Summary
Sama seperti yang lain, Yuta ingin menemukan soulmate-nya, berteman dengannya, dan mungkin jatuh cinta. Ketika soulmate-nya mulai mengacaukannya, dia hampir kehilangan harapan, tapi Taeyong memperbaiki semua untuknya.
***
Konsep mengenai soulmate tidaklah sulit untuk dipahami.
Well, setidaknya untuk anak-anak yang dikenalkan dengan hal itu ketika mereka mungkin berumur sembilan atau sepuluh, ketika mereka menemukan tulisan aneh atau memar di lengan mereka yang benar-benar tidak disebabkan oleh mereka. Begitu sederhana. Ketika coretan tinta menodai lenganmu, itu juga muncul di lengan soulmate-mu. Begitu juga dengan luka memar dan sayatan.
Yuta tidak menyangka dikenalkan dengan hal itu ketika berumur lima tahun.
Tentu saja saat itu anak laki-laki malang itu tidak tahu apapun tentang soulmate. Dia sedang diam menonton Frozen di televisi ketika mengalihkan pandangan dari tv ke lengan kirinya dan melihat warna-warni spektrum pelangi terlukis di lengannya.
Dia berteriak layaknya tv yang tengah ditontonnya tiba-tiba terbakar. Kedua orang tuanya berlari menghampirinya, mata selebar piringan dan menanyakan Yuta kecil apa yang terjadi.
Tanpa mengatakan sepatah katapun, anak laki-laki itu hanya menunjuk lengan kirinya, air mata membendung di matanya. "Aku... tidak melakukan ini... tapi tiba-tiba muncul... bukan aku, mom, dad, ini muncul seperti keajaiban..."
Orang tua Yuta saling tersenyum menyeringai. Ibunya yang pertama berbicara, "ayo Yuta, bersihkan ini dan kami akan menjelaskannya padamu."
Otak kecil Yuta harus menerima semuanya saat itu. Kata-kata baru dan rumit yang samar-samar dan tidak dihiraukannya atau lebih tepatnya tidak bisa ia ingat.
Yuta pergi tidur malam itu dengan perasaan tidak enak di perutnya. Tapi dia tidak mengungkit-ungkit hal itu lagi.
Faktanya, dia sepenuhnya telah melupakan kejadian itu hingga sepuluh tahun kemudian, ketika Yuta sedang berjalan ke sekolah seperti pagi biasanya.
Ingin mengecek waktu supaya bisa memastikan bahwa dia tidak akan telat, Yuta menaikkan lengan kirinya di mana jam tangannya melingkar di pergelangan tangannya. Saat akan menurunkan lengannya dan melanjutkan jalan kakinya, dia melihat percikan tinta mengintip keluar dari lengan panjang seragamnya. Penasaran, dia menggulung ke atas lengan bajunya.
Kau bisa mengatakan saat itu Nakamoto Yuta mendapatkan keterkejutan terbesar seumur hidupnya.
Menatap pergelangan tangannya yang penuh dengan karakter yang bahkan bukan dalam bahasanya, Yuta tak bisa apa-apa selain membiarkan rahangnya jatuh ke tanah. Dan tulisan-tulisan itu berlanjut. Dari pergelangannya, turun ke lengan bawahnya, turun ke lekuk sikunya... saat Yuta berpikir itu berakhir, dia membalikkan lengannya dan melihat tulisan itu berlanjut di sana.
Sepuluh menit, Yuta berdiri di sana menatap lengan kirinya sendiri seperti ia tidak pernah melihatnya sebelumnya, bertanya-tanya apa yang terjadi dan kenapa orang yang tak terlihat ini menulis huruf Cina..? aneh di lengannya. Dia memperhatikan tulisan tangan itu, bagaimana setiap coretan tergores dengan cepat, tapi tepat dan rapi, dan bagaimana coretan itu membentuk sebuah huruf. Yuta benci untuk mengakui ini, tapi tulisan siapapun ini, sangat indah.
Yuta mengalihkan pandangan dari lengannya dan mulai berlari ke sekolah supaya ia bisa menunjukkan pada sahabatnya, Sana, apa yang orang tak terlihat ini tulis di lengannya. Bahkan saat ia berlari, tulisan itu tetap berlanjut dan Yuta kagum betapa tak goyah tulisan tangan itu bahkan ketika ia tengah menuruni jalan ke sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYYT (Seoul-Osaka)
FanfictionKumpulan kisah manis healing smile Yuta dan Kittyongnya. All of the stories aren't mine. Saya hanya menerjemahkannya ke bahasa. Posted originally on the Archive of Our Own. Check external link on every part.