Aku tidak tahu bagaimana cara menghilangkan memori lama yang selalu menghantui diri ini. Yang aku tahu hanya berdiam diri tanpa harus menceritakan memori buruk ini kepada siapapun.
--**--
Setelah mereka bertiga selesai mengisi perut dan melaksanakan kegiatan sholat bersama, mereka pun kembali memasuki ruang kelasnya dan mengikuti jam pelajaran kembali hingga akhirnya bel pulang pun berbunyi.
Mohon perhatian, jam pelajaran telah selesai. Para siswa dipersilahkan pulang, hati-hati dijalan dan sampai jumpa lagi besok.
Setelah terdengar suara bel pulang, seluruh siswa pun membereskan alat tulisnya dan bersiap siap.
Lalu setelah memberi salam kepada guru, mereka semua berhamburan keluar kelas untuk kembali ke rumahnya masing masing.
"Athaya. Aku balik duluan ya" ucap alifa sembari melambaikan tangannya.
"Iya fa, hati hati ya" balas athaya melambaikan tangan juga.
Setelah itu, athaya dan riko bergegas keluar kelas dan berjalan ke pintu gerbang untuk mencari angkutan umum.
"Riko" panggil athaya.
"Apa?" balasnya.
"Emang lu tau rute ke rumah kalo naik angkot?" tanya athaya.
"Engga" balas riko singkat.
"Ih sebel ah" ucap athaya dengan bibir yang di cebikkan.
Disaat yang bersamaan, datang lah murid lain yang ingin menunggu angkutan umum juga.
Merasa di perhatikan oleh beberapa murid sekolah barunya, athaya pun merapat ke arah riko dan memegangi tali tasnya.
Merasa aneh dengan kembarannya, akhirnya riko pun berhenti memainkan rubik kesayangannya dan menghadap ke athaya yang sekarang sudah menunduk memperhatikan sepatunya.
"Lu kenapa sih?" tanya riko. Lalu athaya pun segera mendongakkan kepalanya.
"Takut" balasnya.
"Takut apaan?" tanya riko lagi.
"Diliatin orang" balas athaya berbisik, dan riko segera menoleh untuk melihat siapa yang sedang memperhatikan mereka berdua
"Engga ada kok" balas riko.
"Itu ada di sebelah sana, yang ada anak kembarnya, terus ada cewe, terus ada cowo satu lagi. Mereka ngeliatin mulu rikooo" balas athaya geregetan sendiri.
"Apaan sih? Orang engga kok. Udah ah sana sana" ucap riko menyuruh athaya menjauh.
"Gak" balas athaya ketus. Lalu riko hanya menggelengkan kepalanya heran melihat kelakuan kembarannya yang satu ini.
Di lain sisi, memang benar mereka ini sedang memperhatikan seorang gadis bersama kembarannya yang kebetulan sedang menunggu angkutan umum bersama mereka juga.
Ke empat orang ini dengan diam diam memang sudah mengikuti jalannya athaya dan riko sehabis keluar kelas tadi, dan mereka pun mengikutinya hingga halte dekat dengan sekolah.
"Itu jalma na" ucap tomi.
"Gila sih. Itu cowonya ganteng banget" ucap rara yang malah memperhatikan kembaran athaya.
"Aduh maneh teh ku naon merhatikeun anu lalaki na?" tanya oki.
"Tau rara tidak jelas huu" ucap karim mengkompori suasana.
Merasa tersudutkan, akhirnya rara hanya memasang muka bete dan memalingkan mukanya.
Tin tin
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Tentang Kamu
Teen Fiction#project remaja Cover by : @faridanur1302 Diary,, Aku sangat senang sekali bisa mengenal dia walaupun awal pertemuan kita sangat tidak berkesan. Sampai aku tersadar, jikalau aku telah menyimpan sebuah perasaan untuknya dalam diam. Dan aku selama ini...