Kali ini,
Coba tanyakan pada hati
Sudahkah siap untuk pergi?
Meninggalkan ia yang 'tak pernah' mengingat kamu lagi.
Merelakan ia yang tak pernah peduli,
Dan menghentikan segala perjuangan yang selalu saja mengorbankan hati.Aku mohon.
Jangan berkata bahwa hatimu, masih tetap ingin disini.
Ditempatmu selalu merasa tersakiti.Jangan bertindak seakan - akan,
Kau ingin memperjuangkannya lagi.
Atau parahnya, merelakan hati
Untuk disakiti sekali lagi.Teman,
Tidakkah kau sadar,
bahwa perasaanmu itu terlalu berlebihan?
Bukankah kau tau,
bahwa sakit hati timbul karena perasaan yang terlalu mendominasi?Aku sadar.
Perasaan memang tak pernah bisa dihentikan.
Memperjuangkan ia yang tak pernah peduli saja kau bisa,
Mengapa berhenti menyukai, membuatmu sangat tersiksa?Kau harus sadar sesuatu.
Sebelum ia ada, kau tampak baik - baik saja bukan?
Dan seharusnya, sekarang pun sama.
Ia pergi, yasudah.
Relakan.Aku sarankan, kau berhenti saja.
Kenyataan yang sedang kau hadapi sekarang adalah
Dia takkan peduli ataupun berniat menghampiri.
Dia, masih orang yang sama yang dengan mudahnya meninggalkanmu begitu saja.Begini saja.
Jika masih terasa menyakitkan
Perlahan buka matamu.
Lihat disekelilingmu dan hadapi kenyataanmu, 'duniamu'
Kau tau, jika kita terlalu lama berharap dengan khayalan
Ya, resikonya kita takkan pernah bisa menerima kenyataan.Hal yang paling bahagia saat ini adalah,
Merelakan yang telah pergi.
Aku mendukungmu untuk pergi
Hati - hati ya, hati.
26/04/18.
Selamat malam.

KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA
PoésiePenikmat kata dan semua makna yang tertera di dalamnya. -logosphile