Chap 9 : Luka

6.8K 755 45
                                    

Johnny tersenyum cerah saat tiba di bandara, ia sengaja tidak memberi tau Taeyong bahwa hari ini ia akan pulang. Hanya ingin memberikan kejutan untuk istri cantiknya itu.

Berjalan dengan santai sambil menarik koper yang lumayan besar, Johnny menyetop taksi dan segera bergegas pulang ke rumah.

Tibanya di rumah, Johnny heran melihat sebuah mobil yang cukup asing terparkir di halaman rumahnya yang lumayan besar. Matanya tetap menelisik tajam mobil tersebut, mencoba mengingat mobil siapakah itu.

Setelah membayar taksi dan sang sopir membantunya menurunkan koper, Jaehyun berjalan masih dengan rasa penasarannya. Namun belum selesai rasa penasaran itu, sebuah mobil terlihat mendekat padanya. Terparkir cukup baik di pinggir jalan, dan keluarlah seorang pria cantik.

~~~

Winwin berlari menuju kamarnya. Menangisi semua perkataan bodoh yang sudah dikatakan pada Jaehyun tadi.

"Uhhh,,, maafkan Mommy sayang, Mommy tidak bisa membuat Daddy-mu jatuh cinta pada Mommy. Hiksss,,, Maaf kau harus merasakan pahitnya tidak memiliki seorang Daddy saat kau lahir nanti." Winwin menangis sambil mengelus perutnya yang sudah mulai membesar.

Kandungan Winwin sudah hampir menginjak usia 6 bulan, jadi Winwin bisa merasakan sakitnya tendangan sang anak di dalam perutnya saat ia menangis. Seakan anaknya itu ingin berkata bahwa ia juga akan sedih jika Mommy-nya menangis.

"Tapi Mommy berjanji sayang, Mommy akan menjadi orang tua yang baik untukmu. Percayalah pada Mommy." Winwin merenung, berusaha menenangkan dirinya. Matanya sangat perih, padahal air mata yang keluar tidak terlalu banyak.

"Aku ingin kerumah Taeyong."

Winwin bergegas berganti baju dan mengambil dompet serta kunci mobilnya. Sepertinya bercerita pada Taeyong akan membuat sakit hatinya sedikit berkurang.

Winwin segera turun dan saat melewati dapur ataupun ruang tamu, ia tidak menemukan Jaehyun, bahkan mobil pria tampan itu sudah tidak terlihat lagi.

Hhhh! Hanya menghela nafas yang bisa Winwin lakukan.

Winwin segera masuk ke dalam mobil setelah mengunci rumahnya. Mengendarai mobil dengan kecepatan yang stabil. Sesekali bersenandung berusah menghilangkan kesedihannya. Nanti saja ia menangis saat sudah sampai ke rumah Taeyong.

Winwin menghentikan mobilnya di tepian jalan rumah Taeyong. Saat ia keluar dari mobil, Winwin melihat seorang pria yang seperti tidak asing.

"Maaf, kau cari siapa?" Tanya Winwin pada orang itu. Sepertinya orang itu sudah cukup lama berdiri di depan gerbang rumah Taeyong.

"Aku Johnny Seo."

"Oh, kau anak tunggal dari Mr.Seo ya? Pemilik Agency terbesar itu?" Winwin melihat Johnny mengangguk sambil tersenyum.

'Lucu sekali pria ini.'

"Aku suami Taeyong, kau ada perlu pa ke sini?" Johnny bertanya pada Winwin.

"Aku ingat sekarang! Kau ternyata Johnny suaminya Taeyong. Aku teman Taeyong, lebih tepatnya teman baik. Maafkan aku karena tidak bisa hadir pada acara pernikahan kalian di Chicago saat itu." Winwin memasang wajah memelasnya.

"Tidak apa-apa. Sekarang mari masuk." Johnny tersenyum dan mempersilahkan Winwin untuk masuk ke rumahnya.

Winwin menatap heran salah satu mobil yang terparkir di halaman rumah Taeyong. Tapi dia mencoba menepis segala prasangka buruknya, toh mobil itu bukanlah mobil edisi terbatas. Jadi wajar jika cukup banyak mobil yang menyerupai mobil 'suaminya'.

Winwin tersenyum saat Johnny dengan ramahnya membukakan pintu dan mempersilahkannya untuk masuk terlebih dahulu. Winwin membiarkan Johnny berjalan terlebih dahulu dan ia mengekor di belakangnya.

[END] When Love Have To ChooseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang