"Sudah kuduga disini kau rupanya" ucap seorang laki-laki yang berusia 17 tahun dengan memiliki rambut pirang dan mata secerah biru langit
"Memangnya ada apa?" Jawabnya,
orang itu memiliki mata yang berwarna semerah darah dan memiliki rambut yang berwarna hitam kelam
"Oh ayolah Rai, bel sudah berbunyi dan sebentar lagi mata pelajarannya pak Killer alias pak Theo dan jika kau tidak masuk kelas habis sudah" ucap pria berambut pirang siapa lagi kalau bukan Frankenstein
Orang yang dipanggil Rai hanya terus menatap ke depan
"Tunggulah sebentar lagi"
"Huh.... sifatmu memang tidak berubah"
Rai yang mengerti apa yang Frank maksud hanya menoleh dan menatap Frankenstein dengan senyumnya
"Dari dulu kau selalu berdiri untuk melihat keluar, dulu jendela dan sekarang kau bisa melihat dunia luas tetap saja seperti ini"
***********
10 tahun yang lalu'Tok-tok-tok'
"Masuklah"
"Raizel"
"Oh frankenstein, ada apa"
"Huh lagi-lagi didalam kamar dan lagi-lagi di depan jendela, apakah kamu gak bosan hah, aku saja yang melihatmu bosan"
"Untuk apa aku bosan, lagi pula hanya ini yang bisa ku lakukan"
"Oh ayolah sesekali kamu juga harus keluar rumah raizel. Apakah om dan tante tidak mengizinkan mu keluar rumah"
"Mereka mengizinkan ku"
"kamu jangan keras kepala sekali sih, kamu juga butuh udara segar dan sinar matahari"
"Kalau aku buka jendelanya aku sudah dapat keduanya"
"kau tau papah dan mamah ku selalu menyuruh ku keluar untuk main jika aku selalu dirumah"
Karena Frankenstein sudah jengkel ia segera menarik Raizel ke luar kamar menuju halaman belakang rumah
"Nah maksudnku seperti ini di luar kau bisa bebas melakukan apapun, kau bisa lari-larian, lompat-lompatan pokoknya semua kegiatan yg mengeluarkan keringatlah, dan kalau didalam kamar rai hanya bisa berdiri didepan jendela dan menghadap keluar" jelas frank sambil memperagakan semua yang ia ucapkan
"Menurutku sama saja"
"Hah terserah raizel sajalah"
Mereka berjalan menuju gazebo dan duduk
'Diam'
Itulah latar suasana yang Frank rasakan
Karena merasa jenuh terhadap suasana yang terlewat tenang, Frank segera mengajukan pertanyaan
"Hei raizel" merasa namanya dipanggil ia langsung menoleh
"Apa yang bisa kau lihat dan rasakan kalau berdiri di depan jendela?" Tanya Frank penasaran
"Aku bisa melihat pohon, tanah, bunga, langit, burung yang terbang, dan merasakan angin" jawab Raizel santai
"Maksudmu dengan melihat dan merasakan itu semua bagimu sudah cukup?"
"Jika aku melihat dan merasakannya bagiku sudah cukup"
"Ngomong-ngomong kenapa bicaramu seperti ornag dewasa? Rai masih anak-anak yang berusia 5 tahun sama seperti ku kan?"
"Ya aku masih berusia 5 tahun dan kenapa aku dengar beberapa ucapan mu terdengar seperti orang dewasa?"
"Itu karena kau berbicara seperti itu aku jadi terbawa deh, oh iya lalu kenapa kau berbicara seperti orang dewasa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend
FanfictionSemua ini tentang kehidupan seorang Raizel dan Frankenstein. Perubahan sikap Raizel karena kehadiran seorang Frankenstein.