Disclaimer:SHGenre:humor,romance
Rated:T
Warning!!
Ada adegan berdarah dan juga menyebabkan penyakit mematikan lainnya
Diharapkan pembaca bijak dalam mangambil hikmah cerita yang ada
.
.
.
.
.
.
Tap...tap...tap...
Suara langkah kaki seperti berlari terdengar disepanjang lorong kampus Taruna Sakti.Tak menghiraukan orang-orang yang telah di tabraknya,Rina nama gadis itu,terus berlari di sepanjang lorong kampus seakan dikejar oleh sesuatu....
Atau seseorang???"Rina...tunggu! Hey Rina!!" Teriakan seorang gadis membuat atensi beberapa orang yang berada di lorong terganggu.
Gadis berkerudung putih terus berlari mengejar Rina, dengan celana jins ketat juga ransel mini yang memudahkannya untuk berlari."Rina...kesini kamu!!" Teriak gadis itu sekali lagi
Rina yang mendengar asal suara itu spontan menoleh dan mendapati sania a.k.a gadis berkerudung putih mengejarnya dengan jarak yang cukup dekat.
'Gawat' pikir Rina
Alarm dikepalanya seketika berbunyi dengan nyaringnya sehingga membuat Rina mempercepat laju larinya tanpa memperhatikan sekitar."Rina awas....!!!" teriakan itu mengalihkan fokus Rina kembali hingga matanya terbelalak kala....
.
.
.
.
Di waktu yg bersamaan...Terlihat 2 orang pemuda sedang berjalan santai di sepanjang lorong yang ramai siang ini.sesekali mereka menyapa beberapa teman yang mereka jumpai. 2 orang pemuda itu a.k.a Rizki dan Ikhsan bercengkrama hingga saat mendengar keributan di belakang,mereka menoleh dan mereka menyesalinya karena....
Bruk...
"Aw/aduh" pekikan keduanya menarik perhatian beberapa orang yang berada disekitar lorong
"Ina/Iki" sejenak Sania dan Ikhsan saling bersitatap aneh sebelum menghampiri rekannya masing-masing
"Na,kamu baik kan?" Tanya Sania. Dia berjongkok guna mensejajarkan tingginya dengan Rina yang jatuh terduduk akibat tabrakan tadi.
" Udah tahu gak baik,malah nanya!" Seru Rina sambil mengelus kening dan pantatnya karena mencium lantai dengan mesra(jatuh) menuai cengiran tanpa dosa milik Sania.
"Ki...loe baik?" Tanya Ikhsan seraya menghampiri Rizki yang mundur kebelakang akibat terdorong dengan keras dibagian rahangnya.
"Ishh...lumayan" Ucap Rizki mengelus rahangnya yang nyeri
'Kayaknya bakal biru' pikir Rizki sambil meringis"Maaf..." Ucap Rizki pelan seraya menghampiri Rina dan Sania yang masih terduduk
"Maafkan saya sudah menabrak kamu" Ulang Rizki sekali lagi seraya menatap Rina yg menunduk dan mengulurkan tangannya.Sejenak Rina tertegun mendengar Rizki meminta maaf dan mengulurkan tangannya kepada Rina.
"Ekhem..." Deheman Rizki membuat Rina kembali dari lamunannya
"Eh?...maaf" Dengan menyatukan kedua tangannya,Rina menolak secara halus uluran tangan Rizki,dan mencoba untuk berdiri sendiri.Melihat itu Sania langsung membantu Rina untuk berdiri.Dengan ekspresi salah tingkah,Rizki menarik kembali uluran tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sword ?
Teen Fiction"Kita ini keluarga bahkan walau tak sedarah"~Sania "Cinta itu nomor yg kesekian,karena tanpa adanya kasih dan peduli,cinta tidak akan pernah hadir"~Rizki