak gk mau pinjemin aku hpnya, bun"
"kan tadi udah gue bilang, masih gue pakek, lo budeg?" masuk ke kamarnya duduk dikasur masih sibuk dengan hpnya
"dina, pinjemin dulu adeknya bentar" mengikuti dina duduk di sebelahnya "kamu itu, main hp aja terus, gk mau siap-siap? besokkan udah masuk sekolah"
"iya bunda" dengan malas ia barikan hpnya ke adiknya yang sangat meyebalkan baginya, yang menerima senyum kemenangan dan lari turun tangga
"yaudah, bunda tinggal ya. kamu persiapin apa aja yang mau dibawa besok kesekolah baru kamu" setelah mengalus kepala anaknya dia perfi meninggalkan anaknya dan menutup pintu
"huf..." dina menghela nafas kasar
****
Dina Author
mau ngapain coba, masih besok aja sekolahnya
males ah, siap-siapnya besok aja pas mau berangkat
trus gue ngapain? kah...capek
tu adek ngeselin banget, semua aja di turutin, padahalnya dulu itu pas gue baru umur segitu gue gk pernah main hp
*yaiyalah dulu mana ada hp wkwkwk....*
ya pokoknya dulu gue kecil gk pernah minta seenaknya.
kezel....gue mau ngapain ini...
"dek...buka pintunya"
"apa lagi sih?" tadi adek gue sekarang kakak gue, mereka itu sama aja nyusain bisanya
"dek, lo budeg ya? bukain woy!"
"iya bentar napa?"
"dek gue pinjem tas lo yang warna merah."
trus aja semua yang punya gue ambil
ambil, ambil aja semua kezel gue lama-lama
"nah yang itu, gue pinjem ya?"
"ya, pinjem pinjem aja, tp kamar orang jangan diselonong seenak jidat lo"
"apa? lo ngomong apa? lo berani ngomong kasar sama yang tua" menatap dina tajam
hahaha dia ngadar kalau tua
"eh, nggk kak, maaf" gue menunjukan tangan gue berbentuk V
"yaudah makasih"
pijem ngeselin, untuk kakak sendiri
gue banting pintu kamar gue dengan keras
ok, kenalin gue Dina Dwi Putri, cewek yang sederhana gk suka ribet, suka mager, tapi gue lumayan pinter lah..cuma itu yang bisa gue banggain dari diri gue
dari pada gue naik darah mulu lebih naik gue sliping aja
****
"Dina...nak kamu tidur? nak bika pintunya ini bunda"
baru aja tidur
gue buka mata dan ternyata udah sore dan langsung gue buka pintu kamar mempersilahkan bunda masuk
"lah kok malah tidur nak? udah siap-siap?" bunda membawa sesuatu di tangannya yqng gue duga adalah seragam baru gue
oh ya gue belum bilang, besok adalah hari pertama gue masuk sekolah setelah seminggu MOS
"ini seragan kamu, trus langsung siapin perlenglapannya!" menaruh seragam itu di lemari gue "dan jangan lupa peraturan yang ada disekolah kamu itu di baca"
"iya bunda" gue kembali kekasur mengambil salah satu novel dimeja belajar
"kakak ini hpnya makasih" adik gue dateng tampa permisi
"hm.."
"wah....seragam kakak bagus ya, nanti klk ak SMA aku mau sekolah disana juga deh" mela duduk di sebelah gue "kak itu novel apa?"
"novel gue" jawab gue singkat
"ya tau kakakku sayang, maksudnya novel judul apa? tentang apa? gitu"
"tentang persahabatan, ada empat cowok dan satu cewek"
"wah.....asik dong, aku pingin deh punya sahabat kayak gitu, trus gue ada di tengah mereka pasti asik banget" matanya berbinar-binar
"udah ah sana pergi, jangan ganggu"
"Dina itu bajunya udah bunda beresin, mela ayo jangan ganggu kakak kamu terus" ajak bunda
"iya, bun nanti aku mau cari sahabat kaya cerita itu ya, bolehkan?" bunda membalas dengan anggukan dan menutup pintu
tapi, Sahabat tidah untuk dicari, sahabat akan datang kepada kita saat keadaan apapun itu~batin gue
*****
ditunggu vote dan commennya ya
YOU ARE READING
Snehita
Historical FictionSahabat tidak untuk dicari seseorang yang datang disaat kita membutuhkan, maka disaat itulah kita tahu siapa sahabat kita sebenarnya. semuanya akan mudah jika kita lakukan bersama, jika kita saling mendukung satu sama lain Mari kita sukses bersama w...