MY FAULT

86 8 4
                                    

Cast:MOON JONG UP
         CHOI JUNHONG (ZELO)

PHOBIA

Aku duduk di tepian ranjang ruangan serba putih ini. Memang terasa jenuh. Tapi ini lebih baik daripada keramaian yang selalu membuatku ingat tentangnya.

Tak terasa air mata ini meleleh untuk kesekian kalinya. Ku tatap lagi fotonya yang tersenyum cerah ke arah kamera. Aku tidak pernah lupa hari di mana aku kehilangannya karna salahku

Flashback

Malam itu bulan bersinar cerah tanpa awan mendung.dia tersenyum di sampingku berjalan dengan riangnya.tangannya yang di rentangkan bagai sayap di mataku.senyum ku pun ikut terkembang.

Tawa renyah dari bibirnya yang bergaung di telingaku bagai simponi indah opera.

Kami baru saja pulang dari kencan kami. Di sebuah taman bermain yang lumayan ramai.

"Hyung hari ini aku sangat senaaang". Ucapnya antusias.

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya.dia lah segalanya untuku, lebih dari apapun di dunia ini.

Dialah kekasihku CHOI JUNHONG atau biasa ku panggil ZELO.pemuda yang telah menawan hatiku. Senyumnya yang bagai mentari hangat yang menyinari hari dinginku.dan suaranya yang manja terdengar sempurna di telingaku. Dia lah penawar rinduku.

"Hyung~~... Jangan tersenyum saja... ". Ucapnya manja

"Nee... Waeyo.. Zelo ya~?? ". Kataku sambil mencubit pipinya

"Yak.. Hyungg~~". Ucapnya merengek padaku.

"Wae... Apa yang kau minta sekarang.. Hum? ". Aku bertanya padanya, dan senyum senang itu kembali mengembang di sufut bibirnya.aku selalu tau jika dia sudah mulai manja padaku, pasti ada hal yang di inginkannya.

"Ehum... Belikan ice cream ya hyung?? ". Ucapnya sambil menunjuk toko ice cream di seberang jalan.

Aku menoleh, dan mengangguk padanya.

"Nee... Hyung belikan tapi kau tunggu sini saja ya?? ".aku tersenyum melihatnya mengangguk lucu.

Aku kemudian berjalan ke seberang jalan. Memasuki toko, dan membeli beberapa ice cream untuk zelo manja ku. Aku keluar toko dengan membawa bungkusan berisi beberapa ice cream.

Kulihat dia tersenyum melihat ku membawa apa yang dia minta. Tangannya melambai ke arahku. Dia berlari menghampiri ku. Aku mengisyaratkan padanya untuk melihat lampu pejalan kaki. Dia menoleh ke arah  rambu. Dan melihat rambu itu berwarna hijau. Dia berlari ke arahku....hingga....

"BRAKKKKK...!!! ".suara derit mobil yang menabrak sesuatu. Aku melihat tubuhnya yang terpental jauh dan terhempas begitu kencang. Mobil itu meninggalkannya begitu saja

"ZELOOO...!!!! ". suara ku berteriak di tengah malam yang sepi. Ku lihat tubuhnya yang penuh warna merah. Warna yang ku benci. Aku hanya bisa jatuh terduduk. Menangis melihatnya... Matanya masih menatapku dari sana, tempat ia berbaring.gerak bibirnya yang berusaha mengucapkan baik-baik saja.

Aku hanya meraung... Di jalan sepi. Aku hanya bisa melihatnya tanpa bisa menyentuhnya.hingga mata itu mulai menutup.aku mulai panik. Melihat sekitar dengan liar, mencoba mencari bantuan. Hingga aku teringat toko yang ada di sebelah ku. Aku berlari ke dalam dan meminta pagawai itu untuk menelfon ambulans

"Nona tolong... Hiks... Tolong". Ucapku panik

"Tenanglah tuan... Ucapkan secara perlahan".

"Tolong... Hiks.. Dia tertabrak... Hiks... Tolong". Aku berbicara seadanya.

"Baiklah siapa yang tertabrak?? ".

"Kekasihku nona... Hiks... Cepatlah... Telfon ambulans tolongg...".aku terus menangis meminta bantuannya.

Pegawai itu pun menelfon ambulans dengan cepat.

Aku keluar toko itu untuk memastikan zelo ku masih di sana. Andai aku bisa menyentuhnya. Yang bisa kulakukan hanya menangis dan meraung pada langit malam.

"Agrhhhh... Hiks... Zelooo... Hiks". Aku memukul aspal berulang kali

Hingga suara sirine ambulans menyadarkanku. Para petugas itu langsung membawanya pergi.sang nona toko itu menyuruhku mengikutinya menggunakan montor miliknya.sang nona hanya tersenyum padaku. Dan menepuk pundakku.

Aku melaju mengikuti ambulans menuju rumah sakit terdekat. Kulihat zelo ku sedang di tangani para medis dengan segera. Aku menunggu dari luar UGD. Dengan perasaan campur aduk. Khawatir cemas dan takut menjadi satu.

Setelah menunggu beberapa jam. Sirang berpakaian putih itu keluar. Dia menatapku sendu. Dia berbisik di telingaku.

"Maaf kami sudah berusaha". Hanya kalimat itu yang terdengar.

Aku merasa lemah. Seakan tak bernyawa lagi. Dia zelo ku, malaikat ku. Aku menerobos memasuki ruang UGD. Ku lihat dia terbaring diam. Ku sentuh tangan lembutnya yang kini sedingin es.

"Kau pasti kedinginan zelo ya... Hiks... Pakai ini supaya kau tidak dingin". Aku melepas jaket yang ku kenakan.ku tutup tubuhnya dengan jaket miliku.

Dia hanya terdiam, kaku.aku hanya bisa melihat tubuhnya yang kian mendingin dan pucat. Aku terus meruntuki kesalahan ku. Andai aku bisa menolongnya lebih cepat mungkin dia masih berada di samping ku dan tersenyum padaku sekarang.

Rasa bersalah itu terus menghantui ku. Andai aku tidak mempunyai phobia pada cairan merah kental itu. Mungkin dia masih hidup dan tersenyum di bawah sinar rembulan.

Aku larut dalam kenangan ku bersamanya yang tak bisa lagi ku gapai. Hingga derit pintu menyadarkanku dari kenangan itu.

Seorang lelaki berpakaian putih memasuki ruangan kamar ku, ya sebut saja kamar. Kamar di rumah sakit jiwa. Aku sakit. Ya sakit jiwa karna tak bisa melepas semua kenangan ku dengannya.

"Tuan moon ini untuk anda". Lelaki itu menyerahkan secarik surat kabar lokal terbaru. Dan dia pun tersenyum padaku. Aku menerimanya. Lalu dia pergi keluar dari kamar ku. Aku mulai membaca surat itu.

TELAH TERTANGKAP PELAKU TABRAK LARI. DI DAERAH PINGGIRAN KOTA SEOUL. YANG TELAH MERENGGUT SATU KORBAN JIWA. BERNAMA CHOI JUNHONG. UMUR 19 TAHUN.SANG TERSANGKA DI JATUHI HUKUMAN 15 TAHUN PENJARA.

Aku hanya bisa menangis, setelah membacanya. Zelo ya dia sudah tertangkap, tapi itu semua tak akan mengembalikan kau padaku.ku peluk erat foto miliknya di dadaku berharap rasa sakit ini sedikit menghilang.

"sesuatu yang telah hilang tak akan pernah bisa kau gapai lagi, sekeras apapun usaha yang kau lakukan... But remember love is always in youre heart... It's never leaving you.. If you remember youre story you make... It's youre love a life".

(CATATAN:PHOBIA adalah suatu rasa ketakutan akan sebuah hal yang begitu dalam bagi si penderita bahkan dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran akibat rasa takut yang berlebihan)

Euphoria (BANGHIM),(JONGLO),(DAEJAE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang