Suara nyaring bel pintu membuatmu terperanjat dari tidur pulasmu. Tanpa mengganti pakaian ataupun memcuci muka kamu langsung berjalan kearah pintu utama untuk membuka pintu.
"(y/n)! Lama banget bukain pintunya sih" ujar seseorang dihadapanmu.
"bukannya makasih malah marah-marah gajelas" ketusmu
"gue kan udah bilang mau otw bukannya bangun terus mandi pasti lo lanjut tidur kan? ngaku!" orang itupun langsung masuk ke apartemenmu.
"jim gue ngantuk banget tadi malem ngejar tugas kuliah gue sampe jam 3 bayangin. Dan lo malah dateng disaat gue harus hibernasi"
Lelaki itu hanya tertawa hingga matanya menyipit "iyadeh maaf kan gue gatau kalo lo begadang sampe jam 3, yaudah sini lanjutin tidur aja" ia duduk di sofa lalu menepuk-nepuk pahanya.
Kamupun menghampiri lelaki berambut blonde itu kemudian kembali tertidur di pahanya.
--------------------------------------------
Kamu menggeliat dari tidurmu, melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukan pukul 10 pagi. Kamu benar benar ingat jika tadi pagi Jimin datang kemudian kembali menyuruhmu tidur. Kamu juga tidak tahu apa tujuan Jimin bertamu pagi sekali.
Kamu dan Jimin memang sahabat dekat semenjak sekolah menengah pertama. Sampai sekarang kamu dan Jimin sama sama sudah kuliah semester 4.
Kamu terduduk dan tepat disampingmu ada seorang lelaki dengan rambut blonde yang juga sedang terlelap. Kamu hanya tersenyum kemudian bangkit untuk mandi dan menyiapkan sarapan, mengingat kamu belum sarapan. Mungkin Jimin juga belum.
Setelah mandi kamupun mulai berkutat di dapur untuk membuat sarapan untukmu dan Jimin.
Ketika sedang asik membuat sarapan tiba tiba sepasang tangan melingkar di pinggangmu
"Park Jimin berhenti, lo liat gue lagi megang pisau"
Sedangkan lelaki itu malah memilih mengeratkan pelukannya. Jujur saja sebenarnya kamu gugup ketika dipeluk seperti ini. Terlebih lagi oleh Jimin. Kamu dan Jimin memang bersahabat, sangat dekat. Lelaki dan perempuan tidak mungkin bisa menjadi sahabat, pasti ada salah satu dari mereka yang akan mempunyai perasaan lebih. Dan diantara persahabatanmu dan Jimin, kamulah yang mulai tumbuh perasaan itu.
"gue lagi seneng banget (y/n)"
"kenapa?" jawabmu singkat kemudian kembali meneruskan acara memasak.
"seulgi mau gue ajak nonton malem ini" Jimin melepaskan pelukannya lalu memegang kedua bahumu dan membalikkan badanmu
"makannya gue kesini, gue mau nanya seputar cewe ke lo" lanjutnya.
Kamu membalikan kembali badan melanjutkan memasak "tumben lo nganggep gue cewe" ketusmu.
"(y/n) please, lo tau kan sengebet apa gue ke Seulgi"
"Jimin bahasnya bisa nanti ga? Gue lagi megang pisau, gue bisa bener bener potong lidah lo biar lo berhenti ngomong"
Setelah kamu berkata itu bibir Jimin langsung mengerucut kemudian ia duduk di meja makan.
--------------------------------------------
Kamu dan Jimin sekarang sedang duduk disofa seraya menonton tv, kamu yang bosan hanya memindah mindahkan channel tv.
"(y/n), menurut lo gue tembak malem ini jangan? gue bawain bunga apa ya? kok gue degdegan sih (y/n) tolong" kata Jimin seraya menggerak gerakan lenganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagine
FanfictionBTS Imagine with you Hanya seonggok cerita cerita pendek mengenai kehidupanmu dengan para member bangtan SLOW UPDATES⛔