HALLUCINATION
Short-Fic
By
LeoneBee
Main Cast :
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Oh Sehun
Disclaimer : Semua cast yang ada di dalam cerita milik Tuhan YME,Keluarga mereka dan diri mereka sendiri. Fanfic ini murni milik author. Tercetus dari khayalan aneh author sendiri yang pada mulanya terpublish di salah satu lomba cerpen normal dengan tokoh bernama Angga, Ananda dan Johan. Jika ada kesamaan cerita maupun unsur apapun itu. Mohon dimaklumi. Terima kasih.
Genre : Angst-Romance.
Rate : T
Warning :BL, Alur Gaje, Cerita jelek tidak berstruktur, Judul gak nyambung, Tidak sesuai EYD, Membosankan, Typo(s), dll.
DONT LIKE! DONT BASH! DONT FLAME! DONT READ!
Happy Reading
14 Juni 2015
Wajahnya terlihat kebingungan, tampak sekali bila dirinya tengah resah di dalam naungan atap halte. Sepasang iris bulatnya sesekali bergantian melirik jam tangan dan derai hujan yang seolah tidak berniat berhenti barang sejenak. Aku menunduk menatap rengkuhan payung lipat berwarna merah di tangan kananku.
Kerutan samar mulai membayangi keningnya, memberikan sebuah gestur tidak mengerti serta kebingungan atas tindakanku yang tidak terduga dan tiba-tiba mengulurkan payung berwarna merah ke arahnya.
"Pakailah," ujarku dingin. Sikap alamiku membumbung tinggi, sekalipun pria cantik itu berhasil mengalihkan perhatianku, tetap saja dia hanya sekadar orang asing yang tiba-tiba turut berteduh di bawah atap halte yang sama denganku.
"Kau tampak membutuhkannya," kataku lagi, menyadarkan lamunannya dari uluran tangan yang masih mengambang di udara. Tubuhnya sedikit tersentak, kemudian balutan berwarna sakura yang tampak lembut terbuka hendak melontarkan untaian kata.
"Maaf, tetapi agaknya terlihat tidak sopan bila aku menggunakannya di saat kau pun juga membutuhkannya."
"Tidak."
Tanpa sadar aku menegaskan perkataanku, mematahkan praduga yang sejujurnya memang benar. Namun, entah mengapa hatiku begitu lekat menginstruksi tangan kananku untuk terus mengambang di udara sampai si pria cantik dihadapanku ini menerima niat baikku.
"Aku tidak sedang dihimpit waktu. Oleh sebab itu, aku masih bisa menunggu sampai hujan reda. Berbanding terbalik dengan dirimu-…" Aku menghentikan untaian kalimatku, iris mataku mengedar menatap garis wajahnya yang sungguh nyaris membuatku terlena. Pria ini sangat indah, begitu simpulanku dalam hati. "…-maka, gunakan payung ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallucination
Short StorySeandainya aku mengetahui lebih awal, bagaimana akhir dari kisah cintaku. Saat itu juga, di bawah derai hujan yang mempertemukan kita, degup jantung yang bertalu tak akan aku hiraukan. Langkah kaki yang berdecak membelah genangan air, akan tertahan...