[Yoongi] ; Skripsi

49 7 4
                                    

2:00 KST.

"Ah sial!" Gumammu sambil meremat kertas skripsi yang telah kamu revisi beberapa kali. Kamu sangat lelah, sudah satu jam kamu menekuni skripsi itu. Tapi, satu jam itu tak menghasilkan apa-apa. Kamu mengusap wajah kasar. Kantung mata sudah tercetak jelas di wajahmu. Memang beberapa hari sebelumnya kamu tak cukup tidur karena skripsi itu. Hingga malam ini kamu terbangun, lupa mengerjakan skripsi karena terlalu larut.

"Aku harus cepat mengerjakannya." Katamu menyemangati diri sendiri. Mencoba kembali berkutat dengan layar komputer yang masih menyala. Tiba-tiba sebuah lengan melingkar di pinggangmu, membuat atensimu teralihkan.

"Oppa? Kenapa terbangun?" Tanyamu sambil menatap lelaki berkulit pucat yang sedang memelukmu dari belakang sambil menyandarkan dagunya dibahumu. Dia menggumam beberapa saat.

"Gulingku hilang." Katanya dengan suara parau khas orang yang sedang mengantuk. Kamu terkekeh pelan, kemudian mengecup pipinya sekilas.

"Kembalilah tidur. Oppa pasti lelah. Aku akan kembali setelah menyelesaikan skripsiku." Katamu yang langsung dibalas gelengan oleh lelaki bermarga Min yang notabenya saat ini adalah kekasihmu.

"Shireo." Katanya pelan lalu kembali memelukmu. Kamu menghela nafas. Jika sudah begini, akan sulit untuk membujuknya. Dia memang sedikit keras kepala.

"Jebal oppa." Katamu sambil memasang wajah seimut mungkin. Yoongi menghela nafas. Mana mungkin dia tidak luluh, bahkan hanya dengan melihat irismu saja sudah membuatnya gemas ingin menciummu. Tiba-tiba saja Yoongi mengangkat tubuhmu, lalu ia duduk dikursi yang sebelumnya kau gunakan dan menaruhmu diatas pangkuannya. Dia menatapmu lembut sambil menyelipkan beberapa anak rambut yang menutupi wajahmu.

"Kau juga butuh istirahat sayang. Jangan memaksakan diri. Hm?" Katanya mencoba membujukmu. Kamu hanya diam saja sambil terus menatap matanya lekat.

"Lihat kantung matamu, kau pasti tidak tidur dengan baik kan?" Kata Yoongi sambil memberikan tatapan seduktif. Kamu yang merasa terintimidasi hanya memangguk meng-iyakan karena apa yang dikatakan Yoongi memang benar. Yoongi kembali menghela nafas.

"Dengar, kau harus banyak beristirahat. Aku tidak mau kau sampai sakit gara-gara skripsi ini." Kamu kembali mengangguk, tak berani menatap Yoongi. Kemudian, Yoongi membawamu kedalam dekapannya. Ah, itu adalah zona nyamanmu. Rasanya kamu memang harus menuruti perkataan Yoongi.

"Sekarang kembali tidur bersamaku. Besok aku akan membantumu mengerjakan skripsi." Kata Yoongi sambil tersenyum lembut menatapmu. Kamu membalas senyumannya. Yoongi memang selalu begitu, penuh perhatian. Kamu sangat menyayanginya. Yoongi mendekat lalu mengecup puncak kepalamu. Hatimu menghangat, rasanya kamu hanya ingin terus seperti ini, bersamanya. Hanya bersama Min Yoongi.

fin.

BTS Flash Fiction [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang