POSESIF

163 28 5
                                    

Semakin malam, udara di taman dekat sungai Han semakin dingin pula. Pemuda dingin dengan tatapan kosong itu bahkan terlihat mengeluarkan uap karbon dioksida dari kedua lubang hidungnya dan mulutnya jika ia membukanya untuk menghela nafas. Ia tertawa lirih sambil menegakkan punggungnya dari sandaran kursi taman favoritnya. Melepas kedua headset yang masih juga memutar lagu yang sama dan meletakkannya di saku sebelah kanan. Dia kemudian berdiri, berdiam diri sejenak, memejamkan matanya merasakan semilir angin yang dingin terasa begitu menyenangkan membelai lembut kulitnya yang pucat. Rasanya ia ada di dunianya sendiri. Begitu indah begitu menyenangkan jikakalau bisa hidup berdua dengan orang yang kau cintai.

“Sehun, cepatlah! Ini semakin dingin!”

Sehun membuka mata saat ia merasakan sebuah tangan mungil menarik narik lengan jaketnya mengajaknya untuk segera beranjak. Tak akan ada yang menyangka pria tampan ini bersifat dingin jika orang melihat ia tertawa begitu tampan melihat tingkah pria mungilnya. Memperhatikan wajah prianya yang begitu menggemaskan dengan pouty lipsnya. Dan Sehun pun akhirnya mengikuti dari belakang kemanapun jejak rusa kecil itu melangkah dengan senyum yang tak pernah lepas dari bibirnya.

Ah.. rusa kesayanganku memang tak pernah suka dengan cuaca dingin.

Luhan sendiri ditemukan mereka saat itu dalam keadaan yang terlihat memprihatinkan. Kaos oblong berwarna hijau tuanya yang sudah mulai memudar, sedikit berbau kecut karena mungkin tidak mandi selama beberapa hari, dan badannya yang kurus hingga tulang selangka terlihat jelas dan lubang leher kaos kebesarannya harus berkali kali diangkat karena berkali kali melorot mengekspos pundak mulusnya, celananya hingga bawah lutut terlihat robek dibeberapa bagian. Meski begitu, tak berkurang sedikitpun aura ceria dan cantiknya seorang Luhan. Dan itulah kenapa teman teman Sehun juga menyukainya

Namun, waktu akan terus membawa manusia pada perubahan. Begitu pula dengan mereka semua. Luhan menjadi lebih terawat dan terlihat semakin menawan. Meski ia masih terlihat misterius dengan asal usulnya tak membuat Sehun dan teman temannya berjalan menjauhinya. Mereka malah terlihat semakin dekat dua tahun ini. Sehun terutama, yang bahkan lebih sering membuang buang uang penghasilan kerja sampingannya untuk membelikan barang barang yang Luhan rasa berlebihan baginya. Awalnya semua teman teman Sehun merasa wajar dan melakukan hal yang sama mengingat Luhan sepertinya adalah orang kurang mampu. Mungkin wajar jika Sehun hanya membelikannya baju, sepatu atau topi couple. Tapi semua terlihat semakin aneh saat Sehun mulai membelikan gelang Cartier mahal, jam tangan dan beberapa coat atau benda lain yang bahkan Luhan tak tau fungsinya. Keposesifannya pada Luhan semakin lama membuat beberapa teman Sehun menjadi sedikit risih, terutama Yunho dan Kris.

Semakin hari keposesifan Sehun pada Luhan semakin menjadi jadi. Dia bahkan terkadang melarang Luhan pergi bersama teman teman lainnya jika menurutnya itu berbahaya bagi keselamatan Luhan. Seperti saat ini, Changmin, Minho dan Guanlin menantang si penakhluk bola untuk bermain sepak bola di air. Luhan tentu tak keberatan, lagipula dia terlalu terobsesi dengan sepak bola dan ia belum pernah mencoba bermain sepak bola di air. Jadi siang itu mereka mengadakan janji bertemu di kolam renang umum milik Yunho dan mngutarakan idenya. Beberapa diatara mereka mulai bersiap siap dengan melepas atau mengganti baju mereka, sedang yang menonton hanya duduk santai sambil membawa berbagai macam cemilan. Luhan saat itu sedang di kamar mandi hendak melepas jaket barunya –yang dibelikan sehun beberapa minggu lalu- dan mengganti kaosnya sebelum seperti suara gaduh dan bentakan dari teman temannya terdengar di telinganya. Tanpa ragu ia pun berlari keluar kamar mandi dan disana ia melihat teman temannya sedang berkerumun hendak memisahkan dua orang yang terlihat berselisih.

“Darimana kau tahu dia tidak bisa berenang, ia bahkan menyetujuinya!!?” Changmin mengeraskan rahangnya menatap marah pria didepannya.

“Aku sudah bilang padamu ia tidak bisa berenang, apa kalian ingin dia sakit hah, kalian tidak peduli padanya!?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ujung Tanduk RusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang