Husband, Be A Gentleman

chapter 32

Janda Li membawa semangkuk makanan dan semangkuk obat dari dapur ke kamar kecil.

"Sepupu lama, makanlah," kata janda, Li.

"Mengapa kamu memberi makan sampah untuk seseorang yang sakit untuk dimakan?" Li tua bertanya dan menjatuhkan semangkuk makanan.

janda Li menangis ketika dia berlutut dan mengambil makanan yang jatuh dan mangkuk yang rusak.

"Biaya obatmu naik," kata janda Li. "Hanya ada beberapa tael perak yang tersisa."

"Tidakkah kamu tahu bagaimana menuntut lebih banyak tael perak?" Li tua bertanya.

"Putri Kang Hua mengatakan dia tidak akan memberi saya lagi tael perak," kata janda Li.

Li Tua melemparkan cangkir di kepala janda Li. ‘Anda memegang ekor Putri Kang Hua, tetapi Anda takut padanya. Jika kamu yang bodoh ini kemudian mati. "

Kepala Janda Li sakit dan lebih banyak air mata mengalir di wajahnya.

"Kamu hanya tahu cara menangis!" Kata Li tua. ‘Anda tidak akan puas sampai saya mati. Dulu, itu sia-sia untuk menjagamu. "

"Bukan seperti itu," kata janda Li.

"Jika tidak seperti itu, cepatlah pergi ke Yan Manor dan minta lebih banyak tael perak!" Kata Li tua. "Anda dapat mengancam Putri Kang Hua bahwa Anda akan memberi tahu Perdana Menteri Yan dan istri pangeran kesembilan jika Putri Kang Hua tidak memberi Anda tael perak. Jika saya tidak terbaring di tempat tidur, saya akan pergi ke sana sendiri. Pergi! Beli makanan yang tepat saat kembali ... wanita yang tidak berguna! "

janda Li merapikan kamar kecil itu, berganti pakaian kering dan berjalan menuju Yan Manor.

Xiao Zai yang Pei Jin minta untuk mengikuti janda Li bersembunyi di atap. Pei Jin menginstruksikan jika dia tidak mengetahui tentang situasi janda Li, maka dia tidak diizinkan untuk kembali ke istana. tetapi dia tidak berharap untuk mengetahui bahwa Putri Kang Hua memiliki rahasia yang dia tidak ingin diketahui oleh Yan Shi Ning. Dia mengantisipasi pujian Pei Jin dan akhirnya penjaga lainnya tidak bisa mengejeknya lagi karena kemampuan bertarungnya yang buruk.

Xiao Zai meludahi kepala Li yang lama melalui lubang atap.

"Pengecut orang tua!" Xiao Zai mengutuk dengan lembut dan bergegas kembali ke manor.

Dalam perjalanan ke Yan Manor, janda Li dibebani dengan rasa bersalah dan kecemasan. Dia tidak suka pergi ke Yan Manor untuk meminta Putri Kang Hua membeli tael perak. dia berharap dia tidak pernah mengkhianati hati nuraninya dan tidak pernah menceritakan rahasianya kepada sepupunya yang lebih tua.

Janda Li ingat kehidupannya dengan sepupunya yang lebih tua, jauh di selatan kota kekaisaran. Meskipun mereka bekerja keras untuk bertahan hidup, dia tidak secara verbal atau fisik menyiksanya. dia pikir mungkin itu adalah balasannya. Setiap tahun pada hari peringatan kematian kakak perempuan Dung Thi, dia akan bermimpi buruk dan bergumam dalam tidurnya. Sepupunya bertanya mengapa dia bermimpi buruk, dia mengakui apa yang dia lakukan dan semuanya berubah menjadi buruk.

janda sepupu Li yang lebih tua menyeretnya ke kota kekaisaran, memanggilnya seorang wanita bodoh karena mudah dikejar oleh seribu tael dan mengintimidasi dia untuk pergi ke Yan Manor. Dia mendengarkan dan meminta uang untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Putri Kang Hua memberinya dua ribu tael perak lagi. Sepupunya yang lebih tua menghabiskan semua dua ribu tael perak untuk berjudi dan wanita di rumah bordil.

Kali kedua janda sepupu Li menyuruhnya pergi meminta tael perak, Putri Kang Hua memberinya seribu tael perak lagi. tetapi sepupunya yang lebih tua juga menerima pembalasan, dia jatuh dari kuda dan kakinya lumpuh. Dia menghabiskan seribu tael perak untuk membeli obatnya.