Part 3

83 4 2
                                    

Author POV.

Keluarga kim sampai di sebuah restoran yang cukup mewah.

"Pa kita mau ngomongin apa si pa sebenernya." tanya Dhia ketika keluarganya memasuki restoran tersebut.

"Nanti sabar ya.." jawab papa Dhia.

Keluarga kim berjalan ke arah meja yang tentunya sudah di booking. Di sana ada seorang yeoja dan dua namja.

Fadhia POV.

Loh inikan keluarganya si muka tembok, mama mau lunch bareng om Minseok sama tante Yerin. Batin Dhia

"Halo jeng udah nunggu lama ya?" tanya mama gua sambil cipika cipiki sama tante Yerin.
Sedangkan papa gue sama om Minseok cuma berjabat tangan, masa iya cipika cipiki juga kan ga elite.

"Belom jeng, baru aja nih eheh." jawab tante Yerin.
"Eh ini Dhia, udah besar ya. Tambah cantik lagi." sambungnya

"Ehehe iya tante makasih." ujar gue sambil ketawa garing.

"Yaudah duduk, langsung aja ya kita mulai acaranya." kata om Minseok alias papahnya muka tembok.

"Iya langsung aja, sebenarnya kita mau ngejodohin kamu sama Sehun." kata papa gue yang bikin gue kaget setengah mati.

Mimpi apa gue! Bisa-bisanya gue di jodohin sama orang cem diaa. Nanti gimana kalo tiap hari guenya di diemin mulu, mana tahan guee:"

"Hah, Apaaa!? " ucap gue sama sehun barengan dan berujung saling menatap.

"Wih barengan. Biasa aja dong kagetnya haha." kata bang Jongin yang bikin gue kesel.

"Brisik lo!" ucap gue dan sehun barengan lagi.

"Apaan si lo ngikutin gua, gua ga suka ya!" gertak gue.

"Siapa juga yang ngikutin lo, dih pede." balasnya.

"Jadi hari ini itu kalian tunangan." ujar tante Yerin

"Mama aku ngga mau ma, aku masih kuliah ma. Nanti kalo aku kenapa napa gimana maa." rengek gue ke mama

"Ngga ada penolakan, pokoknya hari ini kalian tunangan. Kalo kamu nolak namamu mama coreng dari kartu keluarga. Jadi gimana masih mau nolak." oceh mama gue

"Iya ma Dhia terima." jawab gue pasrah.

Fadhia POV end.

Sehun POV.

Mimpi apasih gue di jodohin sama cewe cem dia, mana bawel banget lagi. Tapi cantik juga sih, lucu kalo cemberut gitu.

"Jadi kamu terima juga kan hun?" tanya mamah gue.

"Iya mah Sehun terima."

Udahlah mau nolak juga percuma, coba jalanin aja dulu lah siapa tau nyaman ye gak?

"Ya sudah, sekarang tinggal tukar cincin. Hun, ini cincinya." kata papah gue.

Gue nerima cincin couple itu. Jujur gua belum siap buat tunangan.
Gue masangin cincin di jari manis milik Fadhia, begitupun Fadhia juga masangin cincin di jari gue.

"Sekarang kita lunch ya. Hun tanyain dong calon istrimu mau pesen apa." kata mamah gue yang bikin gue gugup seriusan deh.

"I-iya mah." jawab gue
"L-lo ma-mau pesen a-apa?" tanya gue ke Fadhia, sialan gue gagap.

"Gue ngikut lo aja." jawab Fadhia biasa saja.
Apa gue sebenarnya punya perasaan sama dia, ah tapi gamungkin secepet itu gamungkinnn.

Sehun POV end.

Married? - Oh Sehun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang