1.flasback

57 7 0
                                    

We don't talk anymore
Like we used to do~

We don't like, charlie puth~





Hari itu adalah hari yang paling ku benci, hari dimana aku merasa benar-benar hancur. Sendiri dan hanya menyendiri.

     "Ayah,,ibu kalian mau kemana?         Rubin ikut ya?rub tidak mau bersama paman lee , rub mau ikut boleh tidak? Boleh yayaya?''

Mohon sang gadis kecil pada ayahnya.

"Rubin sayang dengarkan ayah ya nak, rubin kan masih kecil rubin tidak boleh pepergian yang jauh-jauh apalagi ke negara eropa yang letak nya sangat..jauh"

"Rubin sudah besar! Rubin mau ikut pokonya Rubin mau ikut! Ayah,,ibu,, rubin sudah dua belas tahun paman lee bilang rubin sudah besar!!"

Bentak sang gadis kecil pada orang tuanya.

"Rubin, sayang dengarkan ibuya, ibu dan ayah hanya pergi sebentar. Minggu besok juga ibu dan ayah pasti sudah ada di rumah,lagi pula kami naik pesawat loh,,bukanya Rubin takut pesawat ya? Ayolah,jangan seperti ini nak. Nanti ibu akan membelikan hadiah untuk Rubin, rubin mau apa?"
    
"Benarkah? Rubin boleh minta apa saja?" tanya sang gadis.

"Hmm..iya apa saja."jawab sang ibu.
" rubin mau ikan koki yang banyak. Dan warna nya harus bagus ya..biar Rubin bisa taro di akuarium kesayangan Rubin. Boleh kan?" tanya sang gadis polos.

"Hahaha, tentu saja nak kamu boleh meminta apapun bahkan ayah akan memberi hati ayah untuk putri kecil ayah yang menggemaskan ini" ucap sang ayah sembari menggendong sang gadis.

"Ohh..begitu ya? Jadi kamu memberi hatimu untuk anak itu sedangkan aku?aku diberi apa?" ucap ibu dengan nada yang dibuat-buat.

"Lihat rubin, ibumu pecemburu sekali, kalau dia marahmungkin rumah ini sudah roboh  hahaha makanya jangan buat ibu marah ya"

bisik sang ayah pada anaknya dengan sepelan mungkin agar istrinya tersebut tidak mendengar apa yang dia katakan.

"HEH!! Danil! Kamu itu suka sekali membuat ku marah ya!" bentak sang istri dengan suaranya yang menggelegar membuat telinga anak dan suaminya berdenging

"Wendy, pelankan suara mu kau membuat kupingku sakit, aku ini suami mu loh"  ucap sang suami dengan raut muka yang dibuat seimut mungkin.

"Ayah ,,ibu,,hahaha sudah jangan bertengkar kalian lucu sekali haha" ucap sang gadis geli karena menurutnya pertengkaran ayah dan ibunya lucu,,? luar biasa.

"Kamu ya anak nakal,,sini ibu kelitikin"

"Hahah ibu geli,,sudah haha,,geli"

"Wendy, sekarang kita harus segera ke bandara. Kita tidak boleh telat aku takut kita akan ketinggalan pesawat."

"Baiklah, tapi kita harus mengantar rubin dulu kerumah minho oppa  kan?"

"Iya,,kita akan menitipkan rubin di rumah minho hyung"

"Apakah kalian akan benar-benar pergi?" tanya sang gadis.

"Rubin, jangan begini nanti ayah akan membelikan ikan koki yang lucu dan menggemaskan seperti Rubin ya?"

"Hmm,,baiklah"

Rumah lee minho~

"Hyung aku titipkan Rubin denganmu ya,,maaf jika aku selalu merepotkanmu."

"Kau ini bicara apa si dan? Kita ini sahabat bahkan aku sudah menganggapmu adiku sendiri."

"Lee benar, bahkan aku sudah menganggap Rubin seperti anaku sendiri" ucap istri lee minho gang bernama shin hye

"Terimakasih unnie kau mau menjaga anaku"

"Kau ini wen, seperti siapa saja"

"Ayah,,ibu,,harus pergi sekarang?"

"Iya sayang kamu akan di temani dengan paman lee dan bibi shin hye ya" ucap sang ibu pada anaknya.

"Jangan lupa oleh-olehnya ya"

"Iya sayang"

Danil dan wendy pun menaiki mobilnya dan segara pergi menuju bandara.

"Ayo, sayang kita masuk" ajak shin hye.

  NAME. -lee Rubin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang