ayah bunda

11 3 0
                                    

Teriknya panas matahari pada saat upacara semakin bertambah panasnya karena hari pertama Zahra sekolah sudah diisi dengan pelajaran matimatian,eh maksudnya matematika. Maklum lah SMP tempat Zahra belajar sangat disiplin, sekolah terkenal,dan terfavorit di kotanya ,dan tidak ada kata tidak belajar,belajar belajar belajar dan belajar  seperti yang dikatakan oleh kepala sekolahnya pada saat upacara.

"kalau ku tau akan seperti ini hari pertama sekolah,ku pura pura saja tadi sakit bisul" Zahra mendesis kesal di dalam hatinya sambil menopang dagunya yang menunjukkan rasa bosannya.

*****
Pukul 13.20
Surga dunia bagi para siswa siswi untuk pulang ke rumah masing masing dengan wajah yang kusut dan bau yang sudah tak sewangi seperti saat mereka berangkat ke sekolah.

Jarak rumah Zahra ke sekolahnya lumayan agak jauh kira kira 3km,dan menjadi pengalaman pertama bagi Zahra berdesak desakan di kopaja  berbaur dengan banyak orang yang bercampur dengan aroma keringat,dan ada saja yang merokok (tidak patut dicontoh ya readers).

"issshh kenapa sih kak Bara gak jemput aku?"

Zahra menghentakkan kakinya kesal kepada Bara kakaknya karena Bara tidak menjemputnya,alhasil ia harus menikmati sensasi berada dalan kopaja

"awas aja ntar kalo dia sudah ada dirumah lebih dulu dari pada aku,bakalan ku jodohkan dia dengan mbak Munah"

Mbak munah adalah pembantu dari tetangga Zahra janda anak 4.

****
"tak seharusnya engkau begitu,kau lihat?kedua anakmu sudah besar,dengan lelahnya aku membesarkan mereka tanpa bantuanmu sedikitpun,tanpa uangmu sepesermu,tanpa keringatmu setitikpun. Aku tak pernah mengeluh akan keadaan ini,kau sudah melakukannya berulang kali"

"aku menyayangi mereka dengan sangat,aku kurang apa dimatamu,selama 3 tahun dibelakangku kau melakukan hal bodoh itu.aku menangis bukan karena aku takut kehilanganmu tetapi karena aku takut kedua anakku Bara dan Zahra kehilangan sosok ayahnya!"
Tangis Bunda Zahra pecah seaakan ia ingin menyudahi hidupnya saja hari itu,dengan mengepal erat satu tanganya dan mengacak acak rambutnya frustasi.

Cekrek...

Zahra membuka pintu rumahnya dengan keras,ia langsung menanyakan apa maksud perkataan bundanya tadi tanpa bersalaman dengan kedua orang tuanya.

"Zahra mendengar pembicaraan kalian,apa maksud dari perkataan bunda?,bunda membesarkan Zahra dan kak Bara tanpa bantuan dari ayah,ayah melakukan hal bodoh dibelakang bunda apa maksud dari se---"

"sekarang ku tanya kau"
Ayah Zahra menunjuk kepada Bunda Zahra

"apakah kau melayaniku sebagai seorang suami?,kau keluyuran setiap hari tanpa kau memperhatikan keadaanku.kau seakaan menuduhku bahwa semua ini adalah salahku.maka,jangan salahkan aku jika aku selingkuh!!!!! "

Zahra ternganga mendengar perkataan ayahnya tadi,ia sungguh tak mengerti keadaan ini.

"Ayah,bunda,dan kak Bara adalah kebahagiaan terbesar Zahra,tapi mengapa detik ini kalian berdua seolah menghancurkan seluruh kebahagiaan yang datang pada Zahra selama ini"

"Ayah,aku mohon demi kebahagiaanku ayah bersedia meninggalkan perem--"

Zahra terkejut ayahnya membentaknya dengan memukul meja makan.

"tidak! Ayah tidak akan meninggalkan perempuan itu"

"jika ayah tidak mau meninggalkan perempuan dambaan ayah,maka ayah akan kehilangan aku dan kak Bara,berarti anakmu ini tidak ada artinya sedikitpun bagi kehidupan ayah"
Tangis Zahra pecah,ia meremas dadanya dengan kuat.

"Tugasmu sekolah dan belajar!"

"apakah jika aku belajar ayah mau meninggalkan pelakor itu?apakah ayah akan melakukannya?"

"kau jangan membela bundamu!" bentak ayah Zahra

"aku tidak membela siapapun,aku memperjuangkan hakku sebagai anak yang berhak mendapatkan kasih sayang kedua orang tuanya!"

Zahra bergerak cepat menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.

Masih terdengar suara pertengkaran mereka dari dalam kamar Zahra,Zahra sangat hancur dengan keadaannya,ia tak pernah menyangka jika hari ini akan ada.

Senin,12 Oktober 2017
Dear diary...

Apa salahku tuhan?
Apa yang selama ini aku tak tahu kini aku tahu.
Aku sangat hancur.
Mengapa aku terlahir jika harus merasakan kehancuran ini?
Untuk ayah,
Ayah aku merindukanmu yang dulu,saat aku,ayah,dan kak Bara bermain bersama dan menciptakan tawa yang sungguh bahagia,aku kini akan sendiri tanpa kehadiranmu lagi,aku hancur ayah,
Permpuan siapa yang berani merebut ayah dari aku?siapa?
Sungguh wanita tak punya hati!!
Bunda aku sangat ingin keadaan keluarga kita seperti semula,aku ingin kita menjadi seikat keluarga yang benar benar bahagia seperti mereka!

Terimakasih untuk air mata senjaku yang pertama.
Begitulah tulisan Zahra di buku diarynya.

Zahra pun menangis lemah,kupingnya sudah mati rasa mendengar suara pertengkaran mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Air Mata SenjakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang