Namaku Dafina Adisty, seorang gadis yang memiliki kehidupan yang hancur sejak kecil.
Telingaku selalu berdengung ketika orang tuaku terus berteriak satu sama lain, saat itu aku 5 tahun dan sangat tertekan mendengarkan mereka yang tak habis habisnya bertengkar.
Beberapa bulan kemudian mereka menghentikan pertikaiannya dengan kata cerai. Aku ikut dengan ayahku, karena sejak kecil aku sangat dekat dengannya dan sejak saat itu aku tak tau ibu kemana.
Ketika aku 7 tahun, aku mengalami pelecehan seksual. Saat aku sedang menunggu supir ayah yang menjemput di sebuah halte yang kebetulan sepi, tiba-tiba ada seorang laki-laki berseragam putih abu-abu mendekatiku. Meraba bagian dada dan selangkanganku. Aku takut, aku belum mengerti apa yang ia lakukan saat itu.
Beranjak sedikit dewasa, aku menyadari bahwa saat itu aku mengalami pelecehan seksual dan aku sangat jijik dengan diriku bahkan aku memandang rendah diriku.
Dan saat aku 14 tahun, aku mendengar kabar bahwa ayah kecelakaan pesawat saat menuju Indonesia dari Jerman. Ya, aku hancur saat itu sangat-sangat hancur. Orang yang sangat berharga meninggalkan aku bersama setumpuk luka yang belum sempat aku keluhkan padanya.
Aku dan ayah memang jarang sekali bertemu sejak perceraiannya. Ia semakin sibuk, tapi aku mengerti. Aku sangat menyayangi ayah. Dan aku pun tau ayah sangat menyayangiku, melebihi apapun.
----------
Haloo, sebenarnya ini cerita yang entah keberapa tapi semuanya di unpub dan mungkin cuma ini yang akan bertahan hehe
Semoga kalian suka sama ceritanya ya..
Gomawoooo 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl With Pain
Teen FictionKata mereka aku adalah matahari, tapi bagiku aku hanya lubang hitam tanpa tepi. Tersesat dan tak tau arah pulang. Haruskah aku menyerah? Atau bertahan pada dunia yang ku sebut sebagai neraka?