"Kita nggak dikasih peta apa?" Tanya Yeri.
"Tenang ada Ahn." Jawab Rocky.
"Hah?"-Yang lain.
"Kekuatan Ahn itu Angin nah tadi di misi, kita disuruh ke arah mata angin jadi Ahn bisa tau kita dimana." Jelas Rocky.
"Lo ngerti Ahn?" Bisik Daisy ke Ahn.
"Enggak." Jawab Ahn.
Rocky muncul di sela sela mereka lalu menjitak keduanya.
"Ish SakitTT," Daisy mengelus jidatnya "duh poni gue hancur kan." Daisy membetulkan poni nya.
"Coba seop pake kekuatan lo." Suruh Yeon yang menyebabkan semua lampu mati.
"PERINGATAN PERTAMA! TERSISA 2 PERINGATAN." Ucap seseorang dibalik speaker.
"Eh iya gue lupa." Yeon memukul pelan jidatnya.
"Lainkali hati-hati." Jihoon mengingatkan Yeon.
"Kok kekuatan gue nggak muncul ya?" Ucap Yeri yang sedang membuka telapak tangannya. "Kekuatan gue kan cahaya."
"Coba bilang lumos." Saran Rocky.
"Dikira Harry Potter..."
"Coba angkat telunjuk lo." Usul Yeon.
Yeripun mengangkat telunjuknya dan di telunjuknya mengeluarkan cahaya.
"Widihhhh..." seru Ahn "sooo keren."
"Coba arahin ke lampu." Suruh Jihoon.
Yeri pun mengarahkan telunjuknya ke lampu auditorium.
"Nggak bisa." Lampu di auditorium tetap mati sampai akhirnya saat Yeri mengarahkan telunjuknya ke langit auditorium, lampu-lampu mulai menyala.
"Akhirnya bisa lihat." Rocky menghelakan nafas.
"Ayolah jalanin misi!!" Daisy dan diikuti oleh yang lain keluar dari auditorium. Saat mereka diluar mereka kagum plus kaget karena melihat hal yang luar biasa dan tidak biasa.
"Woahhh... ini mah bukan bumi." Seru Ahn.
"Gila ini sih keren banget." Jihoon mendecak kagum.
Didepan mereka ada hamparan rumput yang berwarna hijau dengan bunga yang warna warni. Dirumput terdapat makhluk makhluk kecil yang sedang bermain.
"Woahh... ige mwoya??!!" Daisy menghampiri makhluk kecil seperti marmot yang berwarna oranye.
"Annyeong." Ucap makhluk kecil itu yang membuat Daisy kaget.
"Ehhh... dia bisa ngomong?" Daisy membulatkan matanya.
"Namaku Inyong." Ucap makhluk kecil yang bernama Inyong.
"Hicups." Daisy cegukan saking kaget plus nggak percaya.
"Daisy lo kenapa?" Ucap Rocky sambil menghampiri Daisy.
"Hicups." Daisy cegukan lagi.
"Des." Rocky memegang pundak Daisy.
"Hola! Mi nombre es Inyong." Inyong melambai pada Rocky.
"Uhukkk... hatchiii..." jika Rocky kaget maka dia akan batuk plus bersin.
"Kalian nggak apa-apa." Jihoon dan kawan-kawan menghampiri Rocky sama Daisy.
"Ihhh!! Lucu!!" Yeon menggendong Inyong ke tangannya.
"Konnichiwa! Onamae Inyong desu." Ian melambai ke Yeon. Jihoon, Yeri, dan Ahn menjauh dari Yeon.
"Hai! Konnichiwa, watashiwa Yeon desu. Watashiwa kankokujin desu." Yeon memperkenalkan diri pada Inyong.
"Hajime mashite." Inyong membungkukkan badannya.
"Hajime mashite." Yeon menundukkan kepalanya.
"Hicups... so, In... hik... yong we got hik... a mission hik... please help hik... us." Daisy meminta tolong pada Inyong.
"Jadi, kalian habis ketemu sama dia ya." Inyong mengelus jenggotnya, bukan jenggot sih tapi kayak bulu di dagu.
KAN DIA MIRIP HAMSTER.
"Yup, apakah kau mengenalnya?" Tanya Jihoon.
"Just use Banmal, kita ini seumuran loh." Ucap Inyong yang membuat Rocky dan Ahn membulatkan matanya.
"Kok..." belum selesai Rocky dan Ahn menyelesaikan kalimatnya, Daisy sudah memotong.
"Kok pendek?" Ucap Daisy padat dan singkat. Tapi JLEB.
"Khem... sebenarnya wujud asli gue nggak gini." Inyong memegang jidatnya dengan tangan kecilnya.
"Gue adalah makhluk asli bumi tapi sejak gue main game. Gue terseret masuk ke dunia ini dengan paksa dan gue dikutuk sama dia." Jelas Inyong.
"Dia, seseorang dibalik jubah?" Tanya Jihoon.
"Yup."
"Uhhh... poor fella, sini gue pelihara aja." Daisy merebut Inyong dari Yeon.
"Ya! Gue bukan hewan." Inyong meronta-ronta di tangan Daisy.
"Mending gue aja yang dipelihara." Rocky menaik turunkan alisnya dua kali.
"Najis." Daisy melempar Inyong ke muka Rocky.
"Wanjer...." Rocky menggeleng-gelengkan kepalanya yang mebuat Inyong terlempar. Inyong pun melayang di udara. Dan ditangkap oleh Yeon.
"Arigatou."
"Lo bisa nggak, balik ke wujud asli lo?" Tanya Yeri.
"Setau gue pas nguping dia, gue bisa balik normal asalkan ada Badai." Jelas Inyong.
"Rock, kekuatan lo kan badai." Ucap Daisy.
"Nah betul tuh." Seru Jihoon.
"Tapi gimana?" Tanya Rocky.
"Kalau gue nggak salah denger," Inyong mendekati Rocky. "Hentakkan kaki ke tanah lalu akan ada hujan badai dan si terkutuk harus tersambar petir."
"Coba Rock." Suruh Ahn.
Rocky mengangkat kakinya dan...
"WAIT!!" Seru Daisy.
"Kalau hujan, kita kebasahan dong!" Ucap Daisy.
"Bener juga sih." Ucap Yeon.
"Kita bisa kan masuk auditorium lagi?" Tanya Jihoon.
"Yup." Jawab Inyong.
"Okay mulai."
Rocky mengangkat kakinya lalu menghentakkannya ke tanah dan tidak terjadi apa-apa.
"Ehhh..." ucap yang lain terheran-heran.
Zrassss....
"Woahh... ayo cepet lari. Masuk auditorium." Suruh Jihoon. Yang lain langsung lari dan masuk ke auditorium kecuali Inyong.
"Good luck." Ucap Yeon pelan.
Zrasss....
Jedarr....
Jedar...
Jedar...
"So scared." Daisy menutup telinganya sambil duduk dan Rocky memeluknya dari samping kanan Daisy dan Jihoon mengelus tangan kiri Daisy.
"Woahh..." Yeri memeluk tubuhnya sendiri.
"Yeon lo nggak apa-apa?" Tanya Ahn.
"Ahh... gue nggak apa-apa kok." Yeon mengelap air matanya.
Ahn yang tahu keadaan Yeon sekarang, tanpa basa-basi Ahn memeluk Yeon yang jongkok dengan lemas di sudut ruangan. Yeon pun menagis dalam pelukan Ahn.
To Be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Whiffle : Play With Me! |99Line|
Mystery / ThrillerPermainan jepang yang bernama Hyaku Monogatari membuat ke 6 orang ini mengalami kesulitan Published 11 March 2018 Republish 14 June 2018