The Truth

6.3K 497 53
                                    

Taeyong terbangun karena suara berisik alarmnya, segera dia matikan alarm dengan malas.

"Akhh appo." Taeyong meringis merasakan sakit di bagian bawah tubuhnya.

Taeyong pun teringat apa yang terjadi tadi malam. "Damn! Apa yang kulakukan? Bodoh! Bodoh!" sesalnya sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.

Jaehyun yang baru keluar dari kamar mandi melihat Taeyong memukul kepalanya sendiri. Segera dia menghentikan perbuatan bodoh Taeyong.

"Yak hyung hentikan! Nanti lu bisa amnesia!" Jaehyun menahan tangan Taeyong. Taeyong pun terkejut dan menghentikan perbuatannya.

"Ish lu bodoh Jae! Pabo! Pabo!" Taeyong pun ganti memukuli tubuh Jaehyun.

"Maaf hyung, gue terlalu kasar ya tadi malam?"

"Yak lu udah ambil keperawananku Jae, lu harus tanggung jawab, sakit ini ish." Dicubitnya perut Jaehyun sampai minta ampun.

"Maaf hyung. Gue hilap." Jaehyun menangkupkan kedua tangannya ke depan dada meminta maaf.

"Ish."

"Jangan marah hyung, nanti ganteng lu berkurang" kata Jaehyun sambil memeluk Taeyong sedangkan Taeyong hanya diam saja.

"Hyung lu boleh hukum gue nanti, gue harus pergi sekarang, gue mau antar file ke bandara. Kalau telat bos bisa ngamuk, okey?"

"Iya-iya, pergi sana!" usir Taeyong.

"Thank for the night hyung, Love you." Jaehyun mengecup sekilas bibir Taeyong, dan segera bergegas pergi. Dia pun mendapat hadiah lemparan bantal sebelum mencapai pintu apartemen Taeyong.

.

.

Taeyong menutup pintu apartemennya, ada ujian pagi ini. Dia harus bergegas supaya tidak terlambat.

"Ish ini semua gegara si Jae sial itu, gue jadi susah jalan kan, kamvret!" gumamnya.

"Ha el Taeyong hyung!"

Taeyong yang merasa namanya dipanggil menoleh, sesosok namja mendatanginya. Wajahnya yang tampan tersenyum pada Taeyong.

"Hyung pasti kaget kan? gue bisa tau nama hyung hehe." kata namja itu sambil senyum-senyum tidak jelas.

Taeyong hanya mengangguk menatap orang di depannya.

"Kenalin, gue Mark Jung, adeknya orang yang nginep di kamar elu hyung, lu boleh panggil Mark, Honey, chagi, atau Yeobo." ujar Mark ngardus.

"Njay, ngardus lu bocah! Gue Taeyong, oh iya lu dah tau nama gue." Mereka pun berjabat tangan.

"Eh hyung, gue ada oleh-oleh ni dari Jeju, Casper hyung minta oleh-oleh buat elu juga." Mark memberikan sekardus jeruk Jeju kepada Taeyong.

"Lu baik banget Mark, kita baru kenalan tapi lu dah kasih gue hadiah aja. Makasi ya." Taeyong dengan senang hati menerima hadiah dari Mark, lalu memasukkan hadiah itu ke dalam apartemennya, lalu mengunci pintu apartemennya lagi.

"iya hyung woles aja, ayo kita kemon, lu ada ujian kan?"

"Iya Mark, doain gue sukses ya"

"Sipp."

.

.

"Tunggu! Tahan liftnya!"

Taeyong segera menahan pintu lift agar tetap terbuka. Lalu masuklah namja imut ke dalam lift.

'imutnya' batin Taeyong.

"Pagi hyung." sapa namja imut itu.

"Pagi. Mau ke lantai berapa?" Taeyong berkata.

"Lantai 1 aja hyung."

"Okey."

"Makasih Hyung."

Sesaat mereka terdiam saat lift berjalan.

"Ehem, Salken hyung, gue Haechan, pacarnya Mark. Panggil aja Nchan." namja imut itupun memperkenalkan diri.

"Wah muka kalian mirip, kalian pasti berjodoh."

"Amin, semoga ya hyung." kata Haechan, muncul semburat warna merah di pipinya.

"Hyung mau kemana?" tanya Haechan.

"Mau makan ini. Laper siang tadi lupa makan siang gue."

"Saoloh hyung, ayok makan sama Nchan, kita makan di resto deket sini ya. Makanannya enak loh. Markonah udah nungguin nih."

"Oke deh hyung ikut."

"Aseek."

.

.

Haechan dan Taeyong berjalan ke restoran dekat apartemen mereka. Sesampainya disana ternyata sudah ada Mark dan Doyoung.

"Hai Duyung, baru keliatan lu." sapa Taeyong.

"Hehe, gue sibuk hyung."

"Eleh, lu sibuk ngedeketin janda tetangga Lu kan?" celetuk Mark.

"Najis, gue mah nyari yang perawan Markonah."

"Eleh, pas kapan tu elu bilang janda lebih menggoda dan lebih berpengalaman Duyung." tambah Mark.

"Njir fitnah elu Markonah." kata Doyoung sambil memukul lengan Mark.

Taeyong dan Haechan kompak menertawai dua teman mereka itu.

"Itu pitnah hyung. Jangan percaya ma si Markonah ini." kata Doyoung sambil beraegyo.

"Ish lu ga pantes aegyo Duyung." kata Haechan.

"Udah jan berantem, ayo kita pesan makanan, dah laper ni." kata Taeyong.

Mereka kemudian memanggil pelayan dan memesan makanan. Tak lama datanglah tiga orang memasuki restoran. Doyoung melambaikan tangan pada temannya itu.

"Taeyong Hyung kenalkan ini Johnny hyung, Ten hyung, dan Taeil hyung Mereka tinggal di apartemen yang sama dengan kita." Doyoung mengenalkan teman-temannya kepada Taeyong.

"Gue mah gausah dikenalin Duyung, Taeyong tu adek kelas gue pas High School." kata Johnny.

"Gue tetanggaan ma Taeyong."  Taeil berkata sambil tertawa.

"Haha dunia ini sempit ya." kata Doyoung sambil tertawa.

"Hehe iya Duyung." jawab Taeyong.

"Kenalin gue Ten." Ten lalu mengenalkan dirinya pada Taeyong.

Mereka lalu duduk dan memesan makanan lagi. Tak lama pesanan mereka pun datang. Mereka pun makan sambil bercakap-cakap.

"Ten hyung, mana oleh-oleh dari Milan buat gue, Lu pergi ga bilang, kalo tau lu pergi ke Milan, gue nitip jersey ori intermilan hyung." Mark menodong Ten.

"Iya tuh, Lu pergi ke luar negeri mulu Hyung, kasian tuh tunangan Lu si Jaehyun hyung elu tinggalin."

.

.

TBC

Tell Me Why [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang