Bayu Setyo aji.
Sederet nama yang asing.
Pemiliknya adalah orang yang paling aku hindari dulu.
Namun sekarang menjadi partikel yang menetap dalam hati
Semua yang ada padanya indah.
Senyumnya, tutur katanya, pandangannya, posesifnya, cemburunya bahkan tangisnya. Katakanlah aku jahat, aku merasa bahagia dia menangis karnaku. Tapi memanglah seperti itu, aku tak ingin membohongi diriku, aku merasa menjadi manusia yang paling bahagia kala itu, menjadi manusia yang paling dicintai.
Aku juga sangat suka bila ia bertutur kata lembut dengan tatapan redupnya, dengan kening berkerutnya. Apalagi dengan tatapan jahilnya. Ah rasanya takan selesai jika aku menceritakan tentangnya.
Tapi, aku tetaplah aku. Hanya perempuan berumur 18 tahun yang pernah merasakan pahitnya cinta. Aku takut untuk sepenuhnya jatuhkan hatiku padanya. Tapi, aku tak akan menyia-nyiakan rasa cinta ini. Karena Cinta inilah yang pelan-pelan membuatku lupa akan luka.
-Maharani-