Prolog

43 22 4
                                    

Keana Kim, wanita yang saat ini tengah duduk santai sembari menyecapi coklat panas yang masih mengepul dan cocok untuk cuaca yang sudah mulai dingin di sore hari ini.

Atensinya bertuju pada luar jendela besar Caffe ini untuk melihat rutinitas yang ada di Myeongdeong.

Wanita bermarga Kim ini memang sengaja datang ke Caffe milik sahabatnya ini untuk sekedar menghilangkan penat yang rasanya akan segera pecah ketika ia dihadapkan dengan berkas sialan dari Kantor Ayahnya.

" Kea.. " sapa wanita bersurai hitam melambaikan tangan yang langsung saja menghampiri Keana, dan yang disapa hanya tersenyum singkat

" wajahmu kusut, apa kau tidak menyetrikanya ? " tanya Klea mengeluarkan candaan ketika ia dihadapkan dengan seonggok daging yang kini tengah duduk dihadapannya dengan wajah yang ditekuk

Keana mendengus kesal " seperti biasa, Ayah memberiku beban pekerjaan yang rumit, ditambah aku baru menyelesaikan meeting untuk kerjasama " Keana nampak kesal dan itu membuat Klea tertawa kecil setiap melihat sahabatnya itu mengeluh seperti ini

" aku tau ada satu cara yang bisa membuatmu bisa menghilangkan penat itu " Klea tersenyum manis dengan mata yang menggoda berharap sahabatnya itu akan bertanya

Keana menautkan alis matanya " apa? "

Sesaat Klea tersenyum, lalu mulai mendekatkan wajahnya " Berkencan " ucapnya dengan nada berbisik

Keana mencebikan bibirnya kesal, sahabatnya itu membahas hal ini lagi.

Berkencan.

Satu kata itu hal yang paling dihindari Keana saat ini.

" Kle.. sudahlah, kau membuat moodku semakin memburuk " Keana mendelik tajam lalu kemudian kembali menyesap coklat panasnya yang mulai menghangat

" aku tau apa yang terjadi. Kea, dengarkan aku di dunia ini pasti ada satu pria ya.. " belum sempat Klea melanjutkan kata katanya, Keana sudah menyumpal mulutnya dengan sesendok cake rainbow

" YA! Kenapa menyumpal mulutku ?! " teriak Klea yang mampu membuat para pengunjung menatap aneh kearahnya, sadar akan perbuatannya wanita bermata coklat ini segera meminta maaf

" mianhae "

Dan wanita dihadapannya sekarang malah asyik tertawa tanpa dosa, dengan sabar Klea menarik nafas lalu membuangnya perlahan

" Keana.. Sepertinya aku memang harus mengenalkan seorang pria padamu " ujar Klea sekali lagi dengan intonasi yang lebih dingin membuat Keana bergidik ngeri

" Kle, sumpah.. Aku tidak akan " tolak Keana dengan wajah yang sudah malas, namun bukan Klea namanya jika wanita itu akan mau mengalah

" sudah cukup aku selalu menuruti kemauanmu yang membuat dirimu sendiri sakit, kali ini aku tidak akan mengalah "

" ingat aku punya satu rahasia yang bisa ku bocorkan kepada adik kesayanganmu jika kau tidak mau menurutiku, Keana " ancam Klea dengan tatapan tajam lalu menyeringai membuat Keana mati kutu

Ia tidak mau sahabatnya itu membeberkan rahasianya apalagi terhadap adik kesayangannya.

Dan akhirnya Keana mengangguk pasrah menyetujui.

Walaupun hatinya masih takut untuk mengatakan iya.

Gimana ?
Lanjut ngga ?

FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang