🔥ILYMC~1

277 9 1
                                    

Gadis itu menyeka keringat yang membasahi dahinya saat ini. Panas matahari tidak mengurangi semangatnya untuk terus berlari. Seragam Tentara yang membalut tubuhnya sangat cocok ia kenakan dan tak lupa hijab yang ia kenakan menjadi daya tarik tersendiri
untuk Maya Apriliya, yang sering disapa Serda Maya.

Maya tersenyum saat anggota TNI yang lain menyayikan lagu indonesia raya saat mereka melakukan latihan siang ini, impiannya untuk menjadi anggota TNI perempuan (KOWAD) akhirnya terwujud. Menjadi Abdi Negara merupakan keinginannya sejak kecil.

"May"

"Woiii May, sadar elah sadar " Ucap cowok mengunakan seragam yang sama dengan Maya.

Maya yang fokus dengan latihannya, melihat ke Arah Agus. Serda Agus Hariyanto teman sekaligus satu angkatan dengan Maya dalam dunia militer.

"Apaan sih Gus " ketus Maya.

"Jangan galak-galak dong mbak, ngeri gue liatnya" Ucap Agus cengengesan.

"Iya ada apa, cepetan aku mau latiahan lagi ni" Ucap Maya buru-buru.

"Lo di suruh sama Komandan yang bawa baki bunga waktu penyambutan " Ucap Agus mengaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kok aku, ibu-ibu caper mana?"

"komandan cuma bilang Lo, tanpa embel-embel ibu Persit. Lagian Lo kenapa si engga suka banget tu sama ibu-ibu Persit" Ucap Agus.

Agus mendapat tatapan maut dari Maya.

"Oke-oke gue tau alasannya, tolong Lo kondisikan tu Mata. kalau jadi ibu Persit beneran baru tau rasa lo " Ucap Agus.

"Sayangnya engga akan pernah terjadi Pisang, aku latihan dulu "Ucap Maya berlalu pergi.

Maya memutar matanya malas, bisa-bisanya komandannya menugaskan yang tidak berguna seperti itu. Memegang baki bunga? Tugas apa-apaan itu, tapi karena Maya adalah prajurit yang harus mematuhi perintah apa boleh buat.

Maya bukan tidak menyukai ibu-ibu Persit itu, hanya saja ibu-ibu Persit di dalam satuannya ini selalu memandang kelas sosial mereka. Intinya Maya hanya tidak menyukai itu saja.

Maya tidak mempedulikan perkataan Agus, Maya langsung kembali ke barisan semulanya. Meninggalkan cowok manis keturunan Jawa itu.

"Dasar emak Lampir berjalan lo" Maki Agus

💦💦💦💦

Maya masuk kedalam Aula yang sudah di dekor sekian rupa oleh ibu-ibu Persit dalam satuan mereka. Maya menyapa ibu-ibu Persit itu dengan senyuman khasnya, lalu Maya melihat seorang wanita menggunakan seragam yang sama dengan ibu-ibu yang lain berjalan ke arahnya.

"Selamat pagi dek Maya " Ucap ibu Persit yang Maya sudah kenal itu.

Ibu Sarah adalah istri dari komandan Maya, suaminya berpangkat Letnan kolonel jauh dengan pangkat Maya saat ini yang hanya seorang Serda.

Maya sangat menyukai Sarah selain Sarah ramah, dia juga sederhana beda dengan ibu-ibu yang lain yang kulit wajah mereka sudah ditaburi zat-zat kimia itu.

"Pagi Bu " Ucap Maya menyalami Sarah.

"Wah dek Maya tambah cantik saja ya, sepertinya kita bertemu satu bulan yang lalu benarkan?

"Hahaha ibu bisa saja, tapi terimakasih sudah memuji saya seperti itu Bu. Sepertinya iya, sebelum saya kenaikan pangkat ya Bu. " Ucap Maya sopan, bagaimanapun dia harus menjaga wibawanya sebagai prajurit. Walaupun, Sarah sudah dianggapnya sebagai ibunya sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You My CaptainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang