Don't Go Anymore

602 50 10
                                    

[[ phiphohBie ]]

Author : Choi Ryeosomnia

Rate : T

Pair : YeWook

Yewook's NOT MINE! But, 'Dont Go Anymore!' purely IS MINE..^^

.

.

.

Enjoy!

.

.

.

Bau khas tanah yang basah terasa begitu menenangkan dan mendamaikan. Bisa sedikit membantu menghilangkan kepenatan terhadap udara panas akhir-akhir ini.

Suasana malam yang teramat menyenangkan bagi semua orang yang menyukai hujan dimalam hari. Mereka mungkin tidak akan bisa melupakan kesan-kesan indah yang terkandung dalam suasana seperti ini.

Seperti seorang namja berparas tampan yang satu ini. Berjalan menyusuri jalanan yang lenggang karena memang malam ini hujan turun dengan begitu derasnya. Sebagian orang atau bahkan semua orang pasti akan lebih memilih berlari cepat menghindari hujan dan mencari tempat berteduh. Tapi namja ini berbeda.

Namja itu tetap melangkahkan kakinya pelan di trotoar jalan yang memang disediakan untuk pejalan kaki. Kaos putih tipisnya tidak dapat memberi kehangatan sedikitpun padanya. Namja ini tidak peduli dengan keadaannya, karena yang ia lakukan sekarang pun tetaplah berjalan dan berjalan menuju ke suatu tempat yang sangat ia hafal.

Kepalanya sesekali mendongak merasakan titik air hujan yang mengenai wajah tampan nan mulus itu. Tidak tahu apa yang sedang ada dipikirannya saat ini. Hanya ia dan Tuhan yang tahu.

Bulir-belir bening itu bergulir membasahi wajah tampannya. Entah itu air hujan atau air mata, karena keduanya pun sama-sama bening. Namja tampan itu masih tetap bertahan berdiri dengan kepala mendongak menatap langit hitam diatas sana.

Bulir-bulir bening itu bergulir menuju dagunya hingga pada akhirnya jatuh dan menambah basah kaos berwarna putih yang ia pakai.

Matanya mengarah kedepan dan sedikit menyipit saat pupil Obsidian kelamnya saling menatap dengan Caramel cerah yang membuatnya kacau akhir-akhir ini. Mata yang sedari tadi menyipit tersebut kini justru melebar sempurna tatkala Obsidian miliknya bersibobrok dengan Caramel cerah didepan sana.

Seseorang didepan sana pun tak kalah terkejutnya. Caramel cerahnya melebar sempurna. Sebelah tangannya yang memegang payung sedikit mencengkram erat.

Kim Yesung—begitu namanya—kini diam membeku ditempatnya tanpa mengalihkan sedikitpun perhatiannya dari caramel indah didepan sana.

Obsidian yang awalnya memandang datar itu kini melembut. Bibirnya mengembangkan sebuah senyum tipis—teramat tipis—hingga lebih mirip dengan senyum miris.

Jantungnya tiba-tiba saja berdegup kencang dan berdenyut sakit dalam waktu yang bersamaan ketika wajah yang sangat ia rindukan itu kini berada tepat dihadapannya.

Sungguh, ada banyak kata yang ingin Yesung ungkapkan pada gadis didepannya ini, tapi...lidahnya teramat keluh sekalipun hanya untuk melempar sebuah salam.

"Kenapa Oppa hujan-hujanan seperti ini?" sang gadis bertanya dengan nada kesal. Gadis bermahkotakan coklat madu itu melangkah semakin dekat hingga payung yang ia bawa kini pun juga turut melindungi tubuh Yesung dari guyuran hujan.

Gadis itu kembali melayangkan tatapan kesal pada sang namja tampan ketika matanya secara tidak sengaja melihat kaki Yesung yang tak memakai alas kaki. "Memakai kaos tipis dan tidak menggunakan alas kaki, lalu hujan-hujanan ditengah malam yang sangat dingin seperti ini," mengoceh cepat dan masih tetap menatap Yesung tepat dimatanya "Apa Oppa benar-benar sudah gila?"

Don't go anymore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang