11. Don't be Sick

224 26 0
                                    

- Malam ini sepertinya adalah malam yg cukup hectic buat kalian berdua
- Semuanya berawal ketika kamu yg ga ngangkat telpon Lucas berkali-kali
- Dan setelah panggilan telepon ke 17 kali barulah kamu angkat
- "Lucas"
- "Kamu kemana aja si ditelpon-"
- "Tolongin akuu"
- "Kamu kenapa?"
- "Kamu ke apotik ya"
- "Suara kamu kenapa? Kamu sakit?"
- Doi yang awalnya pengen marah2 sama kamu malah panik dan ketakutan sendiri
- Silakan bayangin sendiri muka panik doi gimana
- "Tolong beliin obat buat aku ya... nama obatnya udah aku chat di line"
- "Iya abis ini langsung aku beliin... tapi kamu sakit apasi?"
- "Udah beli ajaa dulu... abis itu tolong anter ke rumah..."
- "Ya udah tahan dulu ya sayang, tunggu 10 menitan"
- Doi pun memacu motor barunya dengan kecepatan Marc Marquez yang dikejar Valentino Rossi dari belakang
- Sesampainya di apotek doi langsung liat nama obat yang kamu kasih tau ke doi
- "Mbak, tolong kasih fe... fenamix nya ya"
- "Hah? fenamix? Feminax kali mas"
- Doi pun membaca sekali lagi tulisan di aipon nya
- "Oh iya itu tadi Mbak, feminix"
- "Feminax Mas"
- Mbak Apotekernya terlihat ingin melayangkan pukulan ke wajah doi tapi ngga jadi karena doi ganteng
- "Mau berapa keping Mas?"
- "Kalo boleh nanya itu obat buat apa Mbak?"
- Si Mbak Apoteker yang tadinya ingin melayangkan pukulan malah ingin melayangkan sentuhan kasih sayang ke cowok tampan tapi polos didepannya ini
- "Itu obat nyeri haid Mas..."
- "Ooh haid yaa"
- "Jadi obatnya berapa keping Mas?"
- "Eh... berapa ya Mbak... 4 deh"
- "Beliin buat pacarnya ya Mas?"
- "Iya Mbak... Trus kalo orang lagi nyeri haid biasanya digimanain Mbak?"
- "Digimanain? Ya... hmm... dipijitin punggung sama perutnya, minum obat, kasih minyak kayu putih atau salonpas di bagian yg sakit..."
- Doi mendengarkan dengan penuh konsentrasi penjelasan Mbak Apoteker
- Bahkan lebih konsentrasi ketimbang dengerin soal listening section ujian nasional
- Selesai konsultasi singkat sama Mbak Apoteker, doi langsung meluncur ke rumahmu
- Sampe di rumah doi langsung ngetokin pintu rumah kasar
- Agresif kek rentenir nagih utang
- Kamunya udah cem zombie jalan terombang-ambing bukain pintu
- "YANG, LO GAPAPA?" tanya doi sambil megangin bahu kamu kuat2
- "YANG KITA KE RUMAH SAKIT AJA YA"
- Doi langsung mendramatisasi keadaan
- Kamu cuma geleng-geleng sambil nyuruh doi masuk
- Doi dengan sigap ngerangkul bahu kamu sambil dudukin di sofa
- Doi langsung lari ke dapur dan melakukan step pertama yg dikasih tau Mbak Apoteker : minum obat plus air hangat
- "Mama papa kamu kemana?"
- "Ke rumah Mbah... dari kemaren..."
- "Pantesan"
- Doi langsung ngeluarin obat-obatan yang doi beli
- EBUSET NI COWOK DAGANGAN SATU TOKO DI ANGKUT SEMUA
- "kok banyak banget?"
- "jaga-jaga kali aja kamu butuh"
- Tiba-tiba disaat kamu belum sempet minum obatnya, rasa sakit di perut dan pinggangmu datang menerjang lagi
- Kamu cepet2 meremas sesuatu yang ada didekatmu
- Yang kebetulan adalah tangan dan bahu doi
- "WOEE SAKIT YANG !!"
- Kamu acak2in muka sama rambut doi, melampiaskan rasa sakit karena haid hari pertama
- "YANG ISTIGHFAR YANG WADOOH RAMBUTKU JANGAN DIJAMBAK!!!"
- Dalem hati kamu terus2an minta maaf karena memperlakukan doi semena2
- "Sakit banget ya? Aku anter ke rumah sakit aja ya?"
- "Gapapa... kita ga perlu ke rs... ini cuma sakit bentar doang"
- "Iya emang bukan kamu yg di rawat di rs... tapi aku."
- "SAKIIIT HUAAAA"
- "Kamu tiduran aja ya? Aku ambilin bantal"
- Doi langsung lari ngambilin bantal guling dan selimut buat kamu, narohin bantal dibawah kepalamu dan nyelimutin kamu
- "Ayo cepetan minum obatnya, tapi tadi udah makan belom?"
- Kamu menggeleng tanpa bisa bersuara
- "Yaudah makan dulu ya baru minum obat?"
- Doi langsung ngacir ke dapur ngambilin kamu makan
- "Aku suapin ya?"
- Lagi2 kamu cuma bisa menggunakan isyarat kepala yaitu ngangguk
- Sambil nungguin kamu ngunyah, doi megangin telapak tangan kamu trus mijitin titik refleksi yang doi pelajari dari Mbak Apoteker buat ngurangin nyeri haid
- Abis makan doi langsung nyiapin obat buat kamu, mulai dari bukain kemasannya, naroh obatnya di tangan kamu, sampe megangin air di gelas buat kamu
- "Masih sakit?"
- "Iya.. dikit..."
- "Kata Mbak Apoteker tadi kalo punggung kamu sakit tempelin ini aja biar anget"
- DAN DOI PUN MENYERAHKAN SEBUNGKUS SALONPAS
- "Iya nanti..."
- "Kok nanti, pake sekarang dong biar enakan"
- "Aku ngga bisa masangnyaa"
- "Aku pasangin mau?"
- "Tapi jangan ngintip..."
- "Yaelah punggung doang mah apanya sih yg bisa diintip"
- Biar doi bilang gitu nyatanya doi bener2 ngga mau liat ke arah punggung kamu
- "Makasih yaa"
- "Udah ngga sakit lagi?"
- "Udah agak mendingan kok"
- "Yakin?"
- "Iyaaa"
- "Yaudaah"
- "Maafin aku ya"
- "Hmm?"
- Doi yang lagi asik mijitin tangan kamu berhenti dan ngeliat ke arah kamu tepat di kedua matamu
- DAN RASANYA KAMU TUH KAYA JATUH CINTA TIAP HARI PAS DOI NGELIATIN KAMU KAYA GITU
- JADI GUGUP KAN AHILAH
- "Maafin akuu"
- "Maafin buat apa?"
- ini kenapa lagi ya kan dia tiba2 ngomong pelan banget mana suaranya nge-bass lagi
- "Aku jadi nyusahin kamu
- "Ngga papa" Doi senyum sambil usapin rambut kamu
- DISAAT SEPERTI INILAH DOI TERLIHAT SANGAT SOFT DAN UWU
- "Tapi ntar bayar ya"
- "Iyaa... ntar kasih aja struknya ke aku"
- "Kok struk?"
- "Bayar obat kan?"
- "Bukaaan, bayar aku yang udah nemenin kamu segala pake babak belur gini"
- Kamu pun jadi nelangsa liat doi yang acak2an abis kamu jambak dan kamu garukin mukanya
- "Mau dibayar yg kaya gimana?"
- "Peluk cium"
- "Kecil itumah"
- "Telpon aku tiap hari"
- "Iyaaaaa"
- "Kalo lagi sakit langsung kasih tau aku"
- "Okeeee"
- "Kalo aku nelpon cepetan diangkat"
- "Iya iyaaa"
- "Trus kalo kesakitan jangan aniaya aku"
- "Kok jangan?"
- "sakit atuh sayang"
- "Mana sih yang sakit hm?"
- Kamupun dengan cepat ngelus muka dan kepala doi, lalu meluk dia
- "Cepat sembuh ya Lucasku"
- Doi cuma ketawa, trus balik meluk sambil usapin punggung kamu pelan.

Lucas As My PacarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang