Akan Bersinar

14 3 0
                                    


Hey sobat, sudah banyak lika-liku yang kita lewati selama 5 tahun itu. Kau, aku dan kita semua "The Blink". Ya, kau masih ingat bukan? Kaulah yang membuat julukan itu untuk kita semua. Dan hey, apakah kau masih ingat? Saat itu Kayla sangat setuju dengan julukan itu, tetapi berbeda 100% dangan Naomi. Ia sangat menentang keras julukan The Blink yang dianggapnya lebay & kuno.

Terjadilah pihak pro dan kontra kakak beradik kembar, dimana pro dipihak Kayla sedangkan kontra yang pastinya dipihak Naomi. Saat itu juga terjadi perang bantal diantara mereka berdua, kita berempat terbahak-bahak melihat tingkah konyol mereka si Duo Gembul itu "Kalian tuh ya, berantem terus.. dan kamu Naomi, kamu bilang julukan itu lebay dan kuno?? haduh... nih ya aku kasih tau, aku tuh sebenernya bikin julukan itu tuh udah matang-matang dan sebenernya ada makna tersembunyi loh dari sebutan "The Blink" coba tebak?? Apa ada yang tau??" ujar kau yang menarik tanda tanya kita semua.

Semuanya pun terdiam dan berpikir "Kira-kira apa ya?? Setahuku Blink itu artinya bersinar, apa si Inne nyuruh kita senyum unjuk gigi bersinar kaya iklan pasta gigi di televisi ya? Hallah.. ngaco kamu ini Len" gumamku dalam hati. "Eh.. kenapa pada diem nih? penasaran nggak?" ucap kau sambil tersenyum menggoda. "Kamu nih ne, selalu aja bikin kita penasaran" ujar Leli setengah kesal. "Oke kawan-kawan.. jadi arti The Blink itu aku dapet inspirasi dari abjad peratama nama kalian loh.. yaitu Bela , Leli, Lena, Inne, Naomi dan Kayla. Sedangkan Blink maknanya itu bersinar terang, aku berharap kita semua bersinar dalam artian kita semua bermanfaat untuk orang banyak layaknya sinar matahari, yang bermanfaat untuk semua makhhluk hidup mulai dari manusia, hewan sampai tumbuhan sekalipun! Bukan hanya itu saja, sinar matahari juga menghangatkan bukan? Dan aku berharap kita semua seperti itu, aku juga sudah membuat jadwal bakti sosial untuk pekan depan loh ", jawabmu penuh semangat yang membuat kita semua kagum.

Tiba-tiba aku tepuk tangan dan diikuti oleh yang lain, seketika ruangan kamarmu terdengar riuh tepuk tangan. Aku tiba-tiba meneteskan air mata "Aku bangga sama kamu ne, kamu sangat bijaksana, kamu cerdas, banyak ide brillian dan energi-energi positif yang kamu beri untuk orang lain termasuk kita semua. Satu lagi yang energi positif yang kamu kasih ke kita semua ''Ikhlas''. Aku dan kita semua tahu apa yang lagi kamu lawan sekarang ne, perihal penyakitmu tapi kamu ngajarin ke kita semua kalau penyakit itu bukan akhir dari kehidupan dan bukan awal sebuah keburukan. Di tengah kondisi kamu yang lemah kaya gini, aku gak pernah sekalipun liat kamu ngeluh, kesakitan walau sedetik kamu sangat ikhlas jalanin rintangan demi rintangan hidup yang berat ini. Aku selalu dikasih energi positif terus menerus kalo ada di deket kamu ne, kaya saat ini, dan aku yakin mereka pun ngerasain itu. Aku gak habis pikir, Allah nyiptain kamu hati yang sekuat dan setabah ini, berkali-kali aku mikir, Allah nyiptain hati kamu sangat-sangat sempurna Inne, beda sama aku, Lena yang angkuh, egois, dan mudah emosi saat masalah kecil menimpaku." kataku sambil terisak.

Seketika kamu langsung memeluk ku, ikut menangis "Kamu jangan cengeng kaya gini ya Len, hidup emang keras , tajam dan pastinya penuh liku dan banyak pula tanda tanya. Hidup itu bukan padang rumput luas yang dipenuhi bunga-bunga indan nan semerbak di sana sini yang bikin kita nyaman dan tentram jalanin hidup Len, tapi hidup itu hamparan padang luas yang penuh duri, kerikil tajam, dan banyak tombak disana-sini seperti level dalam permainan Lena.. Tapi sadar atau tidak sadar, itu yang membuat kita terus berkembang, mental kita akan kuat di level itu dan kita pasti langsung disuguhi untuk lanjut ke level hidup yang selanjutnya dalam artian masalah yang baru serta pengalaman baru." Ucapmu sambil mengelus pundak ku, lembut yang kurasa, satu kata untuk mengingat kejadian itu ''Kehangatan", tak kan ku lupakan kenangan ku yang satu itu. Tiba-tiba Naomi, Leli, Bela dan Kayla ikut memeluk ku, kita semua berpelukan hangat oleh aura persahabatan...

Sepertinya kenangan itu memang indah untuk diingat tapi terlalu sakit untuk di kenang apalagi dirindukan dan berkhayal untuk waktu tuk diulang. Entah kapan lagi aku bisa berpelukan hangat persahabatan dengamu dan yang lain seperti waktu dulu. Kini hanya tinggal berlima karena kau telah tiada, aku yakin kau telah duduk di pangkuan Tuhan yang Maha Esa dan tenang di alam sana. Inne Dwi Muthia, kau sahabat terbaik ku, kita hanya terpisah ruang dan waktu, tetapi perlu kau ketahui jiwa kita tetap satu tak akan terputus oleh perihal apapun, ku berjanji akan hal itu, kan ku doakan kau selalu yang berada di pangkuan Tuhan..


TAMAT




******************************************

HELLO!

Salam Santun untuk kalian semua ^_^ terimakasih untuk yang sudah membaca cerita perdana ku ini ^^

Oh iya, jangan lupa tinggalkan vote atau  komen nya ya!! Thank you sobat..

Semoga hari kalian menyenangkan, Amin.. ^^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 27, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ForeverWhere stories live. Discover now