Part 2

51.3K 810 164
                                    

Annasya Seiffanie Fernandez POV

Aku melangkah kan kaki jenjang ku memasuki sebuah gedung mewah yang sangat ku kenali walau pun sudah 10 tahun aku tak kemari, ini kantor Daddy.
Ya, setelah melewati Pagi yang begitu Panas tadi akhirnya aku bisa datang dengan selamat disini.

Hari ini aku datang mengunakan Mobil ku sendiri, bukan karena tak mau datang bersama Daddy hanya saja jika karyawan nya tahu jika aku adalah anak nya bisa-bisa mereka takut padaku dan akan sangat sulit memiliki teman yang tulus, kebanyakan dari mereka pasti hanya menggunakan ku sebagai jembatan agar bisa lebih dekat dengan Daddy.

Bisa dibilang walau pun Daddy adalah duda beranak satu-walupun anak angkat, masih banyak tante tante bahkan gadis gadis seusia ku yang rela melemparkan tubuhnya secara gratis untuk dijamah oleh Daddy,  memang aku pun mengetahui jika wajah Daddy sangat tampan bahkan sempurna ditambah tubuhnya yang sangat Sexy itu selalu menggoda diriku ehehe, tapi bukan berarti aku menyukainya sebagai seorang Pria karena aku pun sadar jika Aku adalah Putrinya dan sangat tidak memungkinkan jika dia menyukai ku dan tambah tak mungkin lagi jika aku menikung Mommy ku, ya walau dulu aku sempat berfikir seperti itu ehehe. Aku sangat percaya diri dengan bentuk tubuh dan juga wajahku yang bisa dibilang cantik bahkan kata teman sekolahku dulu aku sangat cantik dengan bentuk tubuh yang begitu bagus bahkan banyak Senior yang menyatakan perasaannya pada ku dan ku tolak semua karena kata Daddy lebih baik aku fokus pada Pendidikan ku toh jodoh sudah ada yang mengatur, jadi sampai sekarang aku tak pernah pacaran.

Baru saat aku memasuki kantor banyak sekali yang memandang ke arahku ada yang terlihat mengagumi ku dan juga melempar tatapan sinis karena iri.

"Permisi saya ingin melengkapi data yang kemarin." Ujar ku dengan senyum kepada Resepsionis yang melihatku mengagumi.

"Maaf, Apakah anda Model baru?" Ujarnya linglung membuat ku ingin tertawa tapi ku tahan.

"Bukan saya Sekretaris baru Mr.Fernandez"  jawabku sambil tersenyum ramah pada wanita itu.

"Oh maaf, Nona Fanie bukan? Silahkan tanda tangani kontraknya lalu anda bisa langsung ke lantai 24." Ujarnya menutupi kegugupan karena salah orang, perusahaan Daddy memang sebuah Agensi Model yang Luar biasa besar dan terkenal karena berisi wanita cantik dan Sexy, Bahkan ada yang seorang pemain Film.

"Terimakasih" ucapku lalu berlalu dari hadapannya berjalan menuju Lift Karyawan, bersamaan dengan beberapa Karyawan.

"Hai, apakah kau karyawan baru." Tanya seorang gadis cantik disamping ku yang sepertinya 2 tahun lebih tua dariku.

"Iya." Jawabku seadanya jujur aku bukan orang yang mudah bergaul.

"Kau Sekretaris baru kan? Kenalkan aku Rania aku juga Sekretaris Mr. Fernandez dan perlu kau tau aku sangat senang saat dia mengatakan bahwa ada seseorang yang akan menjadi Sekretaris 2, kau tau berkerja dengannya sungguh melelahkan dia itu Perfeksionis aku sungguh pusing Karna nya, belum lagi banyak Model yang ingin mengadakan Janji temu dengan alasan Perkerjaan padahal ingin Merayu nya dan tanpa mereka sadari  itu membuat perkerjaan ku bertambah banyak, Oh ya Maaf aku terlalu banyak bicara ehehe, Nama mu siapa?" Ujar nya panjang lebar dan aku menyukainya sepertinya kami akan dekat dan Model model itu? Hah sepertinya aku harus menegur Daddy.

"Annasya Seiffanie kau bisa memanggil ku Fanie." Aku mengulurkan tanganku dan disambut dengan senang hati olehnya.
" Fanie? Aku lebih suka memanggil mu Anna apa boleh?" Ujarnya dan hanya ku angguki.

"Jadi Anna dengarkan baik-baik ini bukan karena Aku telah lama disini aku menyarankan setiap hari kau harus membawa baju ganti karena dulu pernah sekali aku diguyur jus oleh salah seorang model karena tak membiarkan ia masuk menemui Mr.Fernandez dan aku tak mau itu terjadi tapi bila itu terjadi jangan ragu untuk melapor pada Mr.Fernandez atau langsung saja tarik Rambut orang itu oke?" Ujarnya membuatku melebarkan mulut ku karena terkejut.

"Model disini sangat Ganas." Ujarku dan ditanggapi anggukan dan juga kekehan pelan dari Rania.

Setelah itu Rania menunjukan apa saja perkerjaan ku disana yang menurutku cukup banyak tapi tetap tak sebanyak perkerjaan Rania,Aku tak membayangkan dia mengerjakan semua sendiri sebelum ada aku.

"Pagi Ladies, Semoga hari kalian Menyenangkan dan Fanie semoga kau betah Berkerja denganku." Ujar Daddy dengan senyum Manis nya lalu berlalu kedalam ruangan nya.

"Mr.Fernandez selalu ramah seperti itu makanya walau pun kerja ku berat aku tetap mempertahankannya jarang menemukan Boss yang menyemangati Sekretaris nya setiap pagi seperti itu."  Ujar Rania sambil tetap Fokus pada perkerjaan nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tak terasa sebentar lagi jam Makan siang ya aku lega sungguh perkerjaan ini membuatku Pusing bisa Mati berdiri aku jika setiap hari begini.

"Hai kau, bawakan aku Jus jeruk 2 antar ke ruangan David" Ujar seorang wanita yang berpakaian kurang bahan sungguh padahal aku baru saja melihat OB tapi kenapa tak minta padanya sih.

"Maaf Nona Apakah anda sudah Ada janji dengan Mr. Fernandez?" Jawabku masih memasang senyum ramah pada Wanita yang menatapku sinis.

"Apakah kau perlu Janji saat bertemu Calon Suamimu sendiri, cepat bawakan aku Jus Jeruk." Ujarnya lalu melangkah Masuk keruang Daddy dengan melenggak lengok kan tubuhnya dari samping aku bisa melihat Payudaranya yang seperti mau tumpah, dan Sejak kapan Daddy menjadikan seorang Jalang sebagai Calon Istrinya, kalau pun memang benar Tante girang tadi Calon Istri Daddy akan ku bunuh Daddy terlebih dahulu, masak yang mengantikan Mommy ku yang baik hati dan tidak sombong seorang Tante kurang belaian? Bukankah lebih baik aku yang jadi Penggantinya, Ehehe.

Aku memutar Knop pintu dengan hati-hati takut Jus yang ada di tanganku tumpah, Suara desahan seorang Wanita memenuhi indra pendengaran ku.

Aku hanya tersenyum pahit melihat pemandangan yang begitu menusuk hatiku, bayangkan melihat seorang yang kau cintai Bercumbu dengan wanita lain didepan matamu.

"Ekm, Maaf telah mengganggu Aktivitas Anda, saya hanya mengingatkan jika 30  menit lagi akan ada rapat, dan ini Jus Jeruk yang anda minta." Ucapku dengan Senyuman yang ku paksakan, entahlah yang harus kulakukan hanya pergi dari sini karna jika tidak Air mataku akan jatuh didepan jalang itu dan aku tak menginginkan nya.

"Berhenti disitu." Perintah Wanita itu membuat ku muak tapi apa boleh buat mau tak mau aku harus tersenyum lagi dan membalikan badanku.

"Iya Nona?" Tanyaku akh aku benci jika harus ber pura-pura seperti ini.

Ia berjalan ke arahku tanpa memperdulikan gaunnya yang tak lagi menutupi payudaranya yang tak tertutup bra lalu mengambil Jus itu meminumnya sedikit lalu menumpahkan sisanya di kemeja putih dan jas ku, sialan dia mau mati rupanya.

"WHAT THE FUCK!" Triak ku kesal tepat didepan wajah nya. Membuat Daddy membelalakan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOU DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang