1

215 5 0
                                    

"Sa... lo udah nonton dear nathan belum?," tanya gadis dengan suara antusias.

"belum nih, lo mau nonton?," Ucap Sasa.

Gadis itu duduk di bangku, dan menganggukkan kepalanya. Gabriella Saskia Lubis, nama gadis itu yang kerap dipanggil Gabriel.

"gue penasaran bangetttt, lo tau sendiri kan novelnya aja seru banget," ucap Gabriel antusias "apalagi pemerannya ganteng bangetttttt."

Sasa hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya, melihat tingkah temannya itu.

"sa, lo mau kan nonton dear nathan? temenin gue" Rengek Gabriel.

"gimana yak Riel, gue juga mau sih...," Ucap Sasa seraya membuka buku catatan ekonomi "tapi gue gak bisa ninggalin rumah, lo tau sendiri kan gue dirumah sendiri."

"yah sasa... ayolahhhhh"

Sasa menghemuskan nafasnya, "yaudah, tapi nunggu orang tua gue balik dari medan ye."

"Sasa! Orang tua lo balik dari medan 2 minggu lagiiiiii, masih lama banget kali, kalo filmnya udah gak ada gimana" Pekik Gabriel.

"yaudah sana nonton sendiri"

Gabriel mengerucutkan bibirnya, "yaudah, iya gue sama lo deh."

Sasa hanya berdehem, dan fokus ke buku catatan ekonomi. Gabriel sedang men-stalk account Instagram film Dear Nathan, tak henti hentinya Gabriel bergumam betapa tampannya Nathan di film tersebut. Sasa yang akhirnya merasa terganggu dengan ocehan sahabatnya itu akhirnya angkat suara.

"bisa gak sih, sekali aja lo gausah ngarep punya cowok kaya Nathan!" Omel Sasa

"ih, sasa... Nathan tuh manly banget, romance lagiiii"

"lo kalo mau cari cowo yang modelannya tukang berantem, noh si Iqbaal" Decih Sasa

"dih!,Iqbaal?,kakak kelas yang kerjanya babak belur itu?, ogah banget gue."

"kan sama kaya Nathan, hobbynya berantem kan?"

Gabriel berdecih.

"ya tapi gak kaya si Iqbaal juga kali, ogah banget gue Nathan dibandingin sama orang kaya dia..." Jelas Gabriel seraya menggeleng gelengkan kepalanya.

"Awas, nanti dia beneran jadi Nathan-nya elu"

Gabriel bergidik.

"sorry, Salma punya selera tinggi" Ucap Gabriel.

"bacut"

***

BRUK
BRUK
BRUK

Suara gaduh terdengar dari arah kantin, semua siswa siswi mengerumuni 4 orang yang sedang berkelahi. 3 orang diantaranya adalah kelas 12 yang memang terkenal tengil, dan 1 orang lagi adalah Iqbaal, anak kelas 11 yang terkenal sebagai tukang berantem.

"Riel kita muter aja deh lewatnya, gabakal bisa lewat kalo ada yang berantem" ucap Sasa

Gabriel menggeleng, "gak sa, kalo muter tuh jauh."

Gabriel menerobos kerumunan, dengan tubuh mungilnya itu dia sudah tepat berada di tengah perkelahian.

BYUR

Gabriel menyiram ke-4 anak yang sedang berkelahi itu, tak terkecuali Iqbaal.

"bisa gak sih lo pada jangan berantem di jalan umum!, lapangan sekolah kita tuh luas kali, jangan dianggurin!, disana aja kalo mau berantem!" Pekik Gabriel.

"lo anak kelas 10 aja sok banget!" ucap salah satu anak kelas 12.

"masih mending gue sok, dari pada lo! mau UN sih kelakuan gak bisa dijaga! dah sana pindah ke lapangan!"

Dear Nathan KWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang