Memori Ameera

19 4 1
                                    

"Bawa semua peti itu ke dalam,CEPAT!!" Perintah seorang pria paruhbaya kepada semua kurir angkut di dermaga itu.

Kini aku berada disalah satu pelabuhan di bagian barat pulau jawa. Aku sedang berdiri menyandarkan tubuh ku disalah satu mobil derek yang terpakir di sini. Ku pakai celana panjang coklat, baju kotak merah dan topi ala seniman.

Seperti biasa ku bergaya tomboy dengan mengikat rambut panjang ku ke atas tertutup topi yang sedikit ku turun kan bagian depannya. Ku berdiri disini memperhatikan apa pun yang ada di hadapan ku. Termasuk keganjilan yang sedang aku saksikan saat ini.

Peti yang mereka angkut kedalam kapal itu membuat rasa penasaran dan curiga ku, karena itu aku pun perlahan mendekat seakan ingin masuk kedalam kapal dengan berjalan perlahan menaiki tangga penyeberang. Hanya beberapa langkah, ku mampu melihat apa yang ada didalam peti kayu itu.

"Monyet?!" Pekik ku saat melihat ada kepala monyet yang terlihat dari balik penutup peti yang tidak begitu rapat.
Buat apa ada monyet hidup didalam peti?
Apa ini ada hubungannya dengan perdagangan hewan ilegal?

Hanya saja monyet itu berada di dekat sebuah pajangan terbuat dari emas, guci kecil. Jadi satu peti itu berisi seekor monyet kecil dan guci. Ekspresi monyet yang melihat ku itu pun menampakkan gurat ketakutan, ancaman, dan kesedihan.

"Hei kau! Sedang apa disini?" Tanya seorang pria berbadan kekar. Ia berada dibelakang ku.
"Um... Aku mau naik ke atas?" Kata ku sembari menunjukkan lantai 1 bagian kapal.
"Ini jalur ekonomi dan gudang, kalau mau ke kelas 1 dan lain nya bukan disini naik nya, sana... tangga khusus." Tunjuk pria itu ke arah tangga putih.

Daripada dia bertanya lebih banyak, ada baiknya aku segera pergi dari sini.

...

Aku pun terbangun dari mimpi ku itu, ku coba tuk duduk untuk merekam ulang mimpi tadi. Apakah ini bunga tidur atau kembali mengalami... lucid.

Bangun dari tidur, ku melakukan aktifitas seperti biasanya. Tugas harian ku di rumah. Setelah semua beres ku kembali dengan hobi ku yang lain, main game.

Jika sudah lelah maka aku akan istirahatkan tubuh ku. Dan kali ini tidur ku pun lebih tenang rasanya.

...

Beberapa tahun kemudian, aku masuk ke dunia itu lagi. Dan ini mengingatkan aku akan sesuatu hal... berasa di sebuah kapal pesiar. Sama kah ini atau beda, jika ikuti kata hati maka jawabannya, sama. Dan entah bagaimana dan kapan aku bisa berada di atas kapal itu, lagi.

Aku berada sebuah kapal yang tidak asing, ku perhatikan detail dari langit - langit hingga lantai dan lain nya di setiap sudut interior kapal itu.

"Hm, apa ini... kapal yang waktu itu ya... penyelundupan binatang?" Ku berkutik pada pemikiran ku sendiri sembari jalan kesana kemari. Hingga suatu hal terjadi pada ku.

BRUUUKK!!

"Aw! Siapa sih?" Ku pun menoleh ke belakang, ku lihat seorang wanita muda, sekitar 20 tahunan, seumur dengan ku.
"M-ma... maaf..." ia pun berdiri dengan menahan sakit di bokong nya yang tadi habis jatuh dengan posisi terduduk.
"Oh.. i-iya gak apa, aku kira siapa tadi... ng... kamu nya sendiri gimana? Gak apa - apa kan?" Tanya ku yang mulai menyentuh pundaknya dan memperhatikan ia dari bawah ke atas.
"Um, iya gak apa... maaf tadi aku terburu - buru." Ia pun mulai tersenyum dengan coba menutupi rasa sakitnya.
"A-aku kesana dulu ya..." ia pun pamit sembari tersenyum pada ku. Namun baru ku kembali melangkahkan kaki , tiba - tiba terdengar suara teriakan, seorang wanita.

Huh, ada apa?
Dan siapa itu yang berteriak?

Aku pun akhirnya melihat ke arah teriakan itu. Aku terdiam seketika saat melihat wanita yang tadi menabrak ku kini sedang di peluk dari belakang oleh seorang pria berbadan tinggi besar, postur nya seperti orang bule. Ia memakai jaket kulit panjang, celana panjang senada warna nya dengan jaket yaitu coklat tua. Sepatu bots dan memakai sarung tangan.

DNA - Dream Note AmeeraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang