He

485 77 19
                                    

Kayaknya part ini lebih pendek deh
Soalnya cuma ngejelasin tentang Namjoon.

happy reading!









'Selamat datang ke rumah masa depan mu Seokjin~' sambut Namjoon saat mereka sampai dikerajaan besar nan mewah itu.

"apa apaan itu Namjoon?" protes Seokjin sambil terkekeh kecil. Tolong beritahu Namjoon untuk tidak 'menerkam Seokjin dipintu masuk.

Namjoon mendekatkan wajahnya ke wajah Seokjin.

Menempelkan bibirnya ke bibir penuh Seokjin.

Ya, Namjoon mencium Seokjin kilat.

Seokjin mebelalakan matanya entah yang keberapa kalinya.

"Ya! Dasar tidak tahu diri" ucap Seokjin sambil memegang bibirnya.

'Ucapan selamat datang sayang' balas Namjoon santai, kembali menggandeng tangan Seokjin lalu menariknya.

Seokjin menghempaskan tangannya dan menatap Namjoon tajam.

"Ka--kau!" protes Seokjin lagi.

'Ada apa?' tanya Namjoon kembali menggenggam tangan Seokjin.

"Da--dasar keterla--keterlaluan!" omel Seokjin.

'Apanya yang keterlaluan sayang?' tanya Namjoon lagi.

"Haish Namjoon!" Seokjin sekarang sudah benar benar naik pitam akan perlakuan Namjoon. Seokjin bahkan tidak mengenal Namjoon tapi, apa apaan Namjoon memperlakukannya seperti itu.

'Sudahlah jangan terlalu banyak protes' jawab Namjoon yang sudah mulai malas malas memanggapi protesan Seokjin.

'Ayo,' lanjut Namjoon tapi, Seokjin masih setia ditempat sambil memalingkan wajahnya.

'Manja sekali hem?'

Hup

Namjoon menggendong Seokjin seperti karung beras membuat Seokjin histeris.

"Ya! Ya! Namjoon turunkan aku!" teriak Seokjin sambil memukul bahu Namjoon.

'Diam sebentar sayang' ujar Namjoon lalu berjalan ke tempat yang Namjoon maksud.

'Nah kita sampai' Namjoon menurunkan Seokjin perlahan lalu kembali menggenggam tangan Seokjin.

"Ini...dimana?" tanya Seokjin sambil melemparkan pandangannya ke penjuru ruangan gelap dengan pencahayaan remang remang penuh dengan patung dan beberapa figuran.

'Ditempat yang akan membuatmu percaya bahwa aku adalah pasanganmu,' jawab Namjoon santai.

"Jadi, apa penjelasan mu?" tanya Seokjin to the point.

'Hmm aku bingung mulai dari mana, baiklah. Seperti yang sudah pernah aku katakan, aku adalah seorang vampire. Dan semua vampire memiliki pasangan masing masing. Pasangan seorang vampire yang adalah seorang dari kaum manusia memang berdasarkan silsilah dan perasaan dari vampire tersebut. Jadi, kau tidak perlu menanyakan perasanku kepadamu bukan?,' tanya Namjoon sambil menyeringai kecil.

'Vampire dan manusia itu akan beranak cucu dan anak dari vampire dan manusia itu akan menjadi seorang dhampire. Dan ditempat ini mayoritas adalah klan bangsawan atau klan paling tinggi disilsilah kaum vampire disebut juga klan moroi. Well, sebenarnya aku bukan murni seorang moroi. Ayahku adalah seorang moroi dan ibuku adalah seorang strigoi. Sampai suatu saat hubungan ayahku dan ibuku tercium oleh klan ayahku. Orang tuaku diasingkan. Mereka dianggap berdosa. Strigoi adalah klan yang diasingkan di kaum vampire. Jika kau lihat disini tidak ada yang bermata merah karna mereka semua adalah seorang moroi murni dan mata merahku berasal dari ibuku.'

'Moroi dan strigoi adalah kaum yang bermusuhan. Strigoi adalah klan yang dianggap sebagai monster di kaum vampire, strigoi dulu membunuh atau memangsa moroi. Moroi dan dhampir bersatu untuk melawan strigoi. Pernikahan atau bahkan hubungan seorang moroi dan strigoi dilarang keras. Tapi, eomma dan appaku menentang itu.'

'Appaku adalah pimpinan bangsa vampire, itu mengapa mereka terpaksa menerimaku. Tepatnya keluarga appaku menerimaku.'

'Sebenarnya Taehyung bisa menggantikanku. Tapi, dia tidak mau melakukan itu,' penjelasan panjang Namjoon membuat Seokjin bingung sangat teramat bingung.

"Jadi...klanmu adalah?" tanya Seokjin.

'Tidak tahu,' jawab Namjoon santai.

"Apa apaan?!" protes Seokjin.

"Aku tidak bisa dibilang moroi juga sayang, aku bukan murni seorang vampire." jelas Namjoon lagi.

"Ah ya sudahlah," ucap Jin akhirnya.

Namjoon lalu terkekeh pelan melihat raut wajah kebingung Seokjin.

'Jangan terlalu memikirkan itu, yang penting sekarang kau miliku dan aku milikmu,' ujar Namjoon sambil tersenyum menunjukan dimplesnya.

"Apakah seorang vampire juga mempunyai dimples?" tanya Seokjin sambil menusuk dimples Namjoon dengan telunjuk kanannya.

'Tidak semua, aku unik sayang' jawab Namjoon sambil menggenggam tangan Seokjin.

"Oh..." balas Seokjin lalu tersenyum.

Pertama kalinya Seokjin tersenyum kepada Namjoon. Wah, hebat.

Namjoon terpaku beberapa.

'Kau bisa tersenyum?' tanya Namjoon sambil menatap Seokjin tak percaya.

"Aku manusia biasa Namjoon, tentu aku bisa tersenyum" balas Seokjin kembali keraut wajah datarnya.

'Menyinggung seorang vampire hum?" goda Namjoon.

'Hati hati resikomu terlalu besar jika menyinggungku sayang,' balas Namjoon sambil kembali menyeringai.

"Memangnya apa resikoku?!" tanya Seokjin.

'Aku bisa memangsamu' jawab Namjoon tenang.

'Dalam artian lain' lanjut Namjoon. Seokjin yang tidak menangkap maksud Namjoon hanya menatap Namjoon dengan tatapan polosnya.









Sip inimah pendek banget :(
Mianhae :(((((((((

The Vampire Mate [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang