Part 4

126 53 104
                                    

Andhika Pov

Setelah Kiara pergi, aku segera menuju kantor untuk mengetahui dimana kelasku berada.

Dan patinya aku berharap bisa satu kelas dengan teman pertamaku di sekolah ini. Siapa lagi kalau bukan si cantik Kiara.

Yahh, tapi kenyataannya tidak pasti sih aku bisa sekelas dengan Kiara. Walaupun begitu, aku akan terus bersama Kiara.

Aku pun sampai di kantor, segera aku menemui Pak Dendy yang biasa mengurusi anak pindahan.

"Misi Pak, saya sudah dapat buku yang tadi Bapak suruh." kataku

"Oh Andhika, oke kalau gitu, ayok kita menuju kelasmu." kata Pak Dendy

"Ah, oke Pak." kataku

Kami pun segera menuju kelasku. Di sepanjang jalan aku harap harap cemas. Semoga aku bisa sekelas dengan Kiara.

"Disini kelas kamu Dhik.." kata Pak Dendy

Langkah kami pun terhenti di salah satu kelas.

"Ah, iya Pak.." jawabku

"Kalo gitu ayo kita masuk.." katanya.

Kami pun segera memasuki kelas, dan semua mata tertuju padaku. Apa ada yang salah dengan penampilanku? Sampai sampai semuanya  melihatku.

Aku pun segera mencari Kiara, tapi aku tidak melihatnya. Dan ada seorang perempuan yang sedang menghadap belakang, mungkin dia sedang mencari bukunya. Yang terlihat sangat familiar.

"Huftt, mungkin aku tidak di takdirkan sekelas dengan Kiara *Kataku dalam hati*

Pak Dendy pun mengumumkan jika aku adalah murid baru di kelas ini.

"Pagi anak anak.." kata Pak Dendy

"Pagi paaaak!" kata murid

Dan akhirnya perempuan yang terlihat Familiar itupun menghadap depan.

Betapa terkejutnya aku, karena perempuan tersebut adalah Kiaraku.

"Terima kasih tuhan... Karena trlah menyatukan aku dengan Kiaraku." *Kataku dalam hati*

Mungkin aku sedikit lebay sih. Tapi, memang sekarang ini aku sangat sangat sangat senang.

Dia pun terlihat terkejut. Dan seperti biasa dia pun menampilkan senyuman yang sangat manis yang biasa di berikan kepadaku.

Jika kalian melihat senyumnya, mungkin kalian akan langsung mengidap penyakit diabetes.

"Baik anak anak, di samping Bapak ada murid baru. Dia pindahan dari Amerika. Tapi dia sangat fasih berbahasa Indonesia. Karena dia pernah tinggal lama di Indonesia." kata Pak Dendy

Semuanya terlihat berbincang bincang sambil melihatku. Tapi pandanganku tidak bisa berpaling dari mahluk cantik satu ini.

"Oke Andhika, silahkan perkenalkan diri." kata Pak Dendy

"Andhikaaa?" panggil pak Dendy

Karena terlalu serius memperhatikan Kiara, aku sampai tidak sadar di panggil oleh pak Dendy.

"ah, Ii...Iya pak.." kataku

"Ayo perkenalkan diri kamu..." suruh pak Dendy

"Baik Pak." kataku

Aku pun akhirnya mengenalkan diriku kepada semua temen sekelasku.

"Haiii semuaaaa..." kataku

"Haiiiii..." kata murid

The Miracle Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang