" kak itu ada apah sih ko di depan rame-rame " tanyaku kepo.
"Itu loh ada gadis yang hilang lagi, sudah 2hari berturut-turut selalu ada yang hilang dan setiap 1 harinya ada 5 gadis" ucap kakak menjelaskan.
"Sekarang berarti 10 gadis hilang dari desa ini kak?" tanyaku.
" iya dek, udah yah kk mau ke rumah tante lisa dulu anter kue"
" yaudah kk hati-hati, jangan sampe kakak hilang kaya gadis-gadis itu".
" iya-iya, kamu jaga rumah yah. ibu tadi pergi keluar ".
"iya kak reta".
yap, yang di depanku itu kakak satu-satunya yang aku miliki di dunia ini namanya Riratu Areta. dia mirip sekali dengan ibu. sampai-sampai banyak yang bilang kalo ibu dan kak Reta itu adik kakak. dan aku entahlah mirip siapa karena dari wajah ayah dan ibu aku tidak melihat kesamaan dalam bentuk hidung atau apapun. namaku pun berbeda dari mereka Nafena Anggika Naraya. tapi aku masih memiliki sedikit ke miripan dengan ayahku yaitu kulit kita yang sama-sama putih, yah meskipun tak seputih air susu.
" aku bingung deh kenapa akhir - akhir ini banyak sekali gadis - gadis yang hilang dan setiap harinya semakin bertambah ? Sebenarnya apa yang terjadi? Dan anehnya lagi sampai sekarangpun tak ada yang menemukan salah satu diantara yang hilang itu. Baik masih hidup atau meninggal. Seperti hilang di telan bumi dan tak ada bekasnya sama sekali. Bahkan para polisipun belum menemukan bukti-bukti bahwa mereka benar - benar di culik atau yang lainnya ? Dan juga sampai sekarang para polisi masih belum memberikan laporan yang akurat. Dan sebagian dari mereka mendapatkan tugas untuk berjaga-jaga di pos bersama sebagian warga" . ucap Nefa seraya menutup pintu. Kemudian berlari ke dalam kamarnya yang berada di lantai dua. Sesampainya di dalam kamar nefa memandang pantai di balik jendela kamarnya. Karena memang rumah Nefa itu lebih dekat dengan pantai di antara rumah - rumah penduduk lainnya dan jika kalian melihat pantai dari atas balkon ini , pantainya akan terlihat lebih indah apalagi jika melihatnya saat matahari terbenam atau terbitnya matahari.
Seakan - akan ada yang memanggilnya dan memperhatikannya. Entahlah, Nefa selalu merasakan perasaan yang aneh jika ia memandangi pantai terlalu lama dan merasakan perasaan yang nyaman.
_ What abou now what abou today
Nada dering ponsel mengejutkan Nefa dari lamunannya. Dengan tergesa ia mengambil handphonenya dan lansung menjawab panggilan tersebut tanpa meliahat siapa yang menelpon.
"Hallo ".
" Halo, nefa ini ayah nak. Apa betul di desa kita gadis - gadis menghilang ? " tanya ayah padaku.
" ya. Yah .... Bahkan putrinya pak bagas 'Andini' saja menghilang entah kemana. Dan sekarang sudah 15 gadis di desa kita yang menghilang " ujarnya menjelaskan.
" ah.. Begitu apa jangan- jangan karna Dia ingin mencari ..... tapi itu tidak mungkin , biyar aku tanya kan Gema saja , yasudah kalo begitu dah sayang".
"Ayah tung...".
Tut
tut
tut
Baru saja nefa ingin menanyakan siapa Gema dan Dia yang dimaksud ayah. tiba-tiba sambungan sudah di putus secara sepihak.
" tapi kira - kira siapa yang di maksud ayah tadi. Yah ?. Dan siapa yang Dia cari itu? tapi apa hubungannya sama ayah? Apa jangan - jangan ayah terlibat dengan kasus penculikan ini ? Tapi gak mungkin ah... Masa ayah tega banget menculik para gadis desa. Ayah kan orangnya gak tegaan !. ... Aduh ko aku jadi bingung ginih sih. Ah meningan aku tidur aja deh dari pada pusing mikirin siapa yang menculik para gadis." ucapnya dalam hati seraya berjalan menuju tempat tidur empuknya yang berwarna pink putih kemudian merebahkan badannya menutup kakinya hingga dadanya dengan selimut kemudian tidur .
Hay. Semua maaf yah ini cerita dari sekian lama baru aku update. Dan sedikit... Maaf bgt yah . aku skrg lagi sibuk jadi gak sempet deh buat lanjutin crtax ku.
Makasih atas votenya. Dan
Makasih juga yang sudah baca ceritaku. Semoga kalian gak bosen yah.heee
Maaf yah kalo gak sesuai sama yang kalian inginkan karna memang dari awal cerita ini begini.
Sekali lagi terimakasih &
$elamat M@lam.
S.R
