PROLOG

13 2 0
                                    

Jam baru menunjukkan pukul 5 pagi, dira yang masih terlelap dalam tidurnya tibatiba dibangunkan oleh suara pecahan piring diluar kamarnya. Suara yang akhir akhir ini sering sekali di dengarnya tiap subuh hari. Diluar kamarnya ayah dan ibunya lagi lagi bertengkar hebat. Ayahnya lagi lagi pulang subuh dengan alasan lembur dan ini sudah kesekian kalinya ibunya menemukan bukti bukti ayahnya berselingkuh, berkali kali mencium wangi parfum wanita lain di baju ayahnya dan bekas lipstick di dekat telinganya. Mereka terus saja bertengkar dan tidak memperdulikan batin anak anaknya yang tersiksa setiap hari mendengar suara mereka ribut.

Dira menutup telinganya dengan bantal "berisik" gumamnya. Dira mencoba menutup mata, ingin mengabaikan suara berisik di luar kamarnya dan lanjut tidur. Tapi dia tak bisa, suara pecahan kaca, tangisan dan bentakan sangat jelas terdengar di telinganya. Hingga akhrinya suara bantingan pintu menghentikan pertengkaran mereka. Ayahnya pergi dari rumah sedangkan ibunya menangis teriak terduduk di lantai, selalu seperti itu setiap mereka bertengkar hebat .

Dira mengusap wajahnya, frustasi dengan keadaan rumahnya yang seperti neraka. Dia sudah terlalu lelah menangis dan membenci ayahnya yang berselingkuh dan memilih wanita muda itu. Hal itu membuatnya membenci laki laki dan beranggapan bila semua laki laki itu sama, sama sama menijikkan

Dira natasya saputri sebenarnya seorang gadis yang ceria, gadis kecil nan cantik dengan kulit kuning langsat dan rambut hitam panjang itu awalnya mengira hidupnya sempurna. Terlahir dari keluarga kaya raya, ayah yang seorang General manajer di perusahaan terkenal dan ibu seorang ibu rumah tangga yang sangat baik dan menyayanginya. Dia memiliki kakak yang tampan dan mandiri,yang memiliki perusahaan yang walau masih baru namun sudah berkembang pesat dan teman teman yang sangat baik dan ada untuknya. Namun akhir akhir ini kebahagiaannya sedang diusik oleh kehadiran seorang wanita, sebutlah seekor pelakor, mencoba menghancurkan keluarga sempurnanya dan mengambil ayah kesayangannya. Membuat dira sangat membenci wanita itu.

"dira sayang, ayo bangun nak" kata ibunya sambil berusaha membangunkan dira yang pura pura tidur, dia tak ingin ibunya tau kalau dia mendengar pertengkaran itu dan membuat ibunya makin sedih

"hoamm.. udah jam berapa bu?" kata dira sambil berpura pura menggeliat dan mengucek matanya, hal yang menjadi kebiasaannya akhir akhir ini, menyembunyikan air matanya dengan mengucek ngucek matanya, seolah dia baru bangun tidur

Ibunya menatap dira dengan pandangan sayang, mengelus rambutnya dengan sayang. Ibu dira menyembunyikan kesedihannya selama ini dari dira, dia tak ingin beban yg ditanggungnya jg dirasakan gadis kecilnya yang baru berusia 17 tahun, gadis kesayangannya. Biar sajalah dia yang menanggung semua, jgn gadis kecil kesayangannya.

"jam setengah enam sayang, yuk bangun siap siap pergi sekolah" kata ibunya sambil menarik dira turun dari ranjangnnya.

DIRAWhere stories live. Discover now