i. Hari-hariku terlalu abu-abu, flat tidak berwarna dan tidak berasa, terlalu hambar untuk dirasa. Orang-orang yang pernah singgah pun berniat langsung pergi tanpa sepatah kata perpisahan. Hingga aku sendiri pun dibuat bosan setiap harinya.
ii. Kata orang-orang disekitarku rasakanlah cinta maka hidupmu akan berwarna. Berwarna kata mereka? hei, aku sudah mencobanya berulang kali.. dan tidak ada yang berubah selain rasa yang bertambah kelabu.
iii. Aku hampir menyerah dengan warna kelabu yang menghiasi hidupku, sebelum dia datang memberikan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu. Ah banyak sekali sampai sesak karena terlalu senang dibuatnya.
iv. Untuk dia ku ucapkan terima kasih telah memudarkan warna kelabu ini dengan warna-warna yang menarik, membuat bibir ini kembali tertarik ke atas untuk setiap hal kecil yang dia lakukan. Terima kasih untuk rasa yang tidak lagi hambar setiap harinya.
v. Dia penyembuh luka terhebat yang dibuat oleh tuan pertama. Dia adalah pembangkit semangat terhebat setelah aku kehilangan semangat untuk pertama kalinya tentang rasa. Tapi hanya teman katanya? seolah satu kata itu memiliki ribuan makna, batas salah satunya. Seolah warna yang telah kususun rapi, luntur dibuatnya menghasilkan warna abstrak yang sangat kelabu.
Ryandra
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kau
PoetryTentang Kau siapapun itu, yang akan datang di waktu yg tepat dan orang yang tepat