Fate [date on Paris]

6.2K 435 93
                                    

One year later.

"Taeyong, Kau mewakili universitas untuk ikut konferensi dosen di Paris ya." kata Prof Leeteuk.

Taeyong menggeleng saat mendengar kata Paris.

"Tetapi Prof."

"Dosen lain semua sibuk Taeyong, hanya kamu yang memiliki waktu luang. Lagipula kamu itu dosen baru, masih muda, ini bisa untuk menambah pengalamanmu."

Taeyong menunduk. Kenapa harus Paris, satu-satunya tempat di dunia yang tidak ingin dia kunjungi.

"Ini surat tugas dan tiket untukmu. Nanti kamu akan dipandu orang dari kedutaan besar Korea di Paris. Mereka juga akan menjemputmu di bandara."

Taeyong terpaksa mengangguk.

"Baiklah Prof." Taeyong mengambil surat tugas dan tiketnya, berdiri lalu pamit undur diri pada Prof Leeteuk.

.

.

Taeyong melajukan mobilnya ke sebuah butik untuk membeli dasi, kado untuk Johnny. Hari ini Johnny ulang tahun, Nanti jam 8 malam akan ada pesta kecil-kecilan kata Taeil. Sebenarnya Taeyong malas datang karena disana pasti akan bertemu dengan Mark. Hatinya masih sakit jika melihat Mark yang selalu membuatnya teringat pada Jaehyun.

Tetapi Taeyong harus datang ke acara ulang tahun Johnny karena tidak enak dengan Johnny, lagi pula dia tidak mau memutuskan hubungan pertemanan dengan teman-teman lamanya.

Taeyong sudah sampai di depan rumah Johnny yang besar. Di depan rumah sudah terparkir mobilnya Mark. Saat memarkirkan mobilnya Taeyong menyadari ada mobil lain yang parkir juga di belakangnya. Taeyong turun dari mobil dan menyalakan alarm.

Doyoung ternyata yang turun dari mobil yang parkir di belakang mobil Taeyong.

"Hai Hyung." sapa Doyoung sambil memeluk Taeyong.

"Hai Dugong." kata Taeyong balas memeluk Doyoung.

"Bagaimana kabarmu Hyung?"

"Baik. Kamu sendirian?"

Doyoung mengangguk.

"Kekasihku ada tugas keluar kota hyung."

Taeyong bersyukur bukan dirinya saja yang sendirian di pesta Johnny.

Mereka pun masuk ke halaman rumah Johnny dan mengetuk pintu. Taeil membukakan pintu lalu mengajak Taeyong dan Doyoung ke ruang tengah.

Mark dan Haechan terlihat duduk berdampingan di sofa berseberangan dengan Johnny. Mereka langsung berdiri menyambut Doyoung dan Taeyong lalu saling berpelukan.

Setelah acara tiup lilin dan makan malam di ruang makan, mereka kini duduk di ruang tengah, berbincang, minum, dan makan camilan.

Taeil yang baru datang meletakkan buah-buahan ke atas meja tiba-tiba ditarik Johnny untuk duduk di pangkuannya.

"Hyung, jangan umbar kemesraan di sini, kasian yang jones tu." Mark berbicara sambil melirik Taeyong.

Taeil langsung pindah lalu duduk di samping Johnny sambil mencubit perut Johnny sampai Johnny mengerang kesakitan.

Taeyong yang dilirik hanya diam saja menatap datar Mark.

"Wajahmu muram sekali hyung, ada masalah?" tanya Haechan pada Taeyong.

Taeyong menunduk.

"Cerita saja pada kita Tae, siapa tahu kita bisa membantu." Taeil menggengam tangan Taeyong.

"Kita kan sudah seperti saudara hyung." kata Haechan sambil mengusap punggung Taeyong.

"Aku mendapat tugas untuk ikut konferensi dosen di Paris."

Tell Me Why [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang