"Yaudah Bun, kita berangkat ya" pamit Ayah ke Bunda diikuti oleh ketiga anak nya, Salma Devano Rafael
"Assalamualaikum" salam seseorang diluar gerbang
Satu keluarga tersebut merasa bingung, siapa tamu yang datang pagi hari seperti ini. Bisa dibilang mereka belum terlalu mengenal tetangga di daerah komplek ini kecuali Bunda yang sedari tadi cengar cengir
"Kakak, bukain dulu sana,"
"Bunda lupa belum matiin kompor hehehe" sela Bunda dan berlari ke arah dapur"Siapa sih jam segini dateng" dumel Salma tapi masih melanjutkan langkahnya ke arah gerbang rumah
Salma membuka gerbang dan memandang orang yang ada di depan nya ini tanpa ekspresi "Walaikumsalam" jawab Salma malas
"S- Salma?" tanya orang tersebut
"Iya kenapa sih?,"
"Gue buru-buru mau berangkat sekolah nih, cepetan!" kesal Salma pada orang yang terlihat asing di penghlihatan nya"Gu- gue Bagas" ucap orang tersebut
"Ga nanya"
"Eh ada Bagas" ucap seseorang di belakang Salma yang membuat kedua orang tersebut mengalihkan pandangan
"Hehe Assalamualaikum Tante"
"Ini tadi Mama nitip ini buat Tante" ucap Bagas sambil memberikan paper bag"Walaikumsalam, masuk dulu Gas" jawab Bunda
Ayah yang penasaran pun akhirnya memilih bergabung dan melihat siapa yang datang "Siapa?"
"Bagas Yah, anak nya Anya sama Danendra" jelas Bunda
Jelas Ayah terkejut dan setelahnya ia merangkul Bagas untuk masuk ke dalam rumah sebab Danendra adalah teman kecilnya sewaktu di Bandung
"Waduh udah gede ya anaknya Danen" ucap Ayah sambil menepuk pundak Bagas
Yang di ajak bicara hanya senyam senyum sendiri tanpa melepaskan pandangan dari Salma
"Ayah, kapan jalan nya kalo ngobrol terus. Abang takut telat" tegur Devan
"Kamu ke sekolah pake mobil yang BMW aja deh, kalo ngga itu motor ninja Ayah yang warna merah tuh" tawar Ayah
"AYAH SERIUS?!" tanya Devan tak percaya
"Dua rius malah"
"Abang bawa mobil yang putih aja deh, kan sekalian sama Salma sama Rafael juga" ucap nya dan lantas mengambil kunci mobil tapi bunda menahan tangan Devan
"Abang bawa motor aja sama Adik, nanti Kakak di anterin Bagas" tutur Bunda yang dihadiahi pelototan oleh sang anak, Salma
"Bunda apa-apaan sih?!,"
"Kakak mau nya sama Abang sama Adik aja pokonya""Kalian mau telat kalo pake mobil?" Bunda memberi peringatan
"Adik ga mau telat!"
"Ayo Bang kita berangkat" Rafael menarik tangan Devan dan langsung beranjak pergiTerdengar suara motor ninja yang semakin menjauh dan bertanda bahwa Rafael dan Devan sudah berangkat
"Terus Kakak berangkat sama siapa bundaaaa?!" rengek Salma
"Sama gue aja" tawar Bagas
Salma mendengus dan memutar bola mata nya malas "Ga deh makasih, sekolah kita beda kan?"
"Sama, kita kan satu kelas" jawab Bagas yang berhasil membuat Salma membelalakan mata
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [REPUBLISH]
Teen Fictionaku mencintaimu diam-diam, sakit memang, tapi lebih sakit lagi kalau aku mengungkapkan lantas kau pergi meninggalkan. -Salma Aldira Wijaya kamu seperti angin, terasa dekat namun tak bisa ku genggam. -Elvaro Bagas Danendra _________ 1 Since : 28/09/2...