Ragu

156 16 0
                                    

"Yeoboseyo..
Soo, cepatlah turun. Aku ada di basement apartemenmu. Kalau kau tidak cepat turun. Aku pastikan kau terlambat masuk kelas hari ini"

"Tapi kenapa kau yang menjemputku? Bukankah Seungcheol bilang dia yang akan menjemputku" tanya Jisoo.

"Seungcheol bilang dia akan menjemput Jeonghan" jawab Seokmin terdengar sedikit kesal.

"Baiklah, aku akan segera turun".

Setelah menerima telpon dari Seokmin, Jisoo bergegas untuk turun ke basement. Jisoo pikir yang akan menjemputnya hari ini adalah Seungcheol. Karena hampir setiap harinya tanpa Jisoo minta Seungcheol ataupun Mingyu yang akan mengantar jemput Jisoo untuk berangkat ke kampus bersama. Walaupun jarak Apartemen Jisoo cukup dekat, tapi sabahat-sahabatnya ini tidak mau membiarkan Jisoo untuk berangkat kekampus sendiri. Jadi Jisoo sedikit terkejut tau bahwa Seokmin lah yang menjemputnya, karena biasanya hanya Seungcheol atau Mingyu yang menjemputnya.

"Pagi Soo, tidurmu nyenyak ?"
Tanya Seokmin pada Jisoo yang baru saja masuk ke dalam mobil.

"Ya begitulah. Maaf membuatmu menunggu, aku pikir Seungcheol yang menjemputku hari ini." ungkap Jisoo.

"Tadi pagi Seungcheol menelponku, dia meminta tolong padaku untuk menjemputmu hari ini tuan putri".
Mendengar perkataan Seokmin Jisoo sedikit tersipu. Jisoo merasa pagi ini diawali dengan indah.

Sepanjang jalan mereka berbincang- bincang menghabiskan waktu hingga tibalah di kampus.





"Soo, jangan lupa hubungi aku jika kelas mu sudah selesai. Aku akan mengantarmu pulang" ucap Seokmin pada Jisoo sebelum Jisoo keluar dari mobil.

"Baiklah aku akan menghubungimu. Terimakasih Seokmin-ah" balas Jisoo sambil tersenyum memperlihatkan senyum kucingnya. Seokmin yang merasa gemas melihat Jisoo langsung mengusap pucuk kepala Jisoo dengan senyum tampannya. Tidak tau saja Seokmin kalau jantung Jisoo sudah berdegup kencang karena perlakuan Seokmin.



"Yaaaa...Hong Jisoo"

Wonu yang melihat Jisoo datang sambil tersenyum sendiri merasa takut. Sama halnya dengan Jihoon yang sudah memperhatikan Jisoo dari jauh.

"Pagi Wonu Pagi Jihoon.." sapa Jisoo dengan senyum merekah sejak tadi.

"Kau menakuti kami soo. Ada apa denganmu hari ini ? Apa ada hal yang membuat mu sebahagia ini?"
Jihoon bertanya tanpa jeda pada Jisoo yang benar benar hanya tersenyum sedari tadi.

"Aku berani bertaruh, pasti karna si kuda itu. Jisoo akan kehilangan kesadarannya bila sudah berhubungan dengan si kuda teknik itu." Jawab Wonu yang seakan sudah tau pasti penyebab Jisoo seperti orang aneh yang hanya tersenyum dari tadi. Jisoo yang mendengar pernyataan Wonu menganggukan kepalanya seakan membenarkan.

"Hmmm..kalian tau? Hari ini Seokmin yang mengantarku dan dia berjanji akan menjemputku setelah kelas berakhir." ucap Jisoo girang.

"Lho, jadi hari ini kau berangkat bersama Seokmin? Bukan Seungcheol atau Mingyu?" tanya Jihoon selidik.

"Ani.. Mingyu sangat sibuk minggu-minggu ini. Jadi Seungcheol lah yang sering menjemputku. Tapi Seokmin bilang Seungcheol hari ini ingin menjemput Jeonghan jadi Seokmin lah yang menjemputku."

"Aku rasa ini awal yang rumit" timpal Wonu. Mendengar hal ini Jisoo maupun Jihoon tampak bingung dengan perkataan Wonu. Mereka berdua tidak mengerti maksud dari perkataan Wonu.

Jihoon dan Wonu sudah tau bahwa Jisoo menyukai Seokmin. Jisoo sering bercerita tentang kedekatannya dengan Seokmin sejak hari orientasi mahasiswa. Hanya saja Jisoo menegaskan hanya sekedar suka karena sikap Seokmin yang cukup unik yang membuatnya nyaman berteman dengan Seokmin. Jisoo hanya menceritakan ini kepada Jihoon dan Wonu, Jisoo tidak ingin Seungcheol, Mingyu ataupun Jeonghan tau. Karena Jisoo merasa ini perasaan wajar yang tidak perlu sahabatnya yang lain tau.

Amor Caecus Est Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang