Lisa menggembungkan pipinya dan menatap kearah lain, bubur ayam hangat dihadapannya sama sekali belum ia sentuh.
"Heh makan tuh, buburnya keburu encer!" tegur Byounggon.
"Gak nafsu," jawab Lisa, ia menopang dagunya melirik kilas Byounggon yang tengah melahap bubur ayamnya dengan semangat.
Mereka sekarang lagi makan bubur ayam didepan komplek. Hayi udah ngampus duluan karena udah dijemput sama Jinwoo.
"Makan, mbak. Pake duit hasil ngegojek gue tuh sayang kalau gak diabisin," kata Byounggon perhitungan.
Engga June engga Byounggon engga papi nya sama-sama pelit.
Hm Papi Seunghyun....
Sejak kepergian Mami Bom ke Semarang, jujur aja Lisa masih enggan pulang kerumah. Kalau ditanya kenapa Lisa juga gak tahu. Soalnya setiap kerumah pasti bawaanya kangen mami sama papi juga.
Tapi dia sendiri juga gak bisa terus-terusan tinggal dirumah Hanbin nanti yang ada malah ngerepotin. Kata Byounggon sepanjang hari Lisa terus mengurung diri di kamarnya. Entah untuk menghindari Papi Seunghyun atau takut nangis sesenggukan didepan papinya itu.
"Hoi, Rae!!!" tegur Byounggon melambaikan tangannya.
"Berisik!" amuk Lisa menyenggol tubuh Byounggon. "Yeee sensi bener."
"Eh ada Mbak Oci!" Byounggon melambaikan tangannya juga kearah Rose yang ada di boncengan Raesung.
Raesung yang menyadari namanya dipanggil langsung memelankan laju motor antiknya.
"Woy Gon!" balas Raesung.
"Mbak mau ngebubur dulu gak?" tanya Raesung melirik Rose. "Bukanya kita udah sarapan tadi?"
"Sini ngebubur dulu! Gue traktir!!!" ajak Byounggon.
"Tuh mbak mumpung ditraktir," Raesung mencoba membujuk Rose. "Heh kamu jangan ngerepotin orang terus!"
Melihat Rose udah melotot akhirnya Raesung menurut.
"Gak usah, Gon. Nanti traktir guenya aja disekolah!" Rose langsung menoyor kepala Raesung. "Heh gak sopan!"
Raesung mendesis, "Aduh iya mbak otw sekolah nih."
"Gon gue duluan!!!" pamit Raesung. Melajukan lagi motornya dan berangkat menuju sekolah.
Sedangkan si bungsu Alamsyah itu hanya mengangguk saja sambil lanjut melahap bubur ayamnya.
"Mbak harusnya tuh gak boleh nolak kalau ada orang yang nawarin. Kapan lagi coba si Byounggon traktir Rae, udah tau Alamsyah family itu pelit-pelit," oceh Raesung.
Tapi sayang Rose gak denger. Soalnya Rose udah siap siaga pasang earphone kalau sepanjang jalan Raesung bakal ngoceh.
"Mbak, kasian yah si Byounggon."
Rose tidak menyahut. Pasti setiap Raesung ngomong itu gak penting dan berakhir dengan jokes murahannya. Gak penting.
"Orang tuanya katanya mau cerai."
Ya kalian pasti kalau dengerin lagu volumenya gak akan full banget, kan? Pasti kalau orang ngomong bakal kedengaran.
Seperti yang Rose lakukan saat ini, ia langsung mempause lagu yang ia putar. Rose pura-pura acuh cerita Raesung tentang keluarga Byounggon, tapi sebenarnya ia mendengarkan.
"Saking marahnya Bang June ngamuk sampai nonjok papinya sendiri."
Rose masih stay cool, tapi perasaanya sendiri udah campur aduk, Raesung melanjutkan ceritanya. "Gue denger dari Bang Mino juga, Mami Bom pergi ke Semarang bareng June juga."
Rose menajamkan pendengarannya, apa tadi katanya? Semarang?
"Mbak woy nyimak gue gak?!" seru Raesung melirik Rose.
"Hah? Hm?" Rose melepas earphone nya. Padahal sebenernya dia udah kaget.
"Mbak gak denger, kamu bilang apaan?"
Raesung berdecak, "Tau dah. Dedek pundung."
Rose tertawa hambar menanggapi Raesung, tahu kalau adiknya marah pasti manyun-manyun.
Tapi Rose sengaja engga nyuruh Raesung lanjutin ceritanya, gawat. Ya gawat, kalau Raesung cerita soal June sampai tamat Rose pasti sudah nangis ditengah perjalanan.
Sepulang sekolah, Lisa langsung masuk ke kamarnya. Lisa masih marah sama papinya, bahkan sewaktu papinya nyuruh makan Lisa gak mau keluar.
"Heh Lisa buka pintunya!"
Hayi kesel setengah mati, adiknya ini batu banget. Udah tau badan Lisa kurus, sekarang giliran dia gak mau makan lama-lama mungkin badan Lisa udah jadi tengkorak hidup.
"Woy!!!" teriak Hayi.
"Mbak, Lisa gak mau makan masih kenyang!" Lisa akhirnya menyahut.
"Heh lo sakit gak akan gue obatin awas aja!" ancam Hayi dari luar.
Tidak ada sahutan lagi.
"Gue telpon mami, liatin aja."
Hayi mengancam lagi. Satu detik dua detik dan di detik kelima Lisa membuka pintu kamar nya. Lisa masih pake seragam cuman udah ganti roknya sama celana.
"Alhamdulillah. Ayo makan."
Lisa mengekori Hayi dari belakang, di ruang makan ada Byounggon yang lagi asyik main mobile legend di hpnya.
"Heh makan dulu!" tegur Hayi.
Byounggon gak tengil kayak June, jadi dia langsung nurut kalau dikasih tau sama mbaknya.
Karena nanti siang Hayi harus berangkat kuliah, makan siang hari ini cuman ada nasi goreng sama telor ceplok buatan Hayi.
"Oh jadi akhir-akhir ini kamu lagi suka sama seseorang tapi patah hati karena orang itu nolak kamu juga?"
Di keluarga Alamsyah kalau siang-siang begini emang udah jadi kebiasaan dengerin siaran di radio.
"Hm, dia gak peka mulu. Padahal saya udah sering ngode, tapi dia malah jauhin saya."
"Eh suaranya kayak kenal," gumam Byounggon.
"Siapa? Penyiarnya? Ya gue hapal orang temen kampus gue," sahut Hayi.
"Yeeehh.... Bukan penyiarnya gemblong! Coba dengerin lagi!"
Lisa yang semula gak ada minat sama sekali buat dengerin siaran di radio, sekarang malah ikut dengerin.
"Terus ada pesan gak, yang mau kamu sampaikan ke dia? Siapa tau dia denger."
"Lah si Hanbin!!" seru Hayi diiringi gelak tawa Byounggon.
"Oh ini gue tau nih dia ngode ke Mbak Lisa," ucap Byounggon.
"Eum... Ada. Buat lo, cewek yang akhir-akhir ini muncul mulu di mimpi gue. Gue tau ini kedengarannya cheesy banget, mau pake bahasa inggris tapi gak bisa."
Hayi sama Byounggon ketawa ngakak sedangkan Lisa pipinya udah merah kayak kepiting rebus.
"Kalian bisa diem gak sih?!" amuk Lisa.
Otomatis Hayi sama Byounggon diem, karena penasaran apa yang bakalan Hanbin bilang.
"Gue tau keluarga lo lagi ada masalah, lo boleh nangis lo boleh sedih tapi jangan terlalu berlarut-larut. Ya karena masih banyak yang sayang lo, termasuk gue. Jadi... Ini lagu ciptaan gue judulnya Best Friend dengerin yah."
Satu detik kemudian lagu ciptaan Hanbin mulai mengalun, dan saat itu juga Lisa rasanya bersyukur. Ya bersyukur sekarang jauh dari Hanbin, kalau deket mungkin Hanbin bisa denger jantung Lisa yang sekarang udah gak karuan.
A/n : ada yang nungguin ini gak heheh
Maaf yah kalau lama update mood aku nge wattpad kemarin-kemarin lagi hilang :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Taman Anggrek
FanfictionSebuah komplek berisikan manusia yang sifatnya bermacam-macam jenisnya. #non baku. ©Koolesthoe, 2018.