Di kediaman Grandma, sekitar pukul 7 malam kita sedang mengadakan pesta kecil di taman belakang rumah. Taman ini sangat luas, ditumbuhi oleh berbagai jenis bunga dan rumput hijau yang terasa menggelikan ketika terkena telapak kaki. Di sisi pojok taman terdapat Pohon Beringin yang sangat besar. Terlihat sudah berumur tua karena akar-akarnya yang tumbuh besar dan banyak.
Ketika diriku berjalan menuju taman belakang untuk berkumpul bersama yang lain, tiba-tiba hembusan angin kencang membuat buluk kudukku terasa meremang. Aku pun merapatkan jaket putih gading yang tengah aku gunakan.
" Hei Angel... come here, Shira" Suara Grandma menyapa telingaku
Sontak aku pun tersenyum lembut dan duduk dipangkuan Grandma. Berada di pelukan Grandma adalah salah satu kesukaanku karena seketika aku merasakan kehangatan dan perasaan menenangkan yang merayapi uluk hatiku."Grandma? apakah Bintang itu sangat terang?" Tanyaku kepadanya yang tengah mendongakkan wajahnya kearah langit
"Tentu.. sayang... Bintang itu bersinar terang. Mereka berkumpul untuk menghiasi gelapnya malam dengan kerlap-kerlip cahayanya"
"Seperti dirimu, Angel" Sambung Grandma membuatku bingung akan artinya
"Seperti diriku??"
"Ya seperti Sherina yang kami punya.
Kau adalah Bintang terang bagi kita semua, bagi Daddy dan Mommymu, bagi Grandma Grandpamu, bagi Nenek dan Kakekmu. Bintang terang yang selalu menyinari kita dengan kebahagiaan. Tumbuh dan berkembanglah menjadi sosok wanita yang cerdas dan tangguh. Walaupun kedua orang tuamu jarang memiliki waktu untukmu tapi percayalah mereka seperti itu demi kebahagiaanmu. Apa kau mengerti, Shira sayang?"Sejenak aku merasa tertegun atas kata-kata Grandma. Walaupun aku masih kecil tapi aku sangat mengerti apa yang ia maksud. Dengan segera aku menganggukan kepala dan tersenyum lebar.
"Good Girl"Pesta kecil tersebut berjalan lancar. Suasana menjadi hangat akan tawa dan kebahagiaan disana.
"Hahahaha... Stop it Daddy.. p-please..."
Rengekku dengan wajah yang memerah dan air mata disudut mataku karena tertawa sangat lepas. Aku dan Daddy sedang bermain kejar-kejaran. Aku berlari untuk menghindari dari tangkapan Daddy dan pada akhirnya aku pun tertangkap dan Daddy menggelitiki perutku.
"Stop it... Geli, Daddy"
"Okay, kali ini Pak Polisi mengampunimu penjahat" canda Daddy dengan suara yang dibesar-besarkan.Pesta tersebut terasa sangat hangat karena canda tawa kami.
Karena kelelahan membuatku terduduk lemas dipangkuan Mommy.
"Keringatmu sangat banyak, Shira" ucapnya sambil mengelap telaten wajahku dengan sapu tangan putih.
"Tadi sangat menyenangkan, Mom...
Daddy lucu sekali saat berperan menjadi polisi" ceritaku dengan nada yang kelewat ceria.
Membuat yang lain terkekeh gemas.Disaat yang lain larut dalam kehangatan keluarga, pandanganku terpaku pada seorang wanita yang berdiri dibawah pohon beringin disudut taman dengan kaki yang melayang tanpa menyentuh tanah. Ia berambut hitam dan mengenakan dress pernikahan yang lusuh dan banyak bercak darah dan tanah digaun nya tersebut.
Awalny aku mengira aku hanya berhalusinasi, namun setelah aku mengucek kedua mataku, wanita itu masih berdiri disana.
Aku pun turun dari pangkuan Mommy dan berjalan ke arahnya, seperti terhipnotis, kakiku melangkah dengan sendirinya.
Baru beberapa langkah tepukan Daddy diatas kepalaku menyadarkanku
" Ada apa, Shira?? Kau mau kemana,heum?"
"Heum... Daddy aku melihat seorang wanita di bawah pohon beringin tadi...
Tapi sekarang kenapa tidak ada?" tanyaku kebingungan dengan mata yang memastikan keberadaan wanita tersebut."Mungkin kau hanya berhalusinasi, Honey... Nyatanya Daddy tidak melihat apapun disana"
" Tapi Daddy, tadi aku melihatnya dengan nyata"
"Okay... Sepertinya kau harus tidur sekarang, Shira... Ayo masuk" Ucapnya sambil menggendong tubuhku.
Aku pun hanya bisa menelan rasa kebingunganku dalam-dalam.
Dalam hati aku bertanya-tanya siapa wanita tadi??
Tbc.
Maaf lama upnya, semoga aja ada yang mau baca cerita ini..
Jangan lupa bintang dan comment nya ya..
Bye bye..❤❤22.09, 4 Mei 2018