Part 4

128 18 6
                                    

~Happy reading~
Awas typo

.
.
.
#Sohyun Pov

Kakiku berhenti melangkah saat aku melihat sosok seorang pria yang akhir akhir ini menyakiti hatiku.
"Oh Sehun".Gumamku pelan.

Tunggu,siapa dia? Siapa gadis yang sedang bergelanjutan manja dilengan Sehun. Apa ini alasan Sehun mencampakanku?

Mata kami bertemu,ku lihat Sehun sedikit terkejut saat melihatku. Ku tatap dia dengan tatapan sendu. Sakit itu yang kurasakan saat ini, ku melangkahkan kakiku cepat meninggalkan tempat itu tanpa menghiraukan Jogin yang sedari tadi menatapku bingung.

Aku melangkahkan kaki ku cepat, tak terasa air mata menetes dengan sendirinya dikedua pipi ku.

Kenapa Sehun sekejam itu padaku?  Apa salahku? Dan siapa gadis itu?
Air mataku tak berhenti mengalir saat pertanyaan pertanyaan itu terus bermunculan diotakku.

"Sohyun-ah, kau baik baik saja?"  Tanya Jogin yang berhasil mengejarku. Terlihat dengan jelas ada rasa khawatir diwajah pria itu.

Menyadari kehadiran Jogin, aku bergegas mengusap air matanku.
Memaksakan senyum seolah olah tidak ada sesuatu yang sedang terjadi.

"Iya Jogin-ssi, aku tidak apa apa..Hanya saja tiba tiba perutku terasa tidak enak,maaf aku tidak bisa makan siang bersamamu. Sepertinya aku butuh istirahat". Ucapku berbohong.
Setelah melihat Sehun dengan gadis itu nafsu makanku mendadak hilang. Sangat sakit hingga untuk makanpun aku tak berselera.

"Apa mau ku antar ke rumah sakit?" Tanya Jogin kepadaku. Aku sedikit meremas ujung kaosku dan mencoba untuk sedikit tersenyum.

"Aniyaa Jogin-si, aku hanya perlu istirahat. Itu saja.... maaf karna aku tidak bisa menemanimu makan". Aku sedikit merasa bersalah kepada Jogin.

Jogin tersenyum "Gwenchana, Sohyun-ah... kita bisa makan lain waktu. Baiklah sekarang mari aku antar kau pulang" ucapnya.

Aku menghela napas pelan,masih menahan tangis.
"Terimakasih sebelumnya tapi kurasa aku bisa pulang sendiri,aku bisa naik bus" ucapku.
Aku ingin sendiri hari ini, aku butuh menenangkan pikiranku, aku ingin menangis, aku ingin mengeluarkan semua rasa sakit ini.

Jogin menatapku sesaat kemudian tersenyum "Hmmm,Baiklah tapi ijinkan aku mengantarmu sampai halte bus"
Aku pun mengangguk dan kami berjalan bersama ke halte bus.
.
.
.

Author pov

Sohyun berjalan dikoridor kampus dengan amat sangat lesu, matanya yg sembab terlihat jelas di wajah cantiknya.

"Sohyun-ahh" Teriak seseorang dari belakang Sohyun.
"Heee kenapa dengan wajahmu hm?" Tanyanya heran saat dia berhasil mensejajarkan langkahnya disebelah Sohyun.

"Tak apa Yeri-ah, tadi pagi mataku tak sengaja digigit semut". Dusta Sohyun, rasanya terlalu sakit saat mengingat kejadian semalam. Ia masih tak habis pikir, kenapa Sehun bisa setega itu padanya. Mencampakkanya demi berselingkuh dengan gadis lain. Sohyun benci fakta itu.

Yeri menatap iba kearah Sohyun, ia tau kalau sahabatnya ini sekarang telah menyembunyikan sesuatu darinya, namun dia memilih diam. Membiarkan Sohyun siap untuk menceritakan semua padanya.

"Heii aku benar benar tidak apa apa, hentikan tatapan menjengkelkan mu itu" Sohyun mengerti kalau sahabatnya ini tidak bisa ia bohongi,dan Sohyun juga bersyukur memiliki sahabat sepengertian Yeri.

Yeri tersenyum, dan merangkul lengan Sohyun.
"Oke oke....Tapi Sohyun-ah, apa kau sudah sarapan hm?" Tanya Yeri.

Sohyun melihat kearah perutnya yang tiba tiba berbunyi cukup keras, hingga membuat mereka tertawa geli bersamaan.

"Aigooi... Cacing diperutmu ternyata sudah demo minta makan tuh, ayo kekantin masih ada satu jam sebelum kelas dimulai" Yeri mengandeng Sohyun dan mulai menyeretnya kearah kantin.

.

.

.

Sehun terlihat sedikit lesu, tatapan matanya kosong. Secangkir kopi yang masih utuh belum ia sentuh sama sekali semenjak disajikan, hingga kopi hangat berubah menjadi kopi dingin. Saat ini dia sedang duduk sendiri disalah satu Restoran yang ada di salah satu kawasan pulau Jeju.
Setelah menghadiri rapat bersama koleganya, Sehun memutuskan untuk berdiam sejenak disana, dia butuh menenangkan pikirannya.

Pikirannya sedang kacau saat ini, memorinya terus menerawang kejadian saat Sohyun melihatnya bersama Seulgi kemarin.
Ia kembali membuang napasnya kasar, Dadanya terasa sesak saat mengingat seperti apa ekspresi Sohyun saat memergokinya semalam. Melihatnya yang menahan tangis membuat hati Sehun seakan tersayat pisau tajam, perih dan dalam.

"Maafkan aku Sohyun-ah maaf, aku melakukan ini demi kebaikanmu. Maafkan atas segala kebodohanku ini" renungnya dalam hati.

~Tbc~

Hai... Maaf setelah sekian lama aku baru update, ntalah moodku untuk menulis akhir akhir ini mulai sedikit menghilang.

Dan makasih buat yang masih setia nunggu author buat lanjutin tulisan absurb ku ini. Karna kalian aku bisa jadi semangat buat lanjut lagi.

Thanks yang udah ngedukung
Jangan lupa klik bintang dan komen okeh??? 😊

Karna apresiasi kalian adalah semangat bagiku... Gimawooo😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dont GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang